Dunia dan Syariat-Nya

Mereka melihat aku terlalu kaku memandang tentang dunia
Mereka mengatakan aku merusak kebiasaan mereka
Mereka bercerita aku tidak toleran, tidak asyik, tidak seru
Hanya karena aku menyampaikan Syariat-Mu


Oleh: Indah Mustika Tanjung, S.Kom.

Seperempat abad lebih beberapa tahun sudah dilalui
Kembali memutar ingatan kehidupan yang dijalani
Menceritakan kisah yang tak ada habisnya

setapak jalan dengan langkah yang kecil dan penuh hati-hati
Menemukan setitik terang yang baru kukenal
Yaitu 'Dari mana aku?'

Iman telah dibuktikan
Segala yang luar biasa ini ada Sang Pencipta
Alam semesta, manusia, kehidupan,
tidak diciptakan begitu saja
Melainkan bersama seperangkat aturan

Dia bernama syariat
Sang Pemilik Jagat Raya
Memberi kehidupan yang tak ada tandingannya
Kau tidak bersyukur?

Sang Utusan ya Habiballah Rasullullah
Memberi petunjuk, memberi teladan
Kau tidak mengikutinya?

Dunia..
Mereka melihat aku terlalu kaku memandang tentang dunia
Mereka mengatakan aku merusak kebiasaan mereka
Mereka bercerita aku tidak toleran, tidak asyik, tidak seru
Hanya karena aku menyampaikan Syariat-Mu

Sudahlah
Aku tidak ingin menangis lagi dan lagi

Syariat
Padahal di sini aku merasakan ketentraman jiwa
Di sini aku terlahir untuk mampu memimpin diriku sendiri
Di sini aku merasakan nikmat iman itu
Di sini aku mendapatkan pelajaran yang amat berharga
Dan mendapatkan hadiah yang istimewa

Aku dan kamu Islam
Islam Punya Syariat
lantas kenapa masih kau ragukan?
Kenapa ketika kusampaikan, kau merasa aneh?

Di sana ada aborsi akibat pergaulan bebas
Di sana ada goyang diiringi musik heboh bak konser
Di sana ada yang suka sesama jenis
Kenapa malah kau biarkan?

Sudahlah
Kau akan katakan ini akhir zaman
Tapi malah kau lestarikan dan budayakan

Tolong, jangan kau anggap aneh
Kau anggap bodoh
Kau anggap munafik
Hanya karena kusampaikan syariat
Itu dari Rasullullah

Tolong..
Dia hanya berusaha untuk membuktikan
keimanannya
Dia hanya berusaha menyampaikan
Yang pernah menjadi peradaban yang agung

Dia hanya berusaha agar kita tidak
terjerumus lebih hina lagi
Dia hanya berjuang menyampaikan saja
Jangan lagi caci maki

Cukup..
Dia hanya ingin mencoba
menerapkan syariat yang dia
masih mampu lakukan
Itu saja


Picture Source by Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bunga Hutang Menggurita, Adakah Sistem Keuangan Tanpa Riba?
Next
Belajar Cinta Negeri dari Nabi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram