Menjalani Fitrah atau Melawan Fitrah? Mesti Dipertanggungjawabkan

"Paham liberalisme inilah yang akhirnya menumbuhsuburkan pengusung LGBTQ. Sungguh sangat disayangkan. Negeri yang berasaskan ketuhanan Yang Maha Esa memberikan ruang kepada warganya yang mengaku nonbiner."

Oleh. Teti Rostika
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com- Ketika Islam saat ini tidak menjadi panduan dalam kehidupan, manusia menjadi tersesat. Seperti kehilangan arah menjalani kehidupan tanpa tujuan yang benar. Sehingga perilaku manusia pun seperti hewan. Karena mereka tidak menjadikan akal dan pikiran untuk mencari kebenaran Islam.

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

"Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi (neraka jahanam)kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka mempunyai mata tapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah. Dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai."

Anehnya, manusia yang telah Allah ciptakan dengan begitu sempurna, terdiri dari jenis laki- laki dan perempuan. Akan tetapi, ada manusia yang melawan fitrahnya, dengan cara berpindah jenis kelamin atau tidak mau mengakui jenis kelaminnya. Seperti kasus Maba baru di Unhas yang viral karena di usir dosen saat ia mengakui dirinya sebagai nonbiner.

Dilansir dari Tribunnews (23/08/2022). Viral video seorang mahasiswa yang diusir karena mengaku bukan laki-laki atau perempuan (nonbiner), awalnya rekaman bersumber dari zoom yang diunggah oleh sebagian akun Instagram.

Hal ini tentu menjadi PR besar kita, kenapa kasus penyimpangan ini bisa terus terjadi?

Suburnya LGBT Buah Busuk Sistem Liberal

Liberalisme adalah paham yang memperjuangkan ide kebebasan pada manusia di berbagai aspek kehidupan. Paham liberalisme menghendaki kebebasan pada individu, baik dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan agama, dan kebebasan sebagai warga negara.

Paham liberalisme inilah yang akhirnya menumbuhsuburkan pengusung LGBTQ. Sungguh sangat disayangkan. Negeri yang berasaskan ketuhanan Yang Maha Esa memberikan ruang kepada warganya yang mengaku nonbiner.

Dilansir dari detikhealth.com (22/08/2022) nonbiner adalah identitas gender seseorang. Identitas gender ini mengacu bagaimana seseorang mengonsepkan dirinya. Istilah nonbiner ini awalnya tabu. Karena berbeda dari masyarakat pada umumnya. Bahkan masyarakat hanya mengenal jenis kelamin laki laki dan perempuan saja. Walaupun kini mulai eksis kaum LGBT. LGBT itu sendiri adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender.

Akan tetapi sungguh disayangkan, pemerintah dan pejabat kampus tidak menindak tegas. Bahkan sikap dosen yang mengusir mahasiswa tersebut dituding sebagai perundungan. Kini mahasiswa tersebut pun telah diterima kembali masuk melanjutkan kegiatan belajar di kampus Unhas.

Padahal kampus adalah tempat para pemikir. Tempat para pelajar yang memilki keilmuan tinggi. Apa jadinya jika kampus memberikan toleransi pada mahasiswa yang melakukan penyimpangan terhadap jenis kelaminnya?

Islam Mengatur Pergaulan Sosial Masyarakat

Allah Subhanahu wata'ala memberikan kesempurnaan dalam penciptaan manusia, memberikan naluri dan akal. Agar akal inilah yang akan membimbing manusia pada kehidupan sesuai fitrahnya.

Dalam surat Al-Hujurat ayat 14 Allah berfirman yang artinya,

"Hai manusia, sesungguhnya kamienciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan"

Islam telah memberikan batas jenis kelamin antara laki - laki dan perempuan. Islam juga telah memberikan aturan yang sama di hadapan syariat. Seperti kewajiban salat dan kewajiban menutup aurat. Selain itu, Islam juga membedakan kewajiban yang diberikan kepada laki - laki dan perempuan, seperti kewajiban mencari nafkah hanya ada pada laki laki. Dan amanah mengandung, melahirkan, menyusui, dan pengasuhan ada pada tangan perempuan.

Tentu jenis kelamin ini penting dalam pandangan Islam. Agar aturan syariat bisa diterapkan, seperti hukum waris yang berbeda timbangannya antara anak laki-laki dan permepuan. Bahkan, Allah memberikan kewajiban menutup aurat seperti memakai khimar dan jilbab sebagai ciri identitas kemuliaan perempuan.

Hal ini tentu menjadi muhasabah kita bersama. Agar keluarga dan masyarakat jangan sampai menjadi manusia nonbiner yang tidak menjadi laki laki ataupun perempuan.

Wallahu'alam[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Teti Rostika Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kisah Anak Korban Kapitalisme
Next
Ibu, Apakah Aku Menjadi Beban Bagimu?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram