Kenalkan Anak pada Ilmu Sains Sejak Dini

"Pada abad ke-6 sampai 14 Masehi, saat masa-masa “The Golden Age of Islam”, tidak sedikit tokoh-tokoh intelektual muslim yang berhasil menemukan berbagai karya menakjubkan yang bersumber pada Al-Qur’an."

Oleh. Dila Retta
(Tim Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Allah berfirman:

قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ

Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Yunus: 6)

Memiliki buah hati yang cerdas tentu menjadi dambaan bagi siapa saja. Karenanya, setiap orang mulai berlomba untuk memberikan pendidikan terbaik , mencari sekolah dengan akreditasi tinggi, bahkan rela mengeluarkan banyak biaya agar buah hati tercintanya mengikuti kursus di berbagai bidang. Semua hal ini pasti dilakukan oleh setiap orang tua yang ingin membesarkan nama anak-anaknya.

Padahal pendidikan terbaik bagi seorang anak tidaklah di mulai dari lingkungan formal. Karena sejatinya, sebagaimana pendidikan pertama akan mereka dapatkan dari rumah dan kedua orang tuanya, kecerdasan anak dapat dibentuk sedini mungkin oleh orang tua masing-masing. Tentu ada banyak hal atau metode yang bisa dilakukan setiap orang tua untuk meningkatkan kecerdasan anak dan membentuk kepribadian mereka, salah satunya adalah dengan mengenalkan ilmu sains. Orang tua dapat melatih kemampuan berpikir anaknya melalui eksperimen-eksperimen sederhana yang menarik, sehingga mereka bisa bereksplorasi sendiri.

Sebelum membahas lebih jauh, tentunya kita harus lebih dahulu tahu mengenai apa itu ilmu sains dan apa perannya bagi kehidupan dalam peradaban Islam. Karena bagaimanapun juga, ilmu yang kita ajarkan kepada buah hati tidak boleh menyimpang dari syariat.

Ilmu Sains dalam Peradaban Islam

Menurut bahasa, dalam sejarahnya, sains berasal dari bahasa Latin scientia yang berarti ilmu pengetahuan. Ilmu sains juga dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal atau fenomena sekitar, melalui pengamatan dan penelitian. Di antara cabang ilmu sains yang sudah sama-sama kita ketahui adalah ilmu biologi, fisika, dan kimia.

Pada abad ke-6 sampai 14 Masehi, saat masa-masa “The Golden Age of Islam”, tidak sedikit tokoh-tokoh intelektual muslim yang berhasil menemukan berbagai karya menakjubkan yang bersumber pada Al-Qur’an. Karena karya-karya para cendekiawan muslim itulah Islam mulai dikenal identik dengan ilmu sains dan teknologi.

Beberapa dari mereka yang cukup masyhur namanya adalah Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (Bapak Aljabar), Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi (Bapak Imunologi), Al-Battani (Ahli Astronom), Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Modern), dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan bahwa yang berperan dalam perkembangan ilmu sains bukan hanya ilmuwan-ilmuwan Barat seperti Albert Einsten atau Thomas Alva Edison, namun juga ilmuwan-ilmuwan Islam. Dan yang lebih luar biasa lagi, ilmu-ilmu yang didapatkan bersumber dari Al-Qur’an.

Para ilmuwan ini berusaha membuktikan kebenaran-kebenaran dalam Al-Qur’an melalui berbagai penelitian. Mereka membuktikan bahwa seorang mukmin pasti menggunakan akalnya untuk berpikir mengenai kekuasaan-kekuasaan Allah.

Cara Mengenalkan Ilmu Sains pada Anak

Banyak sekali metode-metode yang dapat kita gunakan untuk mengenalkan ilmu sains kepada anak, tentunya dengan cara menyenangkan dan menjelaskan hikmah pelajarannya, ya. Di antara metode yang dapat dilakukan adalah:

1. Melakukan Eksperimen Sederhana Bersama
Ajaklah anak melakukan eksperimen-eksperimen sains sederhana seperti eksperimen proses terjadinya hujan, menciptakan tornado dalam botol, dan eksperimen lainnya yang dapat kita temukan di platform Youtube. Saat melakukan eksperimen ini, ingatlah untuk tetap menyisipkan penjelasan tentang kekuasan Allah.

Misal, saat melakukan eksperimen proses terjadinya hujan. Selain menyediakan alat-alat yang dibutuhkan, jelaskan juga pada anak bahwa proses terjadinya hujan ini telah Allah jelaskan di dalam Al-Qur’an, sampaikan pada anak isi ayat yang menjelaskan tentang proses tersebut. Dan yang paling penting, jangan lupa uji ingatan anak dengan meminta mereka mengulang penjelasan yang telah disampaikan.

2. Tadabur Alam

Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak melakukan kegiatan di alam terbuka. Jelaskan anak pada proses terjadinya siang-malam dengan mengamati matahari dan bulan, berikan anak penjelasan mengenai benda-benda langit yang Allah ciptakan, ajak anak mengamati pasang dan surut air laut, dan lain sebagainya. Dengan mengajak anak berada di alam terbuka, mereka akan mengeksplorasi banyak hal. Dan tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan penjelasan.

3. Ceritakan Kisah Ilmuwan-ilmuwan Islam

Hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan ilmuwan-ilmuwan Islam pada anak. Berikan anak buku cerita bergambar tentang tokoh-tokoh tersebut dan ceritakan kehebatan-kehebatan mereka. Jangan lupa untuk tetap mengajak anak berinteraksi, ya. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada anak tentang kisah yang disampaikan, misal, “Apakah kamu tahu di mana Mesir itu, Nak? Dapatkah kamu bayangkan bagaimana kondisi kapal saat berada di tengah gelombang besar?”, dan masih banyak lagi.

Manfaat Mengenalkan Ilmu Sains pada Anak

Seperti yang kita tahu bahwa ilmu sains adalah tentang observasi, maka dengan mengenalkan ilmu sains pada anak sejak dini, hal ini akan sangat bermanfaat untuk:

1. Melatih Kemampuan Anak dalam Berpikir

Dengan mengajak anak melakukan eksperimen-eksperimen sains, maka mereka akan mengerahkan seluruh sistem motorik dan sensoriknya dengan seimbang. Selain melakukan gerakan-gerakan yang bisa melatih sistem motoriknya, mereka juga melakukan pengamatan untuk melatih sistem sensoriknya.

Saat anak mulai terbiasa melatih sistem motorik dan sensoriknya, maka perkembangan kognitifnya akan berjalan dengan sangat baik. Anak akan mampu berpikir kritis, analis, dan kreatif dalam memecahkan sebuah masalah.

2. Menjelaskan Kebesaran Allah dengan Cara Menyenangkan

Dunia anak adalah bermain, seperti itulah kiranya ungkapan yang sering kita dengar. Maka jangan heran, jika anak akan menjadi lebih cepat jenuh saat kita mengajarinya sesuatu dengan cara yang serius. Hal tersebut bukan berarti anak kita pemalas ya! Lantas bagaimana cara mengenalkan anak pada Allah dan seluruh kebesaran-Nya?

Bagi sebagian orang tua, mungkin menjelaskan hal tersebut menjadi sedikit sulit karena anak pasti bertanya “Buktinya apa Ma, Pa?”. Oleh sebab itu, hendaknya setiap orang tua harus memiliki kemampuan berpikir kreatif agar dapat menjawab setiap rasa keingintahuan anak. Dengan mengenalkan anak pada ilmu sains melalui eksperimen-eksperimen sederhana, anak dapat mengetahui bukti-bukti kebesaran Allah. Tidak hanya mengetahui bukti kebesaran-Nya, bahkan anak akan menjadi semakin tertarik untuk mengenal Tuhannya.

3. Melekatkan Hubungan Orang Tua dengan Anak

Tidak hanya bermanfaat untuk anak, pengenalan ilmu sains kepada anak itu juga bermanfaat bagi orang tua. Karena setiap eksperimen yang dilakukan membutuhkan kerja sama, orang tua akan menjadi lebih dekat dengan anak-anaknya, pun sebaliknya. Orang tua dapat memantau langsung perkembangan potensi anak mereka dan anak akan merasakan kebahagiaan.

Nah, setelah mengetahui semua ini, jangan lagi sia-siakan kesempatan untuk mengenalkan ilmu pengetahuan pada anak, ya. Karena masa depan anak tergantung dari apa yang kita ajarkan. Dan pengajaran terbaik bagi anak pastilah di mulai dari dalam rumahnya, oleh orang tuanya. Selamat mencoba!
Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Dila Retta Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kisah Kelam di Kota Pendekar
Next
Demi Konten, Perjalanan Hidup Berujung The End
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram