Viral Nikuba untuk TNI, Peran Negara Dinanti

"Kendatipun nikuba masih ada kekurangan tetapi sudah sewajarnya negara memberi apresiasi dan penghargaan atas inovasi ini kepada penemunya. Apalagi penemuan itu bisa membawa pada kemaslahatan bangsa dan negara. Dukungan dan fasilitasi bagi penemuan-penemuan baru ini akan menjadikan masyarakat kreatif dan berdaya guna serta terus berkarya seiring perkembangan zaman.

Oleh. Wening Cahyani
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Berjalan-jalan di tepi telaga
Sungguh jernih dan segar airnya
Telah diciptakan alat nikuba
Akankah negara mendukungnya?

Di dalam telaga terdapat ikan
Berenang-renang penuh riang
Berbagai macam karya ditemukan
Butuh dukungan pihak berwenang

Warta menggemparkan masyarakat. Di tengah hiruk-pikuk kenaikan bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM), seorang warga menemukan sebuah inovasi yang bisa membawa angin segar untuk menghemat pengeluaran. Sebagaimana dikutip dari laman cnnindonesia.com pada Jum’at (13/5/2022) bahwa Aryanto Misel (67) warga desa Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menjadikan air sebagai energi baru untuk menggerakkan mesin kendaraan. Alat yang diberi nama Nikuba atau niku banyu merupakan alat pengonversi air menjadi bahan bakar.

Alat tersebut memecah antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung dalam air (H2O) melalui proses elektrolisis. Hidrogen yang sudah dihasilkan akan dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Oksigen kembali dielektrolisis menjadi hidrogen dan dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor. Namun, menurut Aryanto, air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung logam berat. (detik.com, 4/5/2022)

Dari hasil inovasi Aryanto ini, ada 30 unit nikuba dipasang di kendaraan dinas milik TNI dari Kodam III Siliwangi dan satu unit dipasang di kendaraan dinas anggota TNI dari Koramil Lemahabang, Serda Muhammad Sutami. Para anggota TNI tersebut melakukan perjalanan dari Cirebon ke Semarang (273 km) dengan mengendarai motor yang dilengkapi nikuba dan dapat ditempuh hanya dengan menggunakan satu liter air. Dan respons positif pun datang dari pihak TNI yaitu Korem 063/ Sunan Gunung Jati yang siap mewadahi dan memfasilitasi inovasi masyarakat di beberapa bidang yang memiliki nilai manfaat. (detik.com, 4/5/2022)

Namun, pakar fisika bidang Nano Teknologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Made Joni, mengatakan bahwa ia pernah melakukan riset dengan alat yang mirip kerjanya dengan elektrolisis. Akan tetapi, ia menghentikan karena belum dapat supply untuk selang khusus yang jika ada kebocoran maka akan mudah meledak. Demikian pula disampaikan oleh Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju BRIN, Deni Shidqi Khaerudin bahwa alat serupa nikuba sudah banyak ditemukan sebelumnya dan sudah banyak dijual di pasaran. Nikuba yang diklaim mampu mengubah menjadi sumber energi mesin motor, tetapi alat ini sejatinya cuma menghemat bahan bakar. (cnnindonesia.com, 10/5/2022)

Lemahnya Dukungan Negara terhadap Inovasi Warga

Kendatipun nikuba masih ada kekurangan tetapi sudah sewajarnya negara memberi apresiasi dan penghargaan atas inovasi ini kepada penemunya. Apalagi penemuan itu bisa membawa pada kemaslahatan bangsa dan negara. Dukungan dan fasilitasi bagi penemuan-penemuan baru ini akan menjadikan masyarakat kreatif dan berdaya guna serta terus berkarya seiring perkembangan zaman.

TNI sebagai sebuah lembaga resmi negara kinerjanya ditopang oleh teknologi yang terjamin keamanannya dan tidak asal-asalan. Penguasaan teknologi menjadi hal yang mutlak dan harus dimiliki guna menghadapi ancaman teknologi militer saat ini. Selain itu, negara seharusnya melakukan optimalisasi pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung tugas-tugas TNI, baik dalam operasi militer perang (OPM) maupun operasi militer selain perang (OPSM), serta mewujudkan profesionalisme TNI di bidang teknologi.

Lembaga-lembaga penelitian yang ada di Indonesia bersama Kementerian Pertahanan seharusnya juga memberikan dukungan terhadap penemuan-penemuan baru tersebut. Negara memberikan dana untuk mengembangkannya. Jangan sampai karena alasan dana, inovasi masyarakat berhenti pada diri mereka. Mereka puas dengan mendapatkan uang dari karya mereka setelah mendapatkan hak paten. Cibiran, ungkapan-ungkapan merendahkan, dan membiarkan inovasi masyarakat justru akan mematikan potensi mereka.

Pendanaan dan pengembangan teknologi miilter harus mendapatkan perhatian yang besar dari negara. Dan yang sangat disayangkan, Indonesia seringkali mengandalkan impor dalam rangka mencukupi persenjataan TNI. Kepercayaan kepada negara lain lebih besar daripada karya anak bangsa. Hal ini tentu bisa berimbas pada kedaulatan bangsa. Pembelian senjata misalnya, menjadikan Indonesia tergantung dan menjadi jalan dikuasai negara lain.

Peran Strategis Lembaga Partahanan Negara dalam Pandangan Islam

Islam sebagai agama sempurna telah mengatur semua aspek kehidupan manusia. Islam yang diterapkan secara sempurna termasuk sistem pemerintahannya. Dalam struktur pemerintahan Islam, pengurusan militer diserahkan kepada Depatemen Perang. Departemen ini menangani semua urusan yang berhubungan dengan angkatan bersenjata, seperti pasukan, logistik, persenjataan, peralatan, amunisi, dan sebagainya. Departemen ini juga memangani akademi-akademi militer, misi-misi militer, serta pemikiran Islam dan pengetahuan umum apa saja yang menjadi keharusan tentara. Selain itu, departemen perang juga menangani segala hal yang berhubungan dengan peperangan dan persiapannya termasuk menyebarkan mata-mata untuk memata-matai kaum kafir.

Departemen ini diwujudkan dalam rangka mencapai puncak keagungan Islam, yaitu jihad. Jihad merupakan metode mendasar yang telah ditetapkan Islam untuk mengemban dakwah ke luar negeri. Jihad yang bisa diartikan perang di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah, pasti memerlukan adanya pasukan dan apa saja yang berkaitan dengan peperangan. Semua ini harus dipersiapkan untuk mencapai kesempurnaan jihad. Termaktub dalam surat Al-Anfal ayat 60, Allah Swt. berfirman yang artinya, "Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggetarkan musuh Allah, musuh kalian, dan orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya)."

Pembiayaan dalam rangka jihad pun menjadi prioritas dalam Negara Islam yang diambil dari Baitulmal. Departemen Perang telah ditetapkan pembiayaannya dari pos jihad sedangkan sumber-sumber pemasukan berasal dari pos fai dan kharaj dan pos kepemilikan umum. Negara tidak akan pernah khawatir kekurangan dalam pembiayaan jihad karena aktivitas jihad akan selalu ada. Jika syariat Islam berupa jihad dilaksanakan maka hukum ganimah, kharaj, tanah-tanah jizyah, dan fai akan terwujud.

Segala hal untuk kemajuan dan kejayaan Islam akan didukung dan difasiltasi negara termasuk penemuan-penemuan dari warganya. Bahkan mereka selalu didorong untuk bisa berkarya. Tidak heran jika peradaban Islam pernah berjaya hingga 14 abad lamanya karena teknologi dan militernya mampu menjadi mercusuar dan menjadi pasukan yang disegani oleh negara-negara di lual Daulah Islam. Ruh jihad mengalir dalam darah para mujahid atau pasukan Daulah Islam.

Suasana jihad menggelora akan terwujud kembali tatkala diterapkan kembali sistem pemerintahan Islam (Khilafah Islamiah). Tidak diragukan lagi, kejayaan Islam kembali bersinar dan menjadi pusat peradaban dunia. Allahu Akbar.

Wallahu a'lam bish shawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Wening Cahyani Kontributor Tetap NarasiPost.Com
Previous
L9BT Diapresiasi, Di mana Letak Jati Diri?
Next
Profesor Menyudutkan Islam, Kok Bisa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram