"Manfaatkanlah 5 perkara sebelum 5 perkara, waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu kayamu sebelum datang masa miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, ajalmu sebelum datang kematianmu (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)"
Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernahkah mendengar kata "Parkinson"? Yup! Bagi orang awam dengan dunia kesehatan mungkin kata "Parkinson" seperti nama orang Barat. Namun, nyatanya Parkinson adalah nama bagi penyakit yang menjadi ancaman di hari tua. Nauzubillah
Penyakit Parkinson adalah penyakit yang terletak di sistem syaraf dan mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Gejala yang ditimbulkannya berupa tremor, kekakuan otot, hingga gangguan koordinasi gerak.https://narasipost.com/2021/10/20/diabetes-penyakit-manis-mematikan/
Parkinson diambil dari nama seorang dokter asal Inggris, James Parkinson, beliaulah yang pertama memublikasikan penyakit pada sistem syaraf ini. Pada salah satu penelitian, Parkinson telah diderita oleh sekitar 10 juta orang di seluruh dunia. Sedang di Indonesia sendiri menurut rstdsoedjono.co.id, dari seluruh penduduk di Indonesia, 10 orang setiap tahunnya mengidap penyakit ini. Diperkirakan jumlah penderita Parkinson hingga saat ini di Indonesia mencapai sekitar 200.000-400.000 orang. Sedang total kasus kematiannya mencapai peringkat ke-12 di dunia, dan ke-5 di Asia. Hingga menjadikan penyakit Parkinson sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai.
Ketahui Penyebabnya
Setiap penyakit biasanya diketahui asal penyebabnya. Hingga bisa menjadi bahan ajaran agar yang lain bisa menghindarinya. Pun dengan Parkinson. Parkinson yang merupakan penyakit neurodegeneratif atau penurunan kualitas hidup ini, terjadi karena menurunnya jumlah dopamin di otak. Dopamin berfungsi sebagai penyampai rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon ini mempunyai fungsi penting yang memengaruhi aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan tubuh.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh lingkungan dan genetik. Misalnya paparan pestisida atau pernah mengalami cedera kepala. Atau bahkan gabungan dari keduanya juga dapat menimbulkan penyakit Parkinson.
Parkinson biasanya ditandai dengan gejala TRAP, tremor, rigiditas, akinesia, postural instability.
Pertama, tremor. Yakni gerakan gemetar yang tidak terkontrol pada salah satu atau lebih bagian tubuh saat beristirahat. Gejalanya akan berkurang ketika penderita kembali melakukan gerakan.
Kedua, rigiditas. Yakni kekakuan otot dan sendi. Biasanya kejadiannya dimulai dari satu bagian tubuh, lama-lama akan menyebar pada seluruh anggota tubuh, jika tidak segera mendapat penanganan.
Ketiga, akinesia. Yakni melambatnya anggota gerak tubuh, yang memengaruhi baik gerak motorik kasar maupun halus. Dan parahnya, juga akan memengaruhi keseimbangan tubuh penderita. Hingga banyak kasus penderita Parkinson sering jatuh akibat pelambatan sistem gerak ini.
Keempat, postural instability. Yakni berkurangnya kemampuan tubuh dalam membuat refleks postural untuk menjaga keseimbangan.
Oleh karena itu, jangan sepelekan tremor pada bagian tubuh, meski hanya sebentar dan kecil.
Penyembuhan
Sayangnya, Parkinson adalah salah satu penyakit di dunia yang belum ditemukan obatnya. Pengobatan yang dilakukan biasanya adalah sekadar untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Sebab, penderita Parkinson, jika dibiarkan tanpa diobati akan mengalami kekakuan total dan kehidupannya bergantung 100 persen pada keluarganya.https://narasipost.com/2020/10/18/5-manfaat-kopi-bagi-tubuh/
Obat-obatan biasanya yang akan menjadi andalan untuk mengontrol dan menekan gejala Parkinson agar tidak semakin memburuk. Dilakukan juga terapi wicara dan berjalan bagi penderita yang sudah kesulitan berbicara dan berjalan. Namun, jika obat-obatan sudah tidak berpengaruh terhadap penyakit ini, maka akan dilakukan aksi pembedahan. Sebab, penderita Parkinson membutuhkan obat dalam jangka panjang, bahkan seumur hidupnya.
Terdapat beberapa cara pembedahan yang dapat dilakukan.
Pertama, Deep Brain Stimulation.
Pembedahan ini bertujuan untuk membantu mengatasi tremor yang menjadi gejala pada pengidap Parkinson. Prosedur yang dilakukan melibatkan penggunaan elektroda yang kemudian ditanamkan di otak untuk memprovokasi sinyal listrik yang tidak teratur di dalam otak, agar sebab dari tremor dapat dikendalikan.
Kedua, Talamotomi. Tindakan ini adalah operasi lesi dengan tujuan merusak bagian otak tertentu, untuk mengganggu syaraf yang kemungkinan menyebabkan gejala.
Ketiga, Pallidotomi. Penanganan ini hampir mirip dengan talamotomi. Bedanya, jika talamotomi adalah tindakan dengan sengaja merusak thalamus, maka pallidotomi adalah tindakan yang merusak globus pallidus internus, atau pallidum. Tindakan yang dilakukan pun sama yakni memasukkan nitrogen cair untuk melukai bagian otak tertentu agar dapat menangani tremor, dan gejala lainnya seperti, kekakuan otot dan gerakan lambat.
Keempat, ultrasonografi terfokus. Prosedur ini tidak membutuhkan sayatan atau pembedahan, sehingga mengurangi risiko infeksi dan pendarahan. Pasien akan dipakaikan helm khusus (transduser) selama prosedur dilakukan. Dokter akan menggunakan berkas energi akustik untuk merusak bagian otak yang ditargetkan.
Adanya pengobatan dalam bentuk operasi atau pembedahan, bukan berarti dapat menyembuhkan Parkinson seseorang. Namun, tetap hanya mengurangi gejala yang terjadi dan meningkatkan kualitas hidup penderita saja.
Komplikasi Parkinson
Parkinson meskipun tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun penyakit ini tetap memiliki komplikasi yang secara tidak langsung akan mengantarkan penderita pada kematian. Beberapa komplikasi yang mu gkin terjadi adalah:
1. Jatuh
Ketidakmampuan menyeimbangkan anggota gerak, akan menyebabkan kesulitan bagi penderita untuk hanya sekadar menggerakkan tangan atau kaki. Akibatnya, penderita Parkinson seringkali terjatuh dan menimbulkan luka. Baik luka ringan atau parah.
2. Tersedak
Bagi sebagian orang, tersedak adalah hal biasa. Namun, tidak pada penderita Parkinson. Pelambatan anggota gerak, termasuk otot lidah menjadikan penderita Parkinson susah menelan makanan. Ketika tersedak dan masuk paru-paru, dapat menimjulkan komplikasi lainnya, yakni Pneumonia Aspirasi.
3. Pneumonia Aspirasi
Pneumonia Aspirasi adalah infeksi pada paru-paru karena disebabkan masuknya benda asing pada paru-paru yang tidak dapat dikeluarkan. Akibatnya, bakteri dengan cepat menyebar. Pada penderita Parkinson, Pneumonia aspirasi biasanya dikarenakan tersedaknya penderita sebab kesusahan menelan makanan.
4. Depresi
Mendapat diagnosis menjadi penderita Parkinson, pasti sedikit banyak akan memengaruhi mental penderita. Penurunan kualitas hidup dan bergantung sepenuhnya pada orang lain, tak ayal akan menimbulkan depresi. Depresi pada penderita Parkinson juga dapat disebabkan karena adanya perubahan kimiawi di dalam otak. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon serotonin yang mengatur suasana hati.
5. Dementia
Dementia menyerang sekitar 50-80 persen penderita Parkinson. Hal ini disebabkan adanya timbunan lemak abnormal yang disebut badan lewy di otak. Hingga menurunkan daya ingat pada penderita.
6. Gangguan Usus dan Kandung Kemih
Adanya gangguan penyampaian pesan dari otak ke usus dan kandung kemih pada penderita Parkinson menyebabkan sering buang air kecil, mengompol, bahkan aliran urin yang lemah. Diare dan konstipasi juga sering diderita oleh penderita Parkinson akibat gangguan ini.
Bersyukur Sebelum Terlambat
Penyakit Parkinson, seringnya terjadi menjelang hari tua, namun tidak menutup kemungkinan di usia muda juga bisa terkena penyakit ini. Takdir Allah yang selama ini menjadi misteri, harusnya membuat manusia sadar diri. Bahwa tak selamanya dirinya dalam keadaan sehat, muda, dan bahagia. Akan datang masa-masa sulit yang kemungkinan besar akan membuat manusia menyesal pada masa muda, sehat, dan bahagianya dahulu.
Maka benarlah nasihat baginda Rasulullah saw. yang diceritakan oleh Ibnu Abbas radiyalluhu 'anhuma
"Manfaatkanlah 5 perkara sebelum 5 perkara, waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu kayamu sebelum datang masa miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, ajalmu sebelum datang kematianmu" (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Oleh karena itu, perbanyak syukur terhadap nikmat masa sehat, muda, dan sejahtera, sebelum masa-masa sempit menghampiri kita. Syukur itu tak hanya di lisan tempatnya. Namun, syukur itu adalah dengan menggunakan masa-masa sehat, muda, dan lapang kita untuk senantiasa berbuat kebaikan dan mendulang pahala. Agar ketika masa sulit menyapa, tidak ada penyesalan, baik di dunia maupun di akhirat nantinya. Allahu a'lam bis shawwab[]
Jadi ingat alm ayah yang menderita penyakit ini. Awalnya tremor pada tangan. Untuk makan pun kesulitan, sering tumpah dan berantakan. Poin 1 dan 6 dialami saat menjelang akhir hayat beliau. Allahumaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu