Scabies Pada Anak, Berbahayakah?

"Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh masuknya tungau kecil yang bernama Sarcoptes scabei ke dalam lapisan kulit"

Oleh. Irma Sari Rahayu
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com- "Umi, sakit!" kata sulung saya beberapa hari yang lalu sambil menunjukkan kakinya. Ada air mata yang tertahan di matanya. Dia sedang menahan sakit. Saya pun memeriksa kakinya. Subhanallaah. Ada luka lepuh yang berair. Saya periksa kondisi kakinya. Ternyata tidak hanya ada satu, tapi ada beberapa luka seperti melepuh kecil di sekitar kaki. Khawatir dengan kondisinya, saya pun membawa si sulung ke dokter. Setelah diperiksa, dokter mengatakan sulung saya terkena Scabies.

Apa Itu Scabies?

Bunda tahu tidak penyakit Scabies? Masyarakat umum mungkin belum mengenal penyakit Scabies. Tapi jika dikatakan penyakit kudis, mungkin kita mengetahuinya. Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh masuknya tungau kecil yang bernama Sarcoptes scabei ke dalam lapisan kulit. Nah, si tungau ini mempunyai ukuran yang sangat kecil dan dapat bersarang pada lapisan kulit manusia. Tungau akan menggali terowongan dan bertelur di dalam kulit. Akibatnya, penderita Scabies akan merasakan gatal terutama di malam hari.

Scabies bisa menyerang siapa saja ya Bunda, baik dewasa maupun anak-anak. Hanya saja untuk anak-anak lebih rentan karena kadang mereka lalai dalam menjaga kebersihan. Misalnya, lupa cuci tangan dan kaki setelah bermain di luar, saling pinjam mainan ataupun barang dengan temannya, menggunakan alat mandi atau pakaian bersama dll. Kita tidak pernah tahu siapa dan di mana anak terpapar tungau ini. Risiko terkena Scabies lebih besa terjadi pada orang yang tinggal di tempat yang sama, misalnya asrama, pesantren, panti jompo atau lingkungan padat penduduk yang tingkat kebersihannya rendah.

Gejala Scabies

Bunda, untuk mengetahui apakah anak-anak terkena Scabies, maka kita harus mengenali gejalanya agar tepat pula dalam mengobatinya. Nah, apa saja sih gejala Scabies?

1.Gatal

Penyakit Scabies ditandai dengan rasa gatal yang hebat terutama di malam hari. Rasa gatal ini akan membuat penderita merasa tidak nyaman. Jika terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan anak rewel dan tidak tahan untuk menggaruk.

2.Ruam

Ruam yang muncul di permukaan kulit biasanya akibat rasa gatal. Bentuknya menyerupai jerawat. Ruam ini menandakan ada tungau yang hidup dan bersarang di kulit kita.

3. Muncul Luka

Hati-hati ya, Bun, kalau sudah ada luka di kulit si kecil. Biasanya luka ini didapat karena penderita Scabies menggaruk kulit yang terasa gatal. Kalau tangan yang digunakan untuk menggaruk tidak bersih, lukanya bisa berisiko infeksi. Duh, seram 'kan?

4.Kulit Berkerak

Jika kondisi Scabies makin parah, Scabies bisa menyebakan kerak di permukaan kulit. Kondisi ini bisa terjadi akibat jumlah tungau yang ada pada kulit bisa mencapai ribuan. Rasa gatalnya pun pasti lebih hebat dibandingkan dengan Scabies biasa.

Putus Rantai Penularannya

Bunda, sekalipun penyakit Scabies sepertinya penyakit kulit biasa, tapi risiko penularannya sangat cepat lho. Maka, harus segera kita putus rantai penularannya dengan segera apabila ada salah satu anggota keluarga terkena Scabies.

Penularan Scabies bisa melalui dua cara, langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung bisa melalui kontak fisik antara penderita dengan orang yang sehat. Misalnya, bersentuhan kulit dengan penderita atau melalui cairan yang keluar dari luka. Oleh karena itu, jika anak terkena Scabies lebih baik ia "diisolasi" sementara dari teman-teman atau anggota keluarganya di rumah. Berikan pengertian agar ia tidak masuk ke kamar yang lain selain kamarnya atau duduk di sofa berbahan kain.

Kondisi ini membutuhkan kesabaran ekstra Bun, karena anak bisa down perasaannya. Perlu bahasa yang bijak agar anak memahami bahwa ia bukan sedang dikucilkan, tapi sedang menyelamatkan orang lain agar tidak tertular.

Penularan secara tidak langsung bisa terjadi apabila tungau Sarcoptes scabei jatuh ke benda-benda seperti seprai, sarung bantal, pakaian, handuk, kasur, atau alat makan yang digunakan bersama-sama. Ada beberapa hal yang harus bunda lakukan agar tidak terjadi penularan penyakit Scabies, yaitu:

1.Cuci barang anak dengan bersih.

Cucilah pakaian, seprai, sarung bantal, guling dll. yang dipakai penderita Scabies dengan sabun dan air panas. Tungau akan mati di suhu panas. Jangan biarkan anak menggunakan barang-barang secara bersama-sama.

2. Jemur kasur, bantal dan guling di bawah sinar matahari.

Jauhkan anak dari barang-barang yang berpotensi sebagai tempat bersembunyi tungau seperti boneka, selimut, kursi atau sofa yang berbahan kain. Bungkus dengan plastik barang-barang yang sulit dicuci agar tungau mati.

3. Jaga kebersihan kamar dan lingkungan rumah serta tempat bermain anak.

Bunda harus rajin menyapu dan membersihkan lantai dengan cairan disinfektan.

4. Jaga kebersihan hewan peliharaan seperti kucing dan burung serta kandangnya.

Penyakit Scabies dapat ditularkan melalui hewan peliharaan.

Nah, jika semua upaya pencegahan sudah dilakukan, tapi ternyata masih saja ada yang terkena Scabies, maka bersabar ya bunda. Semua sudah menjadi kada Allah Swt. yang tidak dapat kita hindari. Maka langkah berikutnya adalah pergi ke tenaga medis untuk mendapatkan tindakan yang tepat. Biasanya dokter akan memberikan obat yang harus diminum oleh penderita dan salep yang harus dioleskan ke seluruh tubuh penderita. Jangan lupa berdoa ya Bun, karena tiada daya upaya kita selaku hamba melainkan hanya Allahlah yang Mahakuat dan Maha Berkehendak.

Setiap peristiwa pasti ada ibrah (pelajaran) yang dapat kita ambil. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa dan untuk apa Allah Swt. ciptakan mahluk kecil yang bernama tungau, jika keberadaannya hanya merugikan manusia? Sebagai orang beriman, kita harus yakin bahwa tidaklah Allah ciptakan sesuatu dengan sia-sia. Melalui tungau kecil khazanah ilmu kedokteran semakin kaya. Kita pun semakin belajar untuk bersabar melalui tahap demi tahap penyembuhannya. Rasanya memang lelah, tapi yakinlah pahala akan menanti sebagai rewardnya. Masyaallah.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Irma Sari rahayu Kontributor NarasiPost.Com
Previous
(Jangan) Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga
Next
Dalam Persimpangan
2 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram