Krisis Ekonomi di Berbagai Negara, Bukti Gagalnya Kapitalis Menakhodai Ekonomi

"Inggris dilanda krisis ekonomi setelah menarik diri dari keanggotaan Uni Eropa (UE) dan imbas dari konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina sehingga terjadi kelangkaan barang yang berujung kepada kenaikan harga BBM dan harga yang melambung tinggi. Kesejahteraan warga juga turut terguncang. Ini merupakan bukti kapitalisme tidak mampu menakhodai permasalahan ekonomi."

Oleh. Putri Cahaya Illahi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Krisis ekonomi melanda berbagai negara di dunia, termasuk negara maju sekalipun. Dikutip dari CNBC Indonesia dalam Laporan Crisis Response Group PBB setidaknya sembilan negara yang memiliki nasib yang sama dengan Sri Langka di antaranya Afganistan, Mesir, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon Myanmar, Pakistan, dan Zimbabwe.

Hal yang serupa juga terjadi di negeri Raja Charles III akibat tingginya biaya hidup. Pada Oktober warga membayar 3.549 pound atau setara dengan Rp60,7 juta setahun untuk pembiayaan listrik sebelumnya yang hanya 1.971 pound. Sedangkan tingkat inflasi hampir 10%, di mana indeks harga konsumen Inggris pada bulan Agustus 2022 berada pada level 9,9% secara year on year. Fenomena tersebut memunculkan fakta-fakta baru yang memengaruhi kehidupan warga Inggris. (CNBC Indonesia 28/09/22)

Krisis ekonomi di Inggris juga dirasakan oleh anak-anak. Sebuah laporan dari badan amal Chef In School mengungkap banyak anak-anak yang tidak membawa bekal makan siang sampai mereka harus bersembunyi di taman bermain karena tidak mampu dan berpura-pura makan dari kotak makanan yang kosong bagi anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan gratis. (kompasTV, 27/09/22)

Sementara banyak perempuan Inggris yang memilih menjadi pekerja seks demi memenuhi biaya hidup mereka. Niki Adams, juru bicara organisasi English Collective Of Protitutes mengungkapkan bahwa harga biaya hidup memaksa perempuan melakukan pekerjaan seks, baik di jalan atau pun secara virtual. Jumlah perempuan yang masuk dalam bisnis prostitusi meningkat 1/3 dari angka biasanya. (CNN,28/09/22)

Telah berulangkali krisis ekonomi terjadi dan sudah berulangkali juga pemerintah meluncurkan solusi, namun tak satu pun yang mampu memecahkan krisis ekonomi yang terjadi.

Bukti Gagalnya Kapitalis Menakhodai Ekonomi

Inggris dilanda krisis ekonomi setelah menarik diri dari keanggotaan Uni Eropa (UE) dan imbas dari konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina sehingga terjadi kelangkaan barang yang berujung kepada kenaikan harga BBM dan harga yang melambung tinggi. Kesejahteraan warga juga turut terguncang. Ini merupakan bukti kapitalisme tidak mampu menakhodai permasalahan ekonomi.

Ekonomi kapitalis memiliki prinsip kebebasan dalam praktiknya, kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu atau kebebasan kelompok tertentu dalam menguasai modal. Sehingga ketika sumber daya (energi) dikuasia oleh pemilik modal, sedangkan setiap harinya permintaan terus meningkat, akhirnya harga melambung tinggi dan mengakibatkan terjadinya inflasi. Bagi negara yang memakai prinsip kapitalisme dalam menjalankan roda perekonomiannya, inflasi adalah masalah langganan yang dihadapinya.

Di saat kondisi perekonomian kian mencekik, pemerintah hanya mampu menyediakan solusi penarikan pajak besaran-besaran untuk menyubsidi kenaikan harga, namun bertolak belakang dengan keputusan yang diambil oleh Bank Central Inggris (BoE) yang menaikkan suku bunga menjadi 2,25%. Tetapi hal tersebut tidak memberikan solusi terhadap krisis ekonomi yang terjadi, anak-anak tetap mengalami kelaparan sehingga perempuan rela menjajakan dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal negara memegang andil penuh dalam pengendalian dan memulihkan perekonomian yang krisis. Maka, butuh negara dengan sistem ekonomi yang mampu meng- handle agar mempunyai perekonomian yang sehat.

Islam Solusi

Islam adalah agama yang melahirkan peraturan hidup, bukan hanya aspek ruhiyah, tetapi seluruh aktivitas manusia termasuk di dalamnya perekonomian yang menguasai hajat orang banyak. Aturan ekonomi Islam berlandaskan kepada aturan Allah yang Maha Sempurna yang tentunya mampu untuk menyelesaikan krisis ekonomi yang terjadi. Negara Islam akan menjamin terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan pangan setiap individu yang berada dalam wilayah naungan Islam.

Krisis ekonomi akan lahir dari rahim kapitalisme yang mengatasnamakan bunga sebagai tumbuh kembangnya riba. Sehingga tak heran, hari ini sistem perekonomian negara sakit. Maka, ketika negara yang berada dalam naungan Islam mengalami krisis ekonomi ada beberapa tindakan ayang akan dilakukan.

Pertama, negara kekhilafahan akan menutup seluruh instansi utang-piutang yang berbasis ribawi dan memberhentikan perkembangan sektor nonrill. Allah sudah mengharamkan riba dalam QS. Al-Baqarah ayat 275. Ketika peredaran uang pada sektor nonrill sudah ditutup, maka uang akan beredar kembali secara optimal.

Kedua, negara akan menukar alat pembayaran dari mata uang kertas menjadi dinar dan dirham yang lebih stabil, dibandingkan uang kertas yang rentan terjadi fluktuasi. Uang kertas memiliki nilai ekstrinsik dan intrinsik yang berbeda jauh. Jelas ini mudah menyebabkan keguncangan perekonomian. Maka, terbukti dinar dan dirham sangat kecil akan terjadinya fluktuasi.

Ketiga, memperkuat ketahanan negara dengan mengelola sendiri kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Maka, negara dapat mengelola kepemilikan umum yaitu padang rumput, air dan api misalnya tambang, listrik, minyak bumi, laut, dan lainnya sebagai pendapatan negara. Kepemilikan ini tidak boleh dikelola secara bebas oleh pihak asing, individu tertentu, dan instansi luar. Kebebasan kepemilikan inilah yang menyebabkan terjadinya monopoli pasar dan memperlemah ekonomi suatu negara.

Keempat, distribusi yang merata pada setiap individu dalam Daulah. Salah satu ciri khas dari sistem kapitalisme adalah bagaimana memproduksi barang-barang tanpa memerhatikan apakah kebutuhan pokok per individu sudah terpenuhi. Maka, tugas utama negara adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok individu.

Dengan sistem ekonomi Islamlah, kesejahteraan itu terbangun sebab tidak menjadikan riba, monopoli, penipuan dan segala akad yang batil beredar di tengah masyarakat. Tentu aturan ini akan memulihkan keadaan ekonomi yang sakit kembali sehat.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Putri Cahaya Illahi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Lahwun Munadhamun: Tragedi Kanjuruhan Residu Industri Sepak Bola ala Kapitalisme
Next
Atasi Inflasi Butuh Solusi Mendasar, Bukan Sekadar Operasi Pasar
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram