Istikamah dalam titik nol sungguh berat
Setan berbisik keburukan bagai serat
Tak mau tinggalkan diri terus menjerat
Ingin selamat, Al-Qur'an sunah genggam erat
Oleh. Choirin Fitri
NarasiPost.Com-Gema takbir berkumandang
Hancurkan segala ego meradang
Kesombongan manusia layak ditendang
Agar kelak Allah sudi memandang
Ramadan telah berlalu pergi
Tinggalkan diri dengan gemeretak gigi
Entah tahun depan bisa jumpa lagi
Atau diri ini kan berkalang mati merugi
Allahu Rabbi, adakah cinta untuk kami?
Ketika kesalahan tertumpuk bagai jerami
Segala ampunanmu ingin diselami
Meski tertatih, terjatuh, terbangun, terus bersemi
Titik nol ada di bulan Syawal yang indah
Saat nista dosa dijadikan titik terendah
Allah-lah pencipta segala faedah
Gapai selalu rida-Nya, tak cukup tengadah
Istikamah dalam titik nol sungguh berat
Setan berbisik keburukan bagai serat
Tak mau tinggalkan diri terus menjerat
Ingin selamat, Al-Qur'an sunah genggam erat
Dalam keheningan sepertiga malam
Diri merenda doa dalam kelam
Agar Allah singkirkan nista yang berselam
Kembali dalam rida-Nya mendapat salam
Ayo kita berpegangan tangan sahabatku
Raih surga seluas langit bumi tak berpaku
Luruskan segala tingkah laku
Sesuaikan aturan kafah, Allah torehkan dalam kehidupan baku
Islam kafah bukan Islam setengah-setengah
Islam jalan lurus tak buat kita terengah-engah
Bukan ala sekularisme si Jalan Tengah
Hasil karya manusia berwujud pongah
Di titik nol Syawal ini ayo lanjutkan perjuangan
Tegakan Islam kafah bukan cuma angan
Patahkan ego segera singsingkan lengan
Demi tegaknya Islam kafah sejahtera sandang pangan
Andai ada 100 pejuang katakan "Aku salah satunya"
Andai ada 10 pejuang katakan "Akulah pejuangnya"
Andai hanya 1 pejuang katakan "Aku maju terus karena-Nya"
Hidup mati seorang pejuang harus kembali meraih rida-Nya
Tulungagung, 6 Syawal 1443 Hijriah[]