Mendidik Anak Menjadi Generasi Khairu Ummah

"Ya Tuhan kami anugerahilah kepada kami pasangan dan anak-anak yang menyejukkan mata dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon:74)"

Oleh. Rosmita
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang saleh dan salihah, yang dapat menjadi penyejuk mata dan penenteram jiwa. Anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua, bermanfaat untuk umat dan agamanya. Menjadi generasi khairu ummah yang tidak hanya paham soal agama, tapi juga mahir dalam bidang sains dan teknologi, serta berakhlak mulia. Itulah generasi yang kelak akan membangun peradaban Islam.

Namun, bila ingin anak-anak menjadi saleh dan salihah, tentu orang tua harus mensalehkan diri terlebih dahulu. Sebab anak adalah cerminan orang tua, apa yang orang tua kerjakan itulah yang akan anak tiru. Bila orang tua melakukan kebaikan, maka anak akan melakukan kebaikan pula. Namun, bila orang tua melakukan keburukan, maka anak pun akan meniru melakukan keburukan pula. Maka bila menginginkan anak yang baik, jadilah orang tua yang baik.

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak

Orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik anak-anaknya. Anak ibarat kertas putih, mau diwarnai seperti apa tergantung orang tuanya. Karena sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orang tualah yang membentuk anaknya menjadi baik atau buruk. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. : "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari Muslim)

Maka sebelum mendidik anak, kita persiapkan dulu diri kita. Kita harus punya basic value sebagai pengingat dan motivasi buat kita dalam mendidik anak-anak kita.

1. Niat Lillah

Luruskan niat kita dalam mendidik anak-anak kita karena Allah semata, agar apa yang kita lakukan bernilai ibadah. Sehingga ketika lelah dan kecewa kita tidak mudah menyerah dan putus asa. Karena tujuan kita mendidik anak adalah mencari rida Allah. Cukup Allah sebagai sebaik-baik pemberi balasan atas segala jerih payah kita. Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Mindset Amanah

Tanamkan dalam benak kita bahwa anak adalah amanah yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Memiliki anak berarti kita harus siap menjalankan tugas sebagai orang tua sekaligus pendidik untuk anak-anak kita. “Setiap anak adalah amanah bagi orang tuanya. Setiap anak memiliki qalbu (hati) suci sebagai mutiara atau perhiasan yang berharga. Jika setiap anak dibiasakan dengan hal-hal yang baik, ia akan tumbuh dengan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika dibiasakan berbuat yang tidak baik dan ditelantarkan pendidikannya seperti hewan, ia akan celaka dan merugi. Oleh karena itu, setiap anak harus dilindungi dengan cara mendidik, meluruskan, dan mengajarkannya akhlak yang baik”. (Imam Al Ghazali)

3. Pahala Jariah

Rasulullah saw. bersabda: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara. Yaitu, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim) Hadis ini seharusnya bisa menjadi motivasi besar bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang saleh dan salihah. Karena anak-anak yang saleh dan salihah yang kelak akan mendoakannya menjadi pahala jariah yang tidak terputus untuk orang tuanya.

4. Ummu Ajyal

Dengan mendidik anak kita dengan baik, maka kita sedang berkontribusi untuk menjadi Ummu Ajyal yang akan melahirkan generasi cemerlang yang kelak membangun peradaban Islam. Selain memiliki basic value, orang tua juga harus memahami apa tujuan mendidik anak dalam Islam. Ketika orang tua paham apa tujuannya, maka akan mudah menentukan cara dalam mendidik anak. Berikut tujuan mendidik anak dalam Islam.

1. Mendidik anak menjadi hamba Allah yang bertakwa.

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah dalam Qur'an surah Az-Zariyat:56. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita harus mendidik anak-anak kita agar menjadi hamba Allah yang bertakwa, yang taat kepada Allah. Menjalani segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2. Menyiapkan anak menjadi pemimpin umat di masa depan.

Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi, QS. Al-Baqarah:30. Maka kita persiapkan anak-anak kita agar mereka kelak bisa memimpin umat. Sebagaimana doa kita "Rabbanaa hablanaa min azwajina wa zuriyatinaa qurrota a'yun wajalna lil muttaqiinaa imaamaa." Artinya: "Ya Tuhan kami anugerahilah kepada kami pasangan dan anak-anak yang menyejukkan mata dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon:74)

3. Mendidik anak menjadi khairu ummah.

Umat Islam adalah umat terbaik karena adanya aktivitas amar makruf nahi mungkar yang dijalankannya. Maka ajarkan anak-anak kita agar terbiasa dengan aktivitas amar makruf nahi mungkar, supaya predikat khairu ummah tidak hilang dari diri kaum muslimin (QS. Ali Imran:110).

Lalu bagaimana cara mendidik anak agar tercapai tujuan yang kita inginkan?

1. Menanamkan akidah yang kuat.

Sejak kecil ajarkan anak-anak kita agar mengenal siapa penciptanya, tanda-tanda kekuasaan Sang Pencipta dan makhluk-makhluknya. Kenalkan juga dengan para nabi dan para sahabat agar tumbuh kecintaan terhadap Allah, Rasulullah dan para sahabatnya. Tumbuhkan pada diri anak rasa takut kepada Allah dan merasakan pengawasan-Nya, agar kelak anak takut berbuat maksiat.

2. Membiasakan anak beribadah.

Kita harus membiasakan anak-anak beribadah sejak kecil, seperti salat dan puasa. Supaya mereka terbiasa menjalankan ibadah wajib. Sehingga ketika mereka balig, mereka tidak kesulitan lagi menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Rasulullah saw. bersabda: “Perintahkan anak-anakmu melaksanakan salat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tinggal salat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.” (H.R Abu Daud)

3. Membiasakan anak perempuan menutup aurat sejak kecil.

Menutup aurat bagi perempuan muslimah adalah kewajiban, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab: 59. Namun, banyak perempuan muslimah yang tidak menjalankannya dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, biasakan anak kita menutup auratnya sejak dini, agar mereka terbiasa memakai pakaian tertutup (menutup aurat) ketika dewasa nanti.

4. Menanamkan akhlak mulia pada diri anak.

Biasakan anak untuk berakhlak baik sejak kecil seperti berkata jujur dan berlaku sopan. Tentu selain memerintah, orang tua juga harus memberi teladan yang baik kepada anak, agar anak mudah melakukan apa yang diperintahkan.

5. Menyuruh anak menghafalkan Al-Qur'an dan hadis.

Biasakan anak-anak kita untuk menghafal Al-Qur'an dan hadis. Agar terbangun suasana yang kondusif, maka orang tua juga harus sering membaca Al-Qur'an dan hadis atau menyetel murottal supaya anak terbiasa dengan Bahasa Arab sehingga mudah untuk menghafalkannya.

6. Mengajarkan anak berbagai bidang ilmu dan tsaqafah Islam.

Agar anak kita menjadi anak yang faqih fiddin dan mumpuni dalam bidang sains dan teknologi, maka ajarkan berbagai bidang ilmu kepada anak-anak kita. Bisa dengan menyekolahkannya dan memberi tambahan tsaqofah di rumah melalui buku atau tontonan edukasi.

7. Membiasakan anak hidup mandiri dan sederhana.

Jangan biasakan anak manja, tetapi ajarkan anak agar mandiri mengerjakan segala kebutuhannya sendiri. Mulai dari mandi dan makan sendiri, membereskan tempat tidur atau membereskan mainan setelah bermain, dan lain-lain. Ajarkan anak untuk hidup sederhana dan tidak bermewah-mewah.

Yang harus diingat, mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua, bukan hanya ibu atau bapak saja. Maka ibu dan bapak harus bekerja sama agar tujuan mendidik anak tercapai. Selain itu, orang tua juga harus selalu mendoakan yang baik-baik untuk anaknya. Karena doa orang tua insya Allah makbul. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita dan mereka bisa menjadi generasi khairu ummah yang kelak akan membangun peradaban Islam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rosmita Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Momok Baru Itu Bernama Monkeypox
Next
Lamunan Tegaknya Islam dalam Demokrasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram