"Kala kebenaran dan kebatilan terus berperang
Lagu-lagu kepongahan terdengar sangat sumbang
Bulir-bulir kepedihan ditaburkan dengan riang
Ejekan dan hinaan tak ketinggalan dalam berdendang
Menyulut kemarahan kaum muslim yang sedang berjuang"
Oleh. Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Sang waktu berlari teramat cepat
Dalam rona fatamorgana yang begitu memikat
Terlepas ikatan akidah yang awalnya kuat
Eksistensi semu hadir laksana hidangan penuh nikmat
Akal dan pikiran luruh dalam remah-remah ide Barat
Tak terhenti langkah yang mulai lelah
Berpacu dalam bongkahan setetes dunia dalam hati yang lemah
Kemurnian hati nurani mulai terjamah
Bertabur pedih di atas singgasana penuh nanah
Ambisi pada kuasa kian menghisap darah
Tak ada lagi indahnya rasa cinta
Pada dunia terus takluk dan menghamba
Tak ada rasa sesal kala menjual ajaran agama
Mata berbinar saat meraih sejumlah angka-angka
Kontestasi kuasa yang berserakan terus dipelihara
Tak ada guna pertahankan sebuah dawai
Saat pengkhianatan berhasil membuatnya semburai
Mata hati buta dan jiwa kusut masai
Suara lantang kebenaran terus dibantai
Ukhuwah islamiah tak terjaga justru terus diintai
Saat kebenaran dan kebatilan saling berseteru
Kemaksiatan berkobar penuhi hasrat hawa nafsu
Deru napas terus berpacu dan memburu
Membiarkan setitik cahaya padam membuat gelap kalbu
Kecongkakan semakin membubung ke langit biru
Kala kebenaran dan kebatilan terus berperang
Lagu-lagu kepongahan terdengar sangat sumbang
Bulir-bulir kepedihan ditaburkan dengan riang
Ejekan dan hinaan tak ketinggalan dalam berdendang
Menyulut kemarahan kaum muslim yang sedang berjuang
Betapa terjal dan berduri jalan perjuangan
Ujian dan cobaan mengadang menjadi barisan rintangan
Namun, semangat terus bergelora di tengah arus penuh pertentangan
Daya juang selalu terhampar dalam luasnya sebuah harapan
Adanya perubahan demi menghapus bulir-bulir kepedihan
Bulir-bulir kepedihan sedikit demi sedikit sirna
Saat akal, hati, dan jiwa kembali dan tunduk pada Zat Yang Mahasempurna
Tak patah arang walau ancaman musuh terus bergema
Cahaya kebenaran tak kan pernah padam walau sedetik saja
Sebab, Allah langsung yang selalu menjaganya[]