Menikmati Keisengan Jalan Sendiri di Hari Ahad

"Seorang gadis berkulit putih naik, lalu duduk di depan bangku yang aku tempati. Namun, ketika melihat aku duduk sendirian, gadis itu pindah duduk di sampingku. Biasa anak muda asyik lihat-lihat HP. HP yang aku bawa sengaja aku silent biar tak berisik. Aku ingin menikmati perjalanan naik bus sedirian tanpa gangguan."

Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pemerhati Umat)

NarasiPost.Com- Ahad pagi 11 September 2022, aku iseng jalan kaki dari rumah ke tol Jakarta-Merak, yang berjarak ±4 km. Suasana pagi jalan kaki jadi tak terasa capai. Setelah sekian lama tak naik bus, aku pun iseng naik bus sendiri ke terminal Kampung Rambutan. Ya, ternyata benar, moda akap telah naik. Sedikit kaget juga ketika saya sodorkan uang Rp20.000 ternyata kondektur minta tambahan ongkos lagi Rp10.000. Tarif now jadi Rp30.000 dari aku naik di area tol Ciujung. Kalau dari Merak-Jakarta terkena biaya Rp45.000.

"Wah naik yo Pak, tarif akapnya?" kusodorkan uang tambahan sambil tersenyum saja.

Susahnya hidup di era now. Akibat BBM naik semua terimbas naik. Aku cari tempat duduk yang tiga bangku biar leluasa dan udara tidak pengap. Sekitar Gorda, kondektur menaikkan penumpang lagi. Ya…begitulah kondisi tol Jakarta-Merak menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol.

Seorang gadis berkulit putih naik, lalu duduk di depan bangku yang aku tempati. Namun, ketika melihat aku duduk sendirian, gadis itu pindah duduk di sampingku. Biasa anak muda asyik lihat-lihat HP.

HP yang aku bawa sengaja aku silent biar tak berisik. Aku ingin menikmati perjalanan naik bus sedirian tanpa gangguan.

Sampai akhirnya, duduk berdiam diri terasa jemu dan timbul rasa iseng kutanyakan kepada gadis cantik tersebut, "Mau ke mana, kok sendirian? Mau berangkat kerjakah?" Karena waktu masih jam 8 an pagi.

"Oh enggak Bu, mau main saja ketemuan sama teman-teman kuliah, sudah lama enggak ketemu"

"Ini Ananda sudah kerja atau masih kuliah?" tanyaku iseng banget sambil senyum-senyum saja.

"Saya sudah kerja, Bu, di kawasan Modern. Selesai kuliah dulu langsung ngelamar kerja. Kebetulan untuk saat ini kerja di situ," katanya.

"Sudah lama kerjanya?" kataku.

"Ya Bu, lumayan sekitar 3 tahunan," jawabnya.

"Kuliah di mana?"

"Di Yogja, Bu," katanya.

"Oh ya Yogjakarta memang menjadi tujuan banyak orang untuk kuliah, karena tempatnya nyaman dan kondisi masyarakat familier," kataku.

"Asli dari manakah?" tanyaku.

"Dari Bintuhan," katanya. Aku agak sedikit terbelalak sambil tetap senyum saja.

"Oh begitukah? Suami Ibu juga dari Muara Pulutan Manna, Bengkulu Selatan. Jadi, wilayah Bintuhan selalu terlewati saat kami pulang kampung," jawabku.

"Orang tua asli sana?" tanyaku.

"Ibu Bintuhan dan bapak dari Purwokerto," jawabnya.

"Eh kok bisa kita hampir-hampir mirip ya. Kalau Ibu asli Purbalingga dan misoa orang Bengkulu. Pantesan saja wajahnya seperti blasteran gitu ya, enggak mirip orang Sumatra," kataku.

Kami pun tertawa. "Eh sudah punya pacarkah?" keisengan aku semakin menjadi. "Sudah, Bu," katanya sambil tersipu malu.

"Oh ya, orang manakah dia?"

"Orang Yogyakarta, Bu, teman kuliah, dia kakak tingkat saya," katanya memberikan penjelasan.

"Oh, kirain tadi Ananda sebagai gadis cantik yang dikirimkan Allah menjadi jodoh anak bujangku," kataku berseloroh. Waduh benar-benar iseng ya. Kami pun tertawa lepas.

"Eh, di Islam tidak boleh pacaran loh, kan sudah sama-sama kerja ya sudah segera saja menikah?"

"Iya sih Bu, kami LDR kok dia di Kalimantan di pengolahan minyak sawit," katanya menjelaskan sambil tersenyum. "Ibu saya juga pengennya begitu untuk segera menikah karena saya sebagai anak tertua dari tiga bersaudara. Cuma ya…bagaimana jodoh nanti saja yang dikasih Allah," jelasnya.

Aku perlihatkan foto yang ada di HP-ku, " Ini anak bungsuku," kataku memberikan penjelasan.

Dia melihat sambil berkata, "Ah, masa sih Bu enggak punya pacar?" katanya.

"Yah kan di Islam enggak boleh pacaran, jadi Ibu ini dalam rangka mencari jodoh untuk anak bujang, barangkali saja Ananda adalah jodoh yang dikirim Allah untuk anak bujangku," ujarku sambil senyum dan terasa iseng sekali.

Aku perhatikan dia sudah memakai busana syar'i dan cantik. Dia menjelaskan tentang orang tuanya, bahwa ayahnya sebagai Kepala Sekolah SD di Bintuhan dan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa saja jelasnya kepadaku. "Oh ya, baguslah seorang wanita memang sebaiknya sebagai ummun warabatul bait, sehingga anak-anaknya terdidik dengan baik," jawabku.

"Hati-hati ya jauh dari orang tua, silahkan saja main ke rumah Ibu dan anggap Ibu sebagai pengganti orang tua sendiri karena ortu Ananda jauh," jelasku.

"Ya Bu, saya juga paling pulang pergi dari tempat kerja ke kosan, kebetulan dekat jadi tak pernah main ke mana-mana, ini kebetulan teman-teman ngajakin ketemuan karena sudah lama tak bertemu," katanya.

"Ok, baiklah kalau butuh apa-apa nih nomor telepon Ibu," kusebutkan nomor telepon dan dia mencatat dan save di HP-nya. "Oh ya, barangkali mau lihat-lihat tulisan Ibu di FB ada tuh, silahkan dibaca pas waktu luang."

"Oh ya Bu, yang mana ya, Bu?" dia cari namaku di FB dan dilihatkan kepadaku.

"Itu yang pakai gambar anggrek."

Sejenak dia memperhatikan postingan yang ada di FB-ku.

"Oh ya Bu. Ini semua tulisan Ibu?"

"Ya…dilihat saja yang ada nama Ibu berarti Ibu yang nulis," jelasku.

Tak terasa kondektur meneriakan, "Kebon Jeruk, Kebon Jeruk"

Anak tersebut tersentak saking asyiknya ngobrol dan pamit sambil cium tanganku.

"Oke hati-hati ya," pesanku.

Primajasa moda yang aku tumpangi pun terus melaju dan jam 9.45 tiba di terminal Kampung Rambutan. Aku turun di luar terminal, biar gampang cari angkot jurusan Pasar Rebo. Tak lama aku dapatkan angkot dengan ongkos Rp5000 ke Pasar Rebo. Aku turun, dan berjalan mencari moda yang ke Cikarang. Alhamdulillah mendapatkan moda yang nyaman, busnya pun ada sandaran tangan.Tepat jam 10.04 aku sudah duduk di dalam bus AgraMas menuju Cikarang. Sebelumnya, aku beli jeruk hanya 0,5 kg, harganya Rp10.000 isi 4 butir untuk menemani di dalam bus menuju Cikarang. Alhamdulillah rasanya manis.

Tarif bus Jakarta-Cikarang Rp16.000. Aku telpon anak pertamaku untuk jemput di terminal Cikarang jam 11.00 siang. Alhamdulillah lancar dan hanya menempuh waktu 3 jam dari Ciujung tol Jakarta-Merak hingga ke terminal Cikarang. Sampai di rumah anak, langsung terdengar teriakkan, "Neuty….!!" teriak Rosyad cucu lelakiku. Aku hampiri dia dan kupeluk. "Loh kakak Fay kenapa? Kok lesu?"

Eh ternyata cucu perempuan lagi sakit biduran sudah dua hari. Kalau zaman dulu ya dibakarin klasa (tikar) pandan yang usang. Eh, ternyata anakku masih melakukan itu. Entah dari mana tuh dapat klasa usang. Mitoskah? Atau memang karena cuaca dingin dan dibakarin klasa pandan usang jadi hangat dan biduran pun cepat hilang?

Itulah sekelumit perjalanan di hari Ahad. Lumayan menyenangkan ngobrol dalam perjalanan biar tidak jemu untuk mengusir rasa lelah. Berkomunikasi seputar mencarikan jodoh untuk anak bujang. Ternyata apa pun bisa dijadikan obrolan yang menyenangkan, sambil memberikan sentuhan dakwah yang semoga saja bermanfaat.

Wallahu a'lam bishawwab[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Dewi Kusuma Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat
Previous
Harga Bensin Naik, Rakyat Kian Tercekik
Next
Menguak Fakta di Balik Harga BBM
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram