Tingginya angka kekerasan terhadap anak memperlihatkan ketidakpedulian masyarakat dan abainya negara dalam melindungi hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar, bebas dari rasa takut dan ancaman.
By : Kokom Komariah
Narasipost.Com-Sungguh sangat miris, akhir-akhir ini marak terjadi kasus kekerasan anak di Indonesia. Di saat pandemi ini, anak mudah sekali mengalami kekerasan yang dilakukan oleh keluarga sendiri dan orang terdekatnya. Banyak faktor penyebabnya dan yang paling dominan stress memikirkan ekonomi keluarga.
Setiap hari, satgas perlindungan anak menerima berbagai laporan kekerasan dan kejahatan anak. Tingginya angka kekerasan terhadap anak memperlihatkan ketidakpedulian masyarakat dan abainya negara dalam melindungi hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar, bebas dari rasa takut dan ancaman.
Anak adalah cerminan masa depan sebuah bangsa. Apabila anak-anak suatu bangsa mendapatkan pendidikan yang bermutu dan lingkungan pergaulan di sekitar anak baik, maka masa depan bangsa itu akan baik dan maju, dan sebaliknya apabila pendidikan terhadap anak buruk kualitasnya serta lingkungan pergaulan di sekitar anak tidak baik, maka sesungguhnya bangsa itu tengah menuju jurang kehancuran peradaban, menjadi bangsa yang gagal (State Failed )
Sayangnya tidak ada tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah dari akarnya seperti memperbaiki ekonomi rakyat, merubah sistem pendidikan terpadu dan berkualitas serta penegakan hukum yang tegas kepada para pelaku kekerasan anak.
Jadi, sampai kapanpun masalah kekerasan terhadap anak tak akan pernah terselesaikan selama negara ini masih diatur dengan hukum kufur demokrasi sekuler yang menafikan Islam didalam segala aspek kehidupan rakyatnya.[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]