Problematik Umat Kian Pelik: Probabilitas Islam Satu-satunya Problem Solver Dunia

"Jelas, dunia butuh solusi tuntas dan sahih dari semua permasalahan yang ada. Sistem kapitalisme saat ini nyatanya tak mampu menyelesaikan semua permasalahan. Bahkan, kapitalisme itu sendiri sumber masalah yang banyak menimbulkan kerusakan. Keserakahan kapitalisme yang diemban oleh negara adidaya hanya bisa dihadapi oleh negara lagi."

Oleh. Sherly Agustina, M.Ag
(Kontributor NarasiPost.Com dan Penulis)

NarasiPost.Com- Sangat menyentuh apa yang disampaikan oleh Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina, "Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah dalam hadisnya adalah kalian, wahai bangsa muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam. Namun, sepertinya kami para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan, menanti kalian datang dan layak memimpin. Bersabar, hingga kita bersama salat di Masjidil Aqsha yang merdeka. Insyaallah.” (Salim A. Fillah)

Permasalahan umat di dunia seakan tak kunjung usai, setelah Islam tak lagi memimpin dunia di tahun 1924 M. Umat bagai anak kehilangan induk, setiap permasalahan menyapa tak tahu harus mengadu kepada siapa?

Problem Umat Kian Pelik

Permasalahan Palestina misalnya, masih terus bergejolak hingga saat ini. Lima juta pengungsi Palestina masih terkatung-katung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keprihatinan atas sikap dunia internasional yang seakan menganggap nasib pengungsi Palestina sebagai sesuatu yang normal. Padahal, mereka berhak menikmati hidup yang layak seperti kehidupan yang kita jalani. Beliau menegaskan Indonesia akan terus mendukung program Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan turut mengajak dunia internasional untuk membantu UNRWA. Hal itu disampaikan pada pertemuan tingkat menteri tentang UNRWA di New York, Kamis (22/9) (Republika.co.id, 23/9/2022).

Selain Palestina, muslim India selalu diperlakukan tidak adil. Seorang muslimah India diperkosa belasan warga Hindu di tahun 2002, namun di tahun 2022 pelaku pemerkosaan sudah dibebaskan oleh pemerintah. Penistaan terhadap Islam sering terjadi di India, pembakaran masjid dan pengusiran warga muslim minoritas.

Bahkan, seruan genosida umat muslim terjadi pada satu konferensi di India bulan Desember lalu. Ekstremis Hindu menyerukan untuk membunuh muslim dan 'melindungi' negaranya. Isi seruan yang sangat provokatif dan zalim, "Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang melindungi India dan menjadikan negara Hindu," kata Anggota Senior Sayap Kanan Hindu (Cnbnindonesia.com, 16/1/2022).

Pandemi mengakibatkan krisis di dunia. Kapitalisme yang diemban negara adidaya yaitu Amerika Serikat tak mampu menyelesaikan permasalahan ini. Inflasi meningkat dan situasi geopolitik saat ini (perang Rusia-Ukraina) membuat 25 negara terancam bangkrut. Dunia memiliki masalah serius dan diambang kehancuran.

Data-data yang menunjukkan indikator bangkrutnya negara diambil dari empat metrik penghitungan, yaitu imbal hasil obligasi pemerintah, credit default swap (CDS) 5 tahun, beban bunga sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB), serta utang pemerintah sebagai persentase dari PDB. Dua puluh lima negara tersebut di antaranya, El Salvador, Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, Namibia, Brasil, Angola, Senegal, Rwanda, Afrika Selatan, Costa Rika, Gabon, Morocco, Ekuador, Turki, Republik Dominika, Ethiopia, Colombia, Nigeria, dan Meksiko (CNBCIndonesia.com, 29/7/2022).

Problem di Indonesia, tumbuh subur penistaan terhadap agama (Islam). Bahkan pelakunya terkadang muslim itu sendiri yang otaknya sudah rusak oleh virus liberalisme yang diembuskan dan disuntikkan musuh Islam ke tubuh umat. Masalah yang harus dihadapi seakan tak ada habisnya di berbagai bidang, misalnya korupsi yang mendera negeri ini. Mirisnya, pelaku korupsi adalah para pejabat negeri dan intelektual.

Sebut saja, korupsi bansos Covid-19 sebesar Rp15,1 miliar, korupsi salah satu rektor kampus Rp5 miliar, yang terbaru salah satu oknum Mahkamah Agung (Hakim Agung) dan gubernur Papua miliaran rupiah. Data ini hanya beberapa, masih banyak data lainnya. Orang yang seharusnya melayani rakyat, terlibat suap atau gratifikasi. Miris.

Sumber daya alam di Indonesia banyak dimiliki asing. Indonesia salah satu negara yang menjadi rebutan syahwat korporat kapitalis. Emas di Freeport membuat kaya negara yang mengeruk dan memiliki. Sementara warga di Papua banyak yang stunting dan miskin. Belum masalah di daerah yang lain. Lagi-lagi miris.

Dunia Butuh Solusi Islam Ideologi

Jelas, dunia butuh solusi tuntas dan sahih dari semua permasalahan yang ada. Sistem kapitalisme saat ini nyatanya tak mampu menyelesaikan semua permasalahan. Bahkan, kapitalisme itu sendiri sumber masalah yang banyak menimbulkan kerusakan. Keserakahan kapitalisme yang diemban oleh negara adidaya hanya bisa dihadapi oleh negara lagi. Ya, head to head dengan negara yang mengemban ideologi, yaitu Islam.

Riak-riak kebangkitan umat dalam upaya penerapan syariat sempat terlihat di bumi Nusantara. Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia ini banyak diharapkan oleh umat Islam di negara lain. Wajar jika Syaikh Palestina pernah mengungkapkan, bahwa mereka menanti kaum muslim Indonesia untuk bangkit dan berjuang menegakkan peradaban besar yang mengemban ideologi Islam.

Teringat sebuah riwayat, dari Tsauban ra., dia berkata, telah bersabda Rasulullah saw., "Akan datang panji-panji hitam dari sebelah Timur, seolah-olah hati mereka kepingan-kepingan besi. Siapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak di atas salju." (Dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti)

Timur yang dimaksud dalam hadis tersebut hanya Allah dan Rasul yang lebih tahu. Namun, ada yang menelaah dan memperkirakan bisa jadi Timur yang dimaksud ialah Asia Tenggara, termasuk bumi Nusantara. Musuh tahu betul akan hal ini, maka dari itu bumi Nusantara menjadi rebutan dan sasaran anak panah kapitalisme dari berbagai sisi. Pemudanya dirusak dan potensinya dibajak, agar teralihkan potensi kebangkitan dari tangan pemuda. Dibuat hedonis, konsumtif, permisif, liberal dan sekuler sangat jauh dari nilai Islam.

Generasi muda demam K-Wave, terjebak seks bebas, arogan hingga sering tawuran dan pelaku kekerasan. Dibuat silau dengan dunia (hubbudunya). Benar yang Rasul sampaikan dalam hadisnya bahwa umat Islam banyak, tapi bagai buih di lautan karena dua penyakit; takut mati (wahn) dan cinta dunia (hubbudunya).

Islam Menyatukan Seluruh Potensi Memimpin Dunia

Bukan tak mungkin kebangkitan itu dari bumi Nusantara, maka umat Islam di negeri mayoritas muslim ini harus bekerja keras dan cerdas untuk bisa merealisasikan hadis baginda Nabi saw. Bahwa kebangkitan dimulai dari Timur serta bisyarah Baginda Nabi saw. akan ada Khilafah kedua di atas manhaj kenabian. Khilafah kedua yang akan menyatukan seluruh potensi kaum muslim sedunia. Seperti Muhamad Al Fatih yang berusaha keras mewujudkan hadis Baginda Nabi tentang penaklukan Konstantinopel.

Dari sisi demografi, menurut laporan Mastercard dan Crescent Rating, pada 2022 populasi umat Islam atau muslim sudah mencapai 2 miliar orang dan tersebar di sekitar 200 negara. Jumlah umat Islam tersebut kira-kira setara dengan 25% dari populasi global. Dari sisi SDA negeri-negeri kaum muslim memilki minyak bumi, Arab Saudi misalnya penghasil minyak bumi kedua di dunia. Barang tambang hampir dimiliki semua negara-negara ASEAN kecuali Singapura. Belum SDA lain yang tersebar di seluruh negeri-negeri kaum muslim dunia.

Sistem ekonomi Islam jika diterapkan akan mampu menangani krisis yang terjadi. Dengan konsep tanpa riba, dan pengelolaan kepemilikan yang dibagi tiga yaitu kepemilikan individu, umum dan negara. Bahan tambang masuk pada kepemilikan umum yang gratis digunakan oleh rakyat, negara yang mengelola untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Berbanding terbalik dengan kapitalisme, barang tambang diprivatisasi maka kesenjangan makin tinggi, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Jika seluruh sumber daya alam sedunia disatukan dan dikelola oleh negara, maka kesejahteraan dijamin oleh negara. Fakir dan miskin tertangani oleh konsep zakat, karena masuk dalam delapan ashnaf yang disebut di dalam Al-Qur'an. Itu baru dari sedikit konsep yang sudah ada dalam sistem ekonomi Islam. Khilafah akan menjaga kehormatan dan darah warga negaranya baik muslim atau pun nonmuslim.

Musuh Islam takut jika umat Islam dunia bersatu, tamatlah riwayat mereka. Janji Allah dan bisyarah Rasul tak dapat kita nafikan bahwa Islam akan kembali memimpin dunia. Tugas muslim bersegera menjemput janji Allah dan bisyarah Nabi saw. Jadi, bersatunya umat Islam seluruh dunia bukan hal yang tidak mungkin. Seperti dahulu Rasul menyatukan kaum Anshar dan Muhajirin, lalu berkembang di masa khulafaurasyidin, Bani Umayah, Abbasiyah dan Utsmaniyah hingga menguasai dua per tiga belahan dunia.

Dalam buku yang ditulis oleh Will Durant, seorang sejarawan Barat bersama Istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, dinyatakan, “Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.”

Allahu a'lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Sherly Agustina M.Ag. Kontributor NarasiPost.Com dan penulis literasi
Previous
Temaran Usia Senja
Next
Harga Minyak Dunia Turun, Akankah Harga BBM Ikut Turun?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram