"Fakta tersebut menjadi konsekuensi logis dengan diterapkannya ideologi sekuler liberal dalam sistem kehidupan saat ini. Masyarakat liberal hanya mengikuti dan memperturutkan hawa nafsu mereka tanpa batas, tidak peduli dengan halal haram, benar salah, baik buruk terhadap setiap tindakannya."
Oleh. Hanniya Rahman
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Setelah sebelumnya warga Jawa Barat dihebohkan dengan banyaknya temuan kasus HIV AIDS, kini ancaman perilaku menyimpang LGBT dan judi online pun turut merusak keutuhan rumah tangga, khususnya di Bekasi. Dilansir dari radarbekasi.id, (14/11/2022) judi online dan LGBT adalah beberapa faktor pemicu tingginya angka perceraian di Kota Bekasi. Jumlah kasus perceraian di kota tersebut sampai dengan awal Oktober tahun 2022 mencapai 3.957 perkara. Angka tersebut nyaris melampaui periode yang sama di tahun 2021, yaitu sebanyak 4.328.
Jumlah kasus perceraian akibat penyimpangan seksual meningkat dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya terdapat belasan kasus akibat LGBT. Selain itu, meskipun judi online tidak disebutkan secara spesifik, tetapi masuk dalam kelompok faktor perselisihan dan pertengkaran, di mana jumlahnya paling banyak dibandingkan yang lain, yaitu 2.636 kasus.
Perceraian menjadi salah satu keputusan yang diambil, jika pasangan suami istri sudah tidak dapat mempertahankan lagi keutuhan rumah tangganya. Miris, melihat adanya kasus perceraian yang dipicu oleh tindakan menyimpang kaum pelangi dan judi online. Hal tersebut begitu mengerikan, meskipun kelihatannya masih kecil dalam bilangan angka. Namun, jika dibiarkan, cepat atau lambat jumlahnya akan terus meningkat. Sebab, semua mengetahui seks merupakan candu.
Sesat syahwat yang memberikan tawaran kenikmatan begitu mudah meracuni otak manusia. Apabila pasutri selama ini tidak kuat memegang teguh kesucian, maka akan dengan sangat mudah berpaling dan kehidupan rumah tangganya rusak. Begitu pun dengan judi online, tidak jarang salah satu pihak yang terjerat judi online berakhir dengan pinjaman online atau pinjol. Saat itu api pertikaian mulai menyulut keharmonisan keluarga dan mereka memilih untuk mengakhiri biduk rumah tangganya.
Kehidupan rumah tangga saat ini benar-benar diuji dengan godaan yang luar biasa menyesatkannya. Terancam rusak dengan berbagai macam aktivitas menyimpang dan menyalahi aturan Allah. Fakta tersebut menjadi konsekuensi logis dengan diterapkannya ideologi sekuler liberal dalam sistem kehidupan saat ini. Masyarakat liberal hanya mengikuti dan memperturutkan hawa nafsu mereka tanpa batas, tidak peduli dengan halal haram, benar salah, baik buruk terhadap setiap tindakannya.
LGBT dan judi online ini lahir dari rahim sistem sekuler, di mana kebebasan begitu diagung-agungkan. Sistem tersebut mereduksi peran agama dalam ranah kehidupan. Padahal sudah jelas, bahwa Allah akan melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, yaitu perilaku menyimpang seperti LGBT. Judi online juga merupakan perbuatan keji dan dilarang oleh agama (TQS. Al-Maidah: 90).
Kekejian perilaku kaum Nabi Luth sudah sedemikian telanjang. Akan tetapi, eksistensinya terus diakui, dibela, dan bahkan ditoleransi. Begitu juga, aktivitas judi online sudah begitu marak dan mudah diakses. Hal tersebut, tentunya tidak lepas dari agenda global penganut ideologi sekuler liberal, yang berambisi agar terus eksis sebagai sistem kehidupan umat manusia. Namun, apakah layak sistem tersebut disebut sebagai sistem hidup, jika sedikit dari ide ajarannya saja sudah membuat kerusakan yang luar biasa? Salah satunya adalah hancurnya bangunan rumah tangga.
Keluarga merupakan elemen terkecil dalam masyarakat dan menjadi institusi penyemai sebuah peradaban. Sejak perisai umat yaitu Khilafah Islamiah runtuh, tidak ada lagi sebuah institusi yang dapat menjadi penopang kegemilangan peradaban Islam, kecuali keluarga muslim yang senantiasa istikamah di jalan syariat-Nya. Namun, keberadaannya pun tak luput dari target penghancuran.
Ideologi sekuler liberal tidak mau melihat keluarga-keluarga muslim selamat. Tersebab dari keluarga muslim itu, benih-benih generasi penerus Islam akan lahir dan menjadi estafet dakwah Islam. Peradaban sekuler liberalis yang menuhankan hawa nafsu dan memuja kebebasan, terus berupaya menghancurleburkan elemen terkecil ini sampai titik darah penghabisan. Mereka akan merasa puas ketika melihat keluarga-keluarga muslim tercerai-berai, atau menjadi keluarga liberal sebagaimana potret masyarakat mereka.
Oleh sebab itu, satu-satunya cara yang tepat untuk menyelamatkan keluarga-keluarga muslim dari ancaman virus kaum pelangi dan judi online adalah dengan membuang sistem sekuler liberal yang diterapkan saat ini. Karena sistem tersebut batil dan sungguh merusak. Berbahaya jika terus dibiarkan sebagai sistem pengatur kehidupan, karena kehancuran peradaban dan krisis multidimensi tinggal menunggu waktu. Baik kehancuran moral, sosial, maupun kemanusiaan. Sungguh sangat merugi bagi umat manusia jika tidak bersegera kembali kepada jalan Sang Maha Pencipta. Hanya aturan yang bersumber dari Allah Swt. yang diterapkan secara total dan menyeluruh dalam setiap sendi kehidupan itulah yang akan menyelamatkan manusia dari penyimpangan hidup dalam segala aspek.
Wallahua'lam bi ashshawwab[]
Photo : Freepik.Com