Kepompong Ramadan

"Ibarat ulat selama Ramadan, kita menjadi kepompong menahan dari lapar, haus, dan nafsu serta sifat buruk lainnya. Berlatih kesabaran, memperbanyak bacaan Al-Qur'an, rajin bersedekah dan berbuat aneka kebaikan semata untuk bisa meraih kemenangan Ramadan. Berharap memperoleh lailatulqadar yang pahalanya setara dengan pahala seribu bulan."

Oleh. Dewi Kusuma
( Pemerhati Umat )

NarasiPost.Com-Ramadan usai sudah, limpahan keberkahan dan pahala Ramadan pun telah berakhir. Kemenangan Ramadan dapat kita raih dengan pembuktian bahwa kita mampu menjalani kehidupan 11 bulan mendatang dengan gemblengan selama bulan Ramadan. Derajat takwa itu tujuan utama. Memperoleh keridaan Allah itu tujuan setiap insan.

Selama satu bulan kita telah mampu menjalankan ibadah saum Ramadan. Bukan hanya menjaga dari rasa lapar dan dahaga untuk tidak makan dan minum selepas azan subuh hingga terdengar suara azan magrib. Kita pun harus menjaga dari rasa amarah, hawa nafsu dan sifat-sifat buruk lainnya. Walaupun hal ini bukan hal yang membatalkan puasa, tapi bisa menghilangkan pahala puasa. Semua mampu kita jalankan, semata agar mendapatkan pahala dan keberkahan Ramadan yang berlimpah.

Ibarat ulat selama Ramadan, kita menjadi kepompong menahan dari lapar, haus, dan nafsu serta sifat buruk lainnya. Berlatih kesabaran, memperbanyak bacaan Al-Qur'an, rajin bersedekah dan berbuat aneka kebaikan semata untuk bisa meraih kemenangan Ramadan. Berharap memperoleh lailatulqadar yang pahalanya setara dengan pahala seribu bulan.

Semua kegiatan selama Ramadan bertujuan untuk menambah investasi pahala. Malam hari diisi dengan tadarus Al-Qur'an, hafalan ayat dan lain-lain. Pagi hingga sore hari diisi berbagai aktivitas yang bisa mendulang pahala lebih banyak lagi. Aneka pembelajaran Ramadan kita ikuti agar memperoleh banyak wawasan. Rasanya tak ingin sedetik pun lepas dengan sia-sia tanpa pahala yang bisa diraih.

Semua kita lakukan agar selepas Ramadan bisa terbang menjadi kupu-kupu yang cantik. Menjalani kehidupan sebelas bulan kedepan dengan taat kepada syariat Islam secara kaffah. Tidak memilih dan memilah sesuai keinginan pribadi, dengan membuang yang tidak kita suka dan hanya mengambil yang kita mau. Semestinya, kita wajib menjalankan seluruh aturan Allah secara sempurna. Allah Swt. telah menciptakan makhluk hidup dan seisinya tentu mempunyai tujuan. Manusia sebagai makhluk hidup ciptaan Allah yang paling sempurna, karena didalam diri manusia diberikan akal. Dengan akal ini, manusia diberikan pikiran untuk menentukan pilihan. Allah memberikan manusia kebebasan untuk menentukan langkah hidupnya. Memilih taat atau maksiat. Allah ciptakan surga dan neraka sebagai tempat kembalinya seluruh umat manusia. Selain itu, Allah juga membuat aturan yang mestinya wajib dijalankan oleh seluruh umat-Nya.

Islam sebagai agama yang paripurna dan telah Allah sempurnakan untuk seluruh umat manusia. Sebagai agama terakhir, penyempurna agama-agama samawi lainnya, sudah tentu disesuaikan dengan manusia diakhir zaman.

Kemenangan Ramadan nyata kita dapatkan jika kita menjalani sebelas bulan pasca Ramadan sesuai dengan aturan Allah, yaitu dengan penerapan syariat Islam kaffah. Rida dengan Islam sebagai agama yang paripurna. Inilah kemenangan Ramadan sejati yang kita dapatkan. Allah sebaik-baik pembuat janji dan tak pernah mengingkari janjinya. Jika aturan Allah diterapkan secara sempurna maka akan menjadi rahmatan lil 'alamiin bukan hanya untuk manusia tapi rahmat untuk seluruh isi dunia.

Terbukti dengan hijrahnya Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam, yang mana Nabi saw. menerapkan Islam secara kaffah, dan terbukti Islam mampu berjaya selama 13 abad lamanya. Hal ini tentu menjadi sangat penting bagi kita, untuk diketahui bersama, bahwa Rasulullah saw. selain sebagai nabi dan Rasul Allah, beliau juga sebagai kepala negara. Rasulullah saw. memimpin negara dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah.

Baginda nabi besar Rasulullah saw. mempersiapkan lebih dulu urusan dalam negeri. Memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk memeluk agamanya masing-masing. Wajib tunduk kepada aturan Islam. Seluruh warga negaranya hidup dengan nyaman dan tenteram di bawah aturan Islam. Sistem ekonomi, muamalah dan pergaulan masyarakatnya sesuai aturan Islam. Ternyata, terbukti Islam mampu menyatukan umat manusia, dengan adil tanpa ada yang terzalimi. Sistem pemerintahan yang dijalankan sesuai dengan aturan Allah Swt..

Ternyata mereka hidup berdampingan dengan baik. Meski pun agama mereka berbeda. Pada masa pemerintahan Rasulullah saw., selain kari kaum muslim, juga hidup orang-orang yang beragama Yahudi dan juga terdapat kaum musyrikin. Mereka semua merasakan kenikmatan hidup di bawah naungan Islam. Betapa Islam sangat menjaga silah ukhuwah. Mampu meriayah warga negaranya dengan aturan Islam. Bahkan Rasulullah saw. setelah urusan dalam negeri selesai, beliau juga sering tampil di medan perang, memimpin secara langsung pasukan perangnya.

Inilah fakta sejarah yang nyata bahwa Islam mampu berjaya dan menguasai 2/3 dunia dengan penerapan Islam secara kaffah. Daulah Khilafah yang didirikan Rasulullah saw. mampu memimpin dunia selama 13 abad. Masihkah kita ragu dengan penerapan Islam secara kaffah?

Akankah kita terus bertahan dengan sistem buatan manusia? Layakkah kita memperoleh kemenangan Ramadan? Mampukah kita menjalani kehidupan 11 bulan pasca Ramadan dengan tunduk dan taat kepada syariat Islam? Pantaskah kita meraih derajat takwa?

Wallahu a'lam bish-showwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Dewi Kusuma Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat
Previous
Kehalalan Kecap dan Ikonik Kota
Next
Menyoal Penumpukan Sampah, Butuh Solusi Tuntas
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram