Pelayanan Publik Seharusnya Gratis

"Sumber daya alam kita dieksplotasi oleh pihak asing, jadi yang untung banyak pun pihak asing, negara hanya mendapat sebagian kecilnya saja. Akibatnya apa? Karena pemasukan kurang, negara pasti akan mencari cara lain agar kasnya bertambah. Makanya, pajak kita makin tinggi dan makin beragam sekarang. Utang kita ke pihak asing juga banyak sekitar Rp6.031,52 triliun. Yang terbaru, pemerintah menaikkan harga pertalite untuk mengurangi beban kas negara akibat subdisi terhadap harga BBM."

Oleh. Muharomah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Saya mau tamasya
Berkeliling-keliling kota
Hendak melihat-lihat keramaian yang ada
Saya menaiki bus
Yang saat ini gratis
Trans Banyumas
Ayo, jalan cepat

Tampaknya, lagu tersebut sangat menggambarkan bagaimana Trans Banyumas bisa menjadi penghibur bagi masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga yang bosan di rumah. Untuk menikmati Trans Banyumas mudah sekali, datanglah ke halte, tak perlu bawa uang, langsung bisa road trip alias jalan-jalan melihat keramaian kota. Sayangnya, walaupun sekarang masih gratis ada syarat yang harus dipenuhi untuk naik Trans Banyumas, yaitu punya kartu perjalanan semacam e-money yang bisa didapatkan di Indomaret, Bank Mandiri, maupun Bank BRI seharga Rp25.000,00. Menurut masyarakat, hal tersebut tidak jadi masalah yang terpenting naiknya masih gratis.

Tranportasi umum yang gratis merupakan hak masyarakat dalam sebuah negara. Tidak hanya dalam ranah transportasi saja, pendidikan dan kesehatan juga seharusnya gratis karena keduanya termasuk hak masyarakat. Pasti akan timbul pertanyaan, “Kalau semuanya gratis, bagaimana dong? Nanti negara bangkrut?” Tentu saja tidak. Masih ingat pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang bunyinya, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Kalau negara secara mandiri memaksimalkan pengelolaan sumber daya alamnya pasti negara bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya. Faktanya, sumber daya alam kita dieksplotasi oleh pihak asing, jadi yang untung banyak pun pihak asing, negara hanya mendapat sebagian kecilnya saja. Akibatnya apa? Karena pemasukan kurang, negara pasti akan mencari cara lain agar kasnya bertambah. Makanya, pajak kita makin tinggi dan makin beragam sekarang. Utang kita ke pihak asing juga banyak sekitar Rp6.031,52 triliun. Yang terbaru, pemerintah menaikkan harga pertalite untuk mengurangi beban kas negara akibat subdisi terhadap harga BBM.

Eksploitasi sumber daya alam oleh pihak asing bisa menjadi alat baru penjajahan, ditambah utang kita ke mereka yang menggunung, semakin membuat kita tidak berkutik. Untuk itu, kita butuh sebuah sistem yang membuat negara berdaulat atas ekonominya sendiri tanpa campur tangan pihak asing. Diceritakan dalam buku Usman bin Affan karangan Muhammad Husein Haikal, waktu itu di Madinah ketika terjadi kekeringan, ada satu sumur milik seorang Yahudi yang tetap mengalirkan air. Melihat orang-orang sedang membutuhkan air, orang Yahudi ingin menjadikan sumur itu sebagai ladang bisnis. Ia tidak akan membiarkan penduduk Madinah untuk mengambil air dari sumurnya dengan gratis. Kaum muslim pun harus mengantre dan membayar air dengan sangat mahal. Melihat hal itu, Rasulullah saw sebagai pemimpin di Madinah tidak ingin umat Islam menderita maka terpikir oleh beliau andai saja sumur itu menjadi milik kaum muslim, tentu tak perlu lagi membayar untuk mendapatkan airnya. Rasulullah saw pun segera menyeru kepada para sahabatnya untuk membeli sumur milik orang Yahudi tersebut. Lalu, atas seruan beliau, Utsman bin Affan membeli sumur itu sehingga penduduk Madinah bisa mendapatkan air dari sumur tersebut dengan gratis.

Dari cerita di atas kita bisa belajar bahwa Rasulullah sqw sebagai pemimpin di Madinah selalu mengedepankan kesejahteraan rakyatnya. Beliau tidak akan membiarkan rakyatnya menderita. Makanya dalam sistem Islam dilarang keras eksplotasi sumber daya alam oleh pihak asing (kalau dalam cerita di atas pihak asingnya orang Yahudi). Nah, coba kita bandingkan dengan masa sekarang, pemerintah malah menaikkan harga BBM, ketika menaikkan harga BBM maka harga yang lain pasti akan ikut naik. Apakah itu menyejahterakan rakyat?

Jadi, mari kita kembalikan tatanan kehidupan kita kepada sistem Islam. Karena dengan sistem itulah kita terlindungi dari penguasaan pihak asing. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surah An-Nisa ayat 141, “Sungguh Allah sekali-kali tidak akan menjadikan bagi orang-orang kafir jalan untuk menguasai orang-orang muslim”. Wallahu'alam bis shawab.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Muharomah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Bersyukurlah! Nikmat Untukmu Begitu Besar
Next
Si Eling Keliling Kota, Yakin HIV/AIDS Bakalan Sirna?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram