Wajah Arab Saudi dalam Pagutan Liberalisasi

"Satu-satunya cara menghadapi ancaman liberalisme abad ini adalah dengan dakwah. Hanya dakwah Islam yang mampu melawan berbagai kemaksiatan yang ada di muka bumi ini. Propaganda jahat kafir penjajah telah lama berlangsung. Liberalisme yang mereka emban senantiasa digaungkan supaya umat kembali seperti zaman jahiliah dan mudah mereka setir."

Oleh. Fitria Zakiyatul Fauziyah CH
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Arab Saudi dikenal sebagai negara tempat terletaknya kota suci Makkah dan Madinah. Disebut juga dengan Haramain, yang merupakan dua kota suci umat Islam yang harus dijaga dan dimuliakan. Akan tetapi, kondisi Arab Saudi saat ini sangat disayangkan. Bagaimana tidak, banyak warga Arab Saudi yang disebut-sebut meninggalkan pranata negara yang sudah ada sejak Kerajaan dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mulai dari 2017 lalu.

Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan MBS menginginkan modernisasi negara. Kebijakan-kebijakan MBS tersebut dalam rangka menjadikan Arab Saudi sebagai negara modern dan tempat nyaman bagi turis yang notabenenya dari Barat. Lalu ia mulai merevisi berbagai peraturan keagamaan yang konservatif. Ia memiliki program visi 2030 yang menuntut Arab Saudi melakukan modernisasi sistem ekonomi dari sektor non minyak. (cnnindonesia.com, 17/12/2021)

Di antaranya ialah sektor hiburan dan pariwisata menjadi alternatif baru bagi kantong pendapatan negara. Kemudian mengizinkan pengunjung memakai bikini di pantai pada wilayah tertentu, perempuan boleh menyetir, perempuan boleh hidup sendiri tanpa wali, ganti nama tanpa persetujuan wali, dan perempuan masuk militer. Namun, kebebasan yang berhubungan dengan politik masih akan dibatasi, meski norma-norma dan budaya akan dilonggarkan.

Mengungkap di Balik Liberalisasi Agenda Neojahiliah Abad Ini

Ada seorang tokoh yang pernah mengatakan, "Jika kalian ingin menerapkan syariat Islam, pergi saja ke Arab!" kepada para pejuang Islam. Memang Arab Saudi banyak dikira sebagai negara Islam, tetapi nyatanya hanya negeri Islam. Karena apabila dikatakan sebagai negara Islam, maka Arab Saudi harusnya menerapkan syariat Islam secara keseluruhan dalam bingkai negara Islam (Khilafah). Faktanya, Arab Saudi dengan sistem kerajaannya kian hari semakin liberal.

Ada beberapa hal yang dapat diketahui. Pertama, terdapat upaya para kafir penjajah memecah belah persatuan umat Islam. Kentara sekali jejak penjajah kafir Inggris dalam memecah belah pemerintahan Islam. Dengan mudahnya muslim diracuni dengan paham-paham Barat yang mereka bawa.

Kedua, westernisasi dilakukan oleh kafir penjajah di negeri-negeri Islam. Sebagaimana yang terjadi di Arab Saudi saat ini tentunya tidak lepas dari sandiwara kapitalisme global dalam melakukan westernisasi. Kebencian kaum kafir penjajah kepada umat Islam begitu nyata. Apabila umat Islam tidak sampai pindah agama, mereka akan terus menebarkan paham-paham sesatnya, yaitu, ideologi sekuler kapitalisme. Terlebih dunia berada di bawah lingkup kapitalisme internasional, tentunya ideologi ini yang diagungkan agar umat Islam menjadi tercerai-berai.

Ketiga, menjadikan penguasa negeri-negeri Islam sebagai boneka penjajah. Belum puas menjauhkan umat Islam dari hukum syarak, yang dilakukan oleh penjajah gaya baru adalah menjadikan penguasa negeri muslim agen-agen mereka. Bukan hanya ingin menghancurkan umat Islam, tetapi juga untuk merampas sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah di negeri-negeri muslim.

Strategi Umat Islam Menghadapi Ancaman Liberalisme

Satu-satunya cara menghadapi ancaman liberalisme abad ini adalah dengan dakwah. Hanya dakwah Islam yang mampu melawan berbagai kemaksiatan yang ada di muka bumi ini. Propaganda jahat kafir penjajah telah lama berlangsung. Liberalisme yang mereka emban senantiasa digaungkan supaya umat kembali seperti zaman jahiliah dan mudah mereka setir. Bahkan, hingga saat ini. Mereka tak henti memerangi Islam, semua diperangi untuk menghadang cahaya kebangkitan Islam.
Hanya dengan dakwah yang dapat melawan agenda jahat liberalisme. Strategi dakwah untuk melawan propaganda mereka adalah sebagai berikut.

 Pertama, dakwah individu (fardiyah). Wajib hukumnya berdakwah bagi setiap muslim. Oleh karenanya, umat Islam harus terus mendakwahkan Islam secara keseluruhan kepada umat. Jangan memilih mendakwahkan satu aspek, menyembunyikan aspek yang lain.  

Kedua, dakwah jemaah (kelompok). Ingat pepatah ini, "Kejahatan yang terstruktur dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terstruktur". Dari situ perlu dipahami bahwa dakwah harus berjemaah dan bersama. Tidak berlangsung seenaknya sendiri. Harus terkontrol dan terstruktur dengan baik. Sehingga, kejahatan pemimpin Arab Saudi yang membebaskan kebijakan negara yang melenceng dari syariat Islam bisa digagalkan.

Ketiga, dakwah negara (daulah). Menghadapi Arab Saudi dan penopangnya harus apple to apple , yaitu dengan dakwah Islam dalam satu perintah negara. Dengan itu, umat Islam harus berusaha menggenapkan niat dan tekad mengembalikan peradaban Islam dengan menegakkan Daulah Khilafah Islamiah. Karena hanya dengan negara Islam, umat bisa sejajar dan menghentikan kebiadaban para pembenci Islam.

Muslim harus ingat, selemah-lemahnya umat Islam,  tetap memiliki Allah Swt. Selain itu, umat Islam sudah mengantongi bisyarah kemenangan Islam. Maka, apa yang masih membuat ragu? Bagaimana pun buruknya kenyataan tetaplah harus memegang bara Islam dan berjuang untuk meraih kebangkitan Islam.  Di dalam Al-Qur'an surah As-Saff ayat 8, Allah Swt. yang artinya, "Mereka hendak mematikan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya."

Kembalinya negara Islam (khilafah) yang kedua adalah janji Allah Swt. dan bisyarah Nabi saw., sebagaimana yang tertulis dalam hadis yang artinya, "Selanjutnya akan tegak kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." (HR. Ahmad)

Akan tetapi, bukan berarti umat Islam berlepas tangan menunggu tegaknya janji tersebut. Umat Islam harus berupaya mengembalikan sesuai dengan metode yang telah Rasulullah saw. contohkan. Dengan tegaknya sistem pemerintahan Islam, segala bentuk aturan yang telah Allah Swt. turunkan dapat diterapkan secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan. Karena hanya dengan ini, paham-paham Barat termasuk liberalisme, kemungkaran, dan kezaliman dapat dihentikan dan keadilan dapat terwujud dalam aspek kehidupan. Inilah yang sebenarnya menakuti kaum kafir penjajah, munafik, atau pun fasik. Oleh karenanya, untuk mengembalikan khilafah, maka harus mencontoh metode (thariqoh) dari Nabi saw. Hanya Nabi saw. yang berhasil menegakkan Khilafah Islam hingga berjaya 13 abad lamanya.
Wallahu A'lam Bish-Shawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Fitria Zakiyatul Fauziyah CH Kontributor NarasiPost.Com dan Mahasiswi STEI Hamfara Yogyakarta
Previous
Ayo Tobat Bro, Sebelum Terlambat!
Next
Pentingnya Menata Hati Saat Beribadah Haji
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram