Kala Pakaian Takwa Ternodai

"Seyogianya wanita-wanita muslim bangga dengan identitas keislamannya, bangga dengan atribut Islam yang wajib dikenakannya, bangga sebab Islam memuliakan dirinya dengan bentuk penjagaan terbaik agar terhindar dari godaan dan fitnah dunia. Akan tetapi, pengaruh hedonisme budaya Barat telah berhasil mengikis bahkan menanggalkan kemuliaan dan kehormatan wanita muslimah."

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Wakil RedPel NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Sebelum Islam datang, manusia tidak memahami apa itu aurat. Bagian mana saja yang termasuk aurat wanita dan mengapa aurat wajib ditutup, tak boleh terlihat di hadapan selain mahram. Wanita-wanita dengan bebas berlenggak lenggok menampakkan perhiasannya. Mereka juga melakukan riasan yang berlebihan, bersolek sedemikian rupa agar menarik perhatian lawan jenis. Mereka inilah wanita-wanita di zaman jahiliah yang hidup dengan bebas tanpa adanya aturan yang mengikat.

Fenomena masyarakat jahiliah begitu memprihatinkan bahkan membawa masyarakatnya menuju lembah kehinaan. Para wanita seakan tidak memiliki kehormatan dan harga diri. Mereka rela menjadi budak dan hilang kemuliaan. Allah Swt. mengingatkan kita tentang wanita jahiliah dalam firman-Nya:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu” (QS. Al -Ahzab: 33)

Menurut beberapa ahli tafsir, maksud wanita berdiam di rumahnya adalah tidak keluar rumah kecuali jika ada kebutuhan yang harus dipenuhi, semisal beribadah, menuntut ilmu, bermuamalah. Sedangkan berhias yang dimaksud dalam ayat di atas adalah bertingkah layaknya orang jahiliah dahulu, yakni keluar rumah tanpa hajat syar'i sekadar keluar di hadapan laki-laki.

Jahiliah Modern

Seiring berkembangnya zaman, muncul istilah jahiliah modern. Sebenarnya tak ada perbedaan antara jahiliah kuno (di zaman Rasul saw.) dengan jahiliah modern (saat ini). Keduanya sama-sama menampakkan aurat, berjalan berlenggak-lenggok, memakai riasan berlebihan, bahkan menggadaikan harga diri demi tren dan cuan. Sungguh miris melihat keadaan wanita zaman sekarang, terlebih wanita-wanita yang berpijak di negeri mayoritas muslim.

Jika ditelaah dengan akal sehat, seyogianya wanita-wanita muslim bangga dengan identitas keislamannya, bangga dengan atribut Islam yang wajib dikenakan seperti jilbab, khimar, dan kaos kaki. Mereka harusnya bangga sebab Islam memuliakan dirinya dengan bentuk penjagaan terbaik agar terhindar dari fitnah dan godaan. Akan tetapi, pengaruh hedonisme budaya Barat telah berhasil mengikis bahkan menanggalkan kemuliaan wanita muslimah.https://narasipost.com/2021/07/02/potret-generasi-suram-tanpa-islam/

Betapa miris dengan berita yang datang dari Kota Gudeg. Pasalnya ada dugaan pemaksaan hijab di sekolah, parahnya pemaksaan memakai hijab tersebut dinilai sebagai bentuk perundungan terhadap siswi. Mereka mengeklaim bahwa pemaksaan penggunaan jilbab di sekolah negeri yang bukan berbasis agama bisa masuk kategori perundungan. Innalillahi, sebegitu mengerikannya kah pakaian takwa yang menjaga kemuliaan wanita muslim yang diperintahkan oleh Allah Sang Pencipta segala apa yang ada di langit dan bumi?

Jika perkara hijab saja dianggap sebagai bentuk perundungan, bagaimana dengan kasus-kasus yang lebih banyak menodai, menistakan, bahkan melecehkan kehormatan dan kemuliaan wanita muslim sebab ditanggalkannya hijab? Seberapa penting eksistensi dunia daripada kehidupan akhirat yang menjadi penentu akhir perjalanan hidup seseorang di alam semesta ini? Naudzubillah tsumma naudzubillah. Maka benarlah apa yang dikhawatirkan oleh junjungan umat Islam, Rasulullah saw. di mana sepeninggal beliau kerusakan demi kerusakan terjadi di mana-mana sebab umat Islam bak buih di lautan dan seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Umat saat ini benar-benar teracuni oleh pemikiran sekuler-liberal yang semakin menjauhkannya dari tatanan kehidupan Islam. Umat tengah berada dalam ancaman kehidupan yang mengundang azab Allah akibat pemberlakuan sistem sekuler. Khususnya generasi muslim yang seharusnya menjadi tonggak kemajuan peradaban terancam rusak akibat dirinya telah dipisahkan dari tuntunan kehidupan Islam.

Allah Swt. berfirman,

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ• قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (QS. Ar-Rum: 41-42)

Ketaatan pada Syariat

Apa yang terjadi saat ini sebab ingkarnya manusia pada perintah Allah Swt. Manusia begitu sombong dan pongah berjalan di atas muka bumi. Seolah mereka yang taat pada syariat, memakai pakaian takwa, menjunjung tinggi ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. adalah racun yang merusak kebebasan atas nama HAM. Sungguh sedih bila Rasulullah menyaksikan perbuatan umatnya di abad ini. Barat telah berhasil meracuni pemikiran umat Islam dengan pemikirannya yang batil. Belum lagi dengan budaya hedonisme melemahkan generasi bahkan mencetaknya menjadi ikon-ikon pemuja kebebasan.

Pakaian takwa yang menjadi perisai bagi wanita muslimah justru dianggap simbol radikalisme dan bentuk perundungan di sekolah negeri. Padahal, sekolah merupakan tempat melatih tiap-tiap generasi menjadi manusia agar penuh taburan kebaikan, melatihnya menjadi generasi yang taat dan cinta pada syariat. Akan tetapi seketika musnah akibat serangan pemikiran sekuler-liberal. Lalu menjamurnya peristiwa pelecehan, pencabulan, pemerkosaan terhadap wanita terjadi akibat ulah siapa? Apakah masih pantas dikatakan tubuhku adalah otoritasku? Padahal sejatinya Allah lah pemilik segala yang melekat pada diri manusia?

Kehidupan saat ini benar-benar membuat kita butuh terhadap syariat Islam. Ini baru persoalan pakaian takwa, belum dengan persoalan-persoalan lain yang menjadi tanggung jawab negara untuk diselesaikan sesegera mungkin. Maka benarlah firman Allah Swt. di dalam Al-Qur'an yang berbunyi:

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah: 120)

Semoga pertolongan Allah segera datang kepada kaum muslimin agar kehidupan dunia menjadi kehidupan yang diberkahi dan semoga umat Islam yang tengah memperjuangkan penegakan syariat Islam Allah mudahkan jalan bagi terwujudnya cita-cita yang dinanti umat. Sebab ketaatan pada syariat akan sempurna hanya dalam peradaban agung nan mulia, yakni peradaban Islam. Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Makan Tempe Bikin Awet Muda?
Next
Potret Buram para Pekerja Migran
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yuli Juharini
Yuli Juharini
2 years ago

Berpakaianlah sesuai syariat Islam, sekarang, tanpa tapi tanpa nanti.
Barakallah mba.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram