"Kemampuan Analisis dan Kekuatan Sudut Pandang dalam Tulisan (Dr. Fika Komara)"
Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
2. Kekuatan Sudut Pandang
NarasiPost.Com-Ada paradigma keliru dalam dunia pendidikan yang mengajarkan seolah beropini itu sesuatu yang lebih rendah levelnya dibandingkan kekuatan data secara empiris. Eksistensi data empiris seolah segalanya, sebaliknya sudut pandang manusia secara subjektif dalam posisi inferior. Padahal, kekuatan sudut pandang manusia menggambarkan kekuatan nalarnya, ini berarti kesadaran akalnya sedang bekerja.
Pada era informasi saat ini, dakwah membutuhkan kekuatan sudut pandang, sebab dia mewakili paradigma kesadaran politik yang berfungsi membangkitkan umat agar melihat segala macam problematik dengan lensa akidah Islam. Oleh karena itu, arahkan umat agar mengonsumsi asupan berita penting terkait peristiwa yang menimpa umat, ilmu yang bermanfaat, dan realitas penderitaan umat Islam di berbagai belahan dunia.
Generasi muda harus melatih dirinya agar mau menggunakan ilmu agamanya, serta mengaitkannya dengan fakta yang relevan. Sudah terlalu lama umat Islam terlena dalam buaian sekularisme, hingga terlelap dalam tidur panjangnya.
Di mana Letak Sudut Pandang?
Sudut pandang itu tidak mesti dihadirkan di akhir tulisan saja yakni ketika membahas solusi Islam. Namun, yang dimaksud sudut pandang adalah arah opininya sudah terasa sejak awal tulisan. Mengapa? Sebab, sudut pandang adalah ruh bagi tulisan opini.
🌼 Di awal memberi 'sentuhan khas' pada data dan fakta
🌼 Di tengah sebagai ‘pisau analisis' untuk membedah dan menapaki akar masalah
🌼 Di akhir menjadi ‘jembatan pengunci’ yang kontekstual menuju solusi Islam.
Penting untuk kita pahami, bahwa akal itu bukanlah organ tubuh manusia sebagaimana otak. Namun, akal itu pada hakikatnya merupakan proses berpikir. Berpikir itu bukan hanya sekadar mengernyitkan dahi hingga keriput atau membuat rambut menjadi beruban bahkan plontos. Akan tetapi, proses berpikir itu upaya untuk memutuskan suatu hukum atas suatu peristiwa dengan melibatkan 4 komponen yakni:
- Fakta
- Panca Indra
- Otak
- Maklumat sabiqoh (informasi awal/ilmu)
Sudut pandang ini diperoleh dari proses berpikir. Sudut pandang yang senantiasa diasah akan mengkristal. Sehingga, menghasilkan perspektif yang khas.
Profil Muslimah Negarawan:
- Sudut pandang terasah
- Konsisten memonitor realitas politik
- Konsisten merespons realitas politik dengan frekuensi tertentu
- Memahami konstelasi politik
- Punya pengalaman politik
- Punya lingkungan politik Kekuatan Sudut Pandang
Kekuatan sudut pandang terbentuk dari analisis key issue (diambil dari rangkaian fakta) dan mampu mengaitkannya dengan key concept (konsep Islam).
Kekayaan yang sebenarnya terletak pada PEMIKIRAN.
Syekh Taqiyyudin An-Nabhani mengatakan (muqaddimah kitab nidzom iqtishodi):
“Pemikiran, bagi umat mana pun adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya yang mereka, apabila mereka adalah suatu umat yang baru lahir. Bahkan, ia merupakan peninggalan yang begitu berharga yang akan diwarisi generasi berikutnya. Apabila umat itu telah menjadi sebuah umat yang memiliki identitas dalam bentuk pemikiran yang maju.”
(To be continued…)
📝🌷📝🌷📝🌷📝🌷📝[]