“Pada umumnya, penyebaran cacar monyet adalah melalui transmisi pernapasan, namun karakteristik dari delapan kasus yang dicurigai tersebut ternyata mengarah kepada sebab terjadinya kontak lewat cairan. Sebagai besarnya menimpa gay.”
Oleh. Aya Ummu Najwa
NarasiPost.Com-Ramai-ramai Inggris, Portugal, dan Spanyol mengeluarkan laporan adanya peningkatan kasus terjadinya infeksi virus cacar monyet atau Monkeypox. Bahkan, hal tersebut mengejutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena cacar monyet pada umumnya mewabah di Benua Afrika.
Berbeda dengan Inggris yang menurut ahli kesehatan publik Profesor Jimmy Whitworth dari London School of Hygiene and Tropical Medicine yang dikutip Reuters, Kamis (19/5/2022), pernah mencatat delapan kasus, Portugal dan Spanyol diketahui belum pernah memiliki kasus cacar monyet sebelumnya. Hal tersebut memaksa otoritas kesehatan Spanyol mengeluarkan peringatan, terkait peluang mewabahnya cacar monyet itu setelah tercatat ada delapan pria di Inggris dan Portugal, yang menunjukkan gejala-gejala yang mengarah kepada infeksi cacar tersebut.
Kementerian Kesehatan Spanyol dalam sebuah pernyataan telah mengeluarkan peringatan, bahwa delapan kasus di Kota Madrid telah dicurigai, tetapi belum dikonfirmasi. Juru bicara departemen kesehatan regional Madrid menyatakan Kepada The Guardian Rabu (18/5/2022), bahwa National Microbiology Centre sedang menganalisis kasus-kasus tersebut untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. “Pada umumnya, penyebaran cacar monyet adalah melalui transmisi pernapasan, namun karakteristik dari delapan kasus yang dicurigai tersebut ternyata mengarah kepada sebab terjadinya kontak lewat cairan. Dari delapan kasus yang terjadi di Madrid terjadi di kalangan para laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan laki-laki alias gay," ujarnya.
Sementara itu, otoritas kesehatan Inggris mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi terjadinya kasus yang langka dan tak biasa, yaitu terjadinya penyebaran cacar monyet di kalangan pria gay di London, padahal mereka tidak punya catatan pernah bepergian ke negara-negara di Afrika.
Pada Hari Senin (16/5/2022), Associated Press telah melansir bahwa, UK Health Security Agency telah memulai investigasi guna mengetahui bagaimana para pria tersebut terjangkit, dan apakah mereka memiliki hubungan satu sama lain. Empat pria tersebut, tiga berada di London dan satu lagi di bagian timur laut England. Sedang semua pria itu diidentifikasi sebagai gay, biseksual atau setidaknya mereka pernah melakukan hubungan seks dengan sesama pria. “Kami mendesak kepada warga terutama para pria gay atau biseksual, untuk waspada terhadap ruam pada kulit yang tak biasa, dan supaya segera menghubungi layanan kesehatan seksual”, ujar juru bicara tersebut. Dengan adanya laporan tambahan empat kasus tersebut, maka total saat ini telah ada 7 kasus cacar monyet terkonfirmasi di Inggris, dan kebanyakan dialami oleh pria yang berhubungan seks atau pernah berhubungan seks dengan sesama jenisnya.
Apa itu Cacar Monyet atau Monkeypox?
Dalam catatan WHO cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox, yaitu anggota dari genus Orthopoxvirus dan termasuk dalam famili Poxviridae. Merupakan penyakit zoonosis virus, yang banyak terjadi terutama di wilayah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat dan terkadang dibawa ke daerah lain. Gejala awal dari cacar monyet ini biasanya akan muncul demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, serta dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi medis.
Untuk pertama kalinya virus ini ditemukan pada sekelompok kera di dalam laboratorium kesehatan dan pusat penelitian di Afrika. Tahun 1970 adalah awal diidentifikasinya virus itu untuk pertama kali menjangkiti manusia di negara Republik Kongo, yang kemudian terjadi wabah sporadis di sepuluh negara Afrika. Dan pada 2003 di Amerika Serikat sebanyak 47 kasus dan Inggris 3 kasus, ini adalah pertama kalinya virus ini mewabah di luar Afrika.
Meski dilaporkan bahwa cacar monyet adalah penyakit ringan yang dapat sembuh sendiri, yang akan berlangsung antara 2 hingga 4 minggu, namun dalam jangka beberapa waktu terakhir ini, telah dicatat kasus kematian sekitar 3-6%. Penyakit ini menular dari orang atau hewan yang telah terinfeksi, atau dari alat dan bahan yang memang telah terkontaminasi virus Monkeypox ini, seperti seprei dan tempat tidur. Dimulai dari kontak yang sangat dekat, pernapasan, cairan, juga lesi. Seperti dikutip dari laman kesehatan Web MD, gejala yang akan muncul setelah satu atau dua minggu terpapar virus ini adalah, demam, cepat lelah, sakit kepala, sakit otot, panas dingin, punggung sakit, tenggorokan sakit dan, batuk kering, hingga pada kasus serius akan terjadi kesulitan bernapas.
Cara Mencegah Monkeypox
Masih dari laman kesehatan Web MD, ada beberapa cara untuk mencegah penularan virus cacar monyet ini, di antaranya:
- Jauhi orang atau hewan yang mungkin telah terinfeksi virus, terutama hewan mati di wilayah yang banyak terjadi cacar monyet.
- Jauhi tempat tidur dan benda lain yang pernah disentuh orang atau hewan yang sedang terjangkit.
- Seringlah bersuci dan mencuci tangan memakai sabun dan air.
- Gunakan alat pelindung seperti masker, kacamata pengaman atau kacamata, atau sarung tangan menghindari kontak secara langsung.
Mengapa Kaum Liwath Rawan Terjangkit Monkeypox?
Gay merupakan istilah yang digunakan untuk aktivitas seksual yang dilakukan oleh laki-laki dengan sesama laki-laki. Untuk menyalurkan hasrat seksualnya, kaum gay melakukannya dengan cara sodomi atau liwath, yaitu memasukkan kemaluannya/buah zakarnya ke dalam lubang dubur laki-laki lain. Inilah yang menjadi korelasi mengapa Monkeypox ini mudah menjangkiti mereka, dan mengapa tempat tidur termasuk alat dan bahan yang dapat mengantarkan penularan virus ini. Bagaimana tidak? Karena dubur merupakan tempat keluarnya kotoran. Maka alangkah sangat jorok dan menjijikkan aktivitas mereka.
Perbuatan liwath atau homoseksual adalah perbuatan yang diharamkan berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunah, serta Ijmak ulama. Ia merupakan salah satu dari dosa besar, dan sanksinya sangatlah berat. Baik laki-laki penyuka laki-laki, maupun perempuan penyuka sesamanya masuk dalam kategori kaum liwath ini. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata dalam Al-Mughni 9/59:“Ulama telah bersepakat atas keharaman liwath (sodomi). Allah Subhanahu Wata’ala telah mencelanya di dalam Kitab-Nya, juga mencela pelakunya, begitu pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun juga mencelanya”
Liwath adalah perbuatan yang sangat hina dan menjijikkan. Dalam banyak ayat, Allah telah berfirman tentang celaan-Nya terhadap perbuatan liwath dan para pelakunya, salah satunya adalah surat Al-A’raf: 80:”Dan (Kami juga telah mengutus Nabi) Luth ketika dia berkata kepada kaumnya. Dia berkata kepada mereka: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu, yang bahkan belum pernah ada seorang pun (di dunia ini) yang melakukannya sebelum kalian?”
Dalam kitab tafsirnya Tafsir As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menjelaskan ayat di atas bahwa, Allah Subhanahu Wata’ala menyebut perbuatan liwath yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth, merupakan suatu perbuatan fahisyah yang menyalahi fitrah manusia, yaitu laki-laki yang menggauli laki-laki lain melalui duburnya guna memuaskan nafsunya. Padahal, fahisyah merupakan perbuatan hina dan rendah yang bahkan mencakup segala kerendahan dan kehinaan.
Membunuh jiwa yang diharamkan Allah adalah sesuatu yang buruk, namun perbuatan kaum Nabi Luth ini bisa dikatakan jauh lebih buruk, bahkan dapat menjatuhkan derajat manusia, juga kemanusiaan ke dalam kehinaan yang bahkan lebih rendah daripada hewan. Karena hewan jantan saja tidak ada yang berhubungan dengan hewan jantan lainnya sebagaimana yang dilakukan kaum liwath ini. Adalah ketetapan Allah bahwa laki-laki untuk perempuan dan begitu pula perempuan untuk laki-laki. Begitu hinanya perbuatan ini, sampai-sampai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda dalam hadis riwayat Abu Dawud, At-Tirmizi, An- Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, juga Al-Baihaqi,”Siapa saja yang menemukan pelaku homoseks, maka bunuhlah pelakunya”
Kaum Nabi Luth tidak saja ingkar kepada Allah dengan tidak bersyukur atas segala nikmat-Nya, namun mereka juga melakukan homoseksual (menyukai sesama jenis), yang kemudian juga mendorong para wanita melakukan lesbian (menyukai wanita sesamanya). Allah mengutus Nabi Luth kepada mereka untuk menyampaikan ajaran Allah, agar mereka kembali bertobat dan beriman kepada Allah, dan meninggalkan perbuatan buruk yang bertentangan dengan sunatullah. Namun, karena mereka menolak seruan Luth bahkan memusuhinya, maka Allah membinasakan kaum tersebut dengan membalikkan kota tempat tinggal mereka. Allah berfirman dalam surah Hud ayat 82-83, ”Maka, apabila datang azab Kami, Kami jungkirbalikkan (kota tersebut), dan Kami hujani dari atasnya batu besar, laksana tanah liat yang dibakar bertubi-tubi. Tuhanmu telah memberi tanda. Dan siksaan hanyalah orang-orang yang zalim”
Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,”Setiap negeri yang mengabaikan syariat Islam dan tidak menegakkan hukum-hukum Allah di dalamnya, maka rasa takut akan meliputinya, keamanannya buruk, kekacauan yang merajalela, dipenuhi keburukan dan sedikitnya kebaikan, serta masyarakat yang tidak merasa tenang dalam kehidupan serta hartanya”
Wallahu a’lam bi ash-shawwab.[]