Baby Blues, Apakah Masalah yang Serius?

"Ibu yang mengalami gejala baby blues syndrome ini membutuhkan dukungan dari keluarganya. Kondisinya yang rentan harus segera dipulihkan supaya ibu kembali sehat dan bisa merawat bayinya dengan bahagia."

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Melahirkan menjadi momen yang mendebarkan sekaligus membahagiakan bagi wanita. Melalui sebuah kelahiran, hadirlah bayi mungil yang akan menjadi penerus kehidupan. Mau melahirkan secara normal ataupun operasi, yang terpenting ibu dan bayinya dalam keadaan sehat.

Setelah melahirkan, tugas selanjutnya sebagai seorang ibu telah menanti. Tak mudah karena tubuh masih dalam proses adaptasi dengan keadaan yang baru.

Apa lagi jika ibu melahirkannya melalui proses operasi, maka secara fisik lebih rentan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Pengalaman pertama melahirkan membuat ibu mengalami ragam perasaan yang bermunculan. Secara fisik dan emosi, juga terjadi banyak perubahan. Hal ini bisa memengaruhi psikologis ibu.

Di tengah kegembiraan mendapatkan buah hati, tiba-tiba saja muncul perasaan cemas, sedih, terharu, khawatir, dan marah. Suasana hati ibu menjadi tak menentu dan cepat berubah. Bahkan, ibu bisa menangis melihat bayinya sendiri. Padahal sang bayi sebenarnya dalam kondisi baik-baik saja.

Kondisi ini disebut dengan ‘Baby Blues Syndrome’ atau postpartum blues. Sindrom ini ditandai dengan suasana hati yang mudah berubah dan biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup singkat. Yakni, sekitar 3-10 hari. Kondisi ini umum terjadi pada ibu seusai melahirkan dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, tetap harus diperhatikan dan tidak boleh dianggap sepele karena akan menghambat ibu dalam merawat bayinya.

Baby blues syndrome merupakan masalah yang serius karena berkaitan dengan kejiwaan ibu. Jika psikis ibu terganggu, maka akan berpengaruh dalam menjalankan tugasnya. Yang paling terkena dampaknya tentu saja sang bayi yang masih sangat membutuhkan perawatan dari ibunya. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa saja sampai membuat ibu tidak mau merawat bayinya karena merasa terbebani.

Gejala Baby Blues

Gejala utamanya adalah mood yang mudah berubah, susah tidur, mudah menangis, dan mudah cemas. Adapun ragam gejala baby blues syndrome adalah sebagai berikut:

• Perubahan suasana hati yang cepat

• Merasa cemas dan kewalahan mengurus bayi

• Menjadi murung dan rewel

• Sedih dan banyak menangis

• Susah tidur

• Nafsu makan turun

• Menjadi tidak sabaran dan mudah marah

• Gelisah

• Sulit berkonsentrasi

Gejala-gejala ini tidak boleh diremehkan bila muncul. Harus segera diatasi agar tidak merembet ke mana-mana dan makin parah. Ibu yang mengalami gejala baby blues syndrome ini membutuhkan dukungan dari keluarganya. Kondisinya yang rentan harus segera dipulihkan supaya ibu kembali sehat dan bisa merawat bayinya dengan bahagia.

Penyebab

Memang, belum diketahui secara pasti penyebab baby blues syndrome. Namun, sindrom ini diperkirakan berkaitan dengan perubahan hormon selama minggu-minggu awal kelahiran. Setelah melahirkan, kadar hormon dalam tubuh akan berubah cukup drastis. Pada masa ini, kadar hormon estrogen dan progesteron akan menurun. Hal ini kemudian dapat memicu terjadinya perubahan suasana hati yang diiringi dengan kelelahan dan rasa tertekan.

Ibu yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai seorang ibu bisa mengalami gejala baby blues syndrome. Ia merasa sangat kewalahan dan lelah dalam mengurus segala sesuatunya sendiri, termasuk dalam mengurus bayinya.

Mengikuti siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur, membuat ibu harus terjaga di malam hari atau sewaktu-waktu. Akibatnya, ibu menjadi kurang tidur. Kekurangan waktu tidur yang terjadi terus-menerus menyebabkan kelelahan dan rasa tidak nyaman pada ibu. Kondisi ini bisa memicu munculnya gejala baby blues syndrome. Ibu akan menjadi lebih sensitif.

Cara Mengatasi

Baby blues syndrome biasanya berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bukan berarti lantas bisa diabaikan begitu saja. Berikut ini cara mengatasinya:

• Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi supaya tubuh lekas pulih setelah melahirkan dan mampu memberikan ASI kepada sang buah hati

• Cukup istirahat

• Usahakan untuk berolahraga secara teratur

• Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang yang dipercaya

• Jangan membebani diri

• Hilangkan segala perasaan bersalah

• Luangkan waktu untuk diri sendiri sejenak

• Saling bercerita dan berbagi pengalaman dengan sesama ibu

• Ikuti terapi dan konseling bila kondisi makin parah

Pencegahan

Sindrom baby blues bisa dicegah dengan sejumlah langkah berikut:

1. Bicarakan apa yang menjadi kekhawatiran.

Jangan dipendam sendiri segala yang dikhawatirkan. Berbicara dengan pasangan atau keluarga bisa mengurangi kecemasan berlebihan. Bisa juga berbicara dengan ahli atau profesional untuk membantu menemukan solusi permasalahan.

2. Hilangkan stres

Keluar sebentar dari rutinitas baru sebagai ibu. Luangkan waktu sesaat untuk diri sendiri. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai kebutuhan ibu. Lakukan aktivitas positif yang bisa memperbaiki suasana hati seperti membaca bacaan ringan, jalan-jalan santai, atau hobi yang lainnya.

3. Ikut tidur saat bayi tidur

Saat bayi tidur, sempatkanlah tidur sebentar. Biasanya saat bayi tidur, ibu justru memanfaatkannya untuk beres-beres rumah. Tidak salah sebenarnya, tetapi ibu juga butuh untuk istirahat karena kondisi fisiknya yang masih belum sepenuhnya prima. Memang, pekerjaan rumah selesai, tetapi akibatnya ibu menjadi sangat kelelahan. Meminta tolong suami atau anggota keluarga lainnya untuk mengambil alih tugas rumah tangga sementara waktu. Toh, ini juga tidak seterusnya. Hanya sampai ibu benar-benar pulih.

4. Olahraga ringan

Olahraga ringan bisa menyegarkan badan. Pikiran pun bisa lebih terang. Namun, jangan paksakan diri melakukan olahraga yang berat. Kenali kondisi fisik sendiri.

5. Jangan paksa diri menjadi ibu yang sempurna

Tidak ada ibu yang sempurna di dunia ini. Yang bisa dilakukan adalah terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jangan menuntut diri untuk bebas dari kesalahan. Namun, perbaiki apa yang belum tepat sesuai dengan kemampuan.

6. Libatkan keluarga

Meminta bantuan keluarga dalam merawat bayi. Setelah melahirkan, tentu fisik ibu masih lemah. Mental pun juga masih belum stabil. Butuh waktu untuk pulih seperti sedia kala. Karena itulah, tak mengapa jika meminta bantuan dari keluarga selama masa pemulihan tersebut.

Ibu, Sosok Luar Biasa

Betapa beratnya menjadi seorang ibu. Dari mengandung, melahirkan hingga menyusui, ibu mengalami banyak kesusahan. Beban berat yang ditanggung fisik dan mentalnya bahkan bisa membuat ibu menderita sakit yang luar biasa. Kelelahan, kurang tidur, tidak sempat merawat diri sendiri, stres hingga muncul gangguan seperti sindrom baby blues yang serius. Semua itu ditanggung seorang ibu dan tak ada yang bisa menggantikannya.

Jasa ibu sungguh besar hingga tak bisa ditebus oleh apa pun di dunia. Karena itulah, kita diperintahkan oleh Allah untuk berbakti kepada orang tua, khususnya ibu. Jangan kasar pada ibu, apalagi menelantarkan dan mendurhakainya. Selalu ingat perintah Allah dalam surah Al-Ahqaf ayat 15:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula…”

Menjadi ibu memang berat. Tugasnya juga sangat penting dalam menentukan bagaimana generasi masa depan. Di tangan seorang ibulah, anak-anak dididik dengan akidah Islam agar mampu menjadi penerus perjuangan Islam. Ibu tidak hanya sebagai manajer di rumah yang mengatur jalannya rumah tangga, tetapi juga sebagai madrasah bagi anak-anaknya. Ini merupakan kemuliaan bagi ibu.

Karena itulah, dibutuhkan dukungan yang besar bagi ibu agar mampu menunaikan tugas mulia tersebut. Ayah, keluarga besar, masyarakat, dan yang penting juga dari negara harus mendukung ibu untuk bisa memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang buah hati. Jangan biarkan ibu menanggung beban beratnya sendirian. Berikanlah bantuan untuk setiap yang dia butuhkan dalam merawat dan mendidik putra-putrinya.

Bahagiakan selalu ibu kita. Sebab, di bawah telapak kakinyalah surga berada. Doa dan rida ibu menjadi jalan menuju keridaan-Nya.

Ibu yang ikhlas menjalani tugasnya akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Sang Maha Kuasa. Segala rasa sakit yang dialaminya akan berbuah bahagia nantinya. Setiap peluh, air mata, dan darah yang menetes akan menjadi saksi di hadapan-Nya. Kebahagiaan sejati menanti ibu yang telah menuntaskan tugas mulia yang diembannya.

Wallahu a’lam bishshawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
KUHP Kontroversi vs Syariat Islam Hakiki
Next
HGU bagi Investor 180 Tahun, Sepenting Itukah Ibu Kota Baru?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram