"Andai engkau melupakan
Kutakut Allah menyematkan
Predikat anak durhaka
Yang membuat Allah murka"
Oleh. Nur Hasanah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Wajah pilu semburat luka
Duduk terdiam menatap angkasa
Ada perih yang terpendam
Mengukir penantian yang dalam
Ada rindu tak berucap
Mengakar menjulang menancap
Sembari butiran bening berjatuhan
Akankah asa ini tersampaikan?
Langit senja begitu menawan
Namun sayang sebuah hati tertawan
Berharap seseorang datang
Melepaskan segala kegundahan
Oh…ananda di manakah engkau
Tak tahukah engkau
Sesosok tubuh lemah berbalut rambut memutih
Menahan rindu nan teramat perih
Negeri rantau telah mengubahmu
Hingar bingar gemerlap dunia melenakanmu
Kesenangan lebih berharga dari kasih ibumu
Hingga kau lupa seseorang menantimu
Sungguh pilu rindu ini
Menghujam dalam hati
Hitam pekat langit mewarnai
Penantian ibu di ujung senja kini
Tidakkah kau ingat
Wanita yang menghantarkanmu ke dunia
Merawatmu dengan penuh cinta
Kini kau tinggalkan begitu saja
Masa-masa indah bersamamu
Takkan pernah hilang ditelan waktu
Sedari kecil kujaga sepenuh jiwa
Tak inginkan sesuatu mengancam ananda
Ketika raga ini mulai melemah
Kaucampakkan begitu saja
Seakan tak pernah ada jalinan cinta
Singkirkan jauh ke dalam lembah
Oh, angin sampaikan rindu ini pada ananda
Rindu ini begitu membuncah
Kering sudah air mata dalam doa
Namun ananda tak kunjung tiba
Nak, kembalilah
Kembali ke jalan Allah
Raihlah surga dalam dekapan
Bersama kita perjuangkan
Andai engkau melupakan
Kutakut Allah menyematkan
Predikat anak durhaka
Yang membuat Allah murka
Surga berada di telapak kaki ibu
Akan kupanjatkan doa menembus pintu langit
Agar engkau senantiasa terkait
Kepada Tuhan yang menguasai bumi dan langit[]