Aspirasi Terulang Solusi Tak Kunjung Datang

"Semua permasalahan yang terjadi di negeri tidak akan pernah mendapatkan titik temu karena lahir dari solusi yang semu. Solusi tersebut datang dari sistem yang juga penuh tipu daya kebahagian dunia. Tipu daya sistem ini membuat manusia lupa diri dan kehilangan hati nurani. Semua itu terjadi karena sistem ini datang dari manusia yang hanya mengedepankan hawa nafsu dan rasa serakah kepada kekuasaan."

Oleh. Atien

NarasiPost.Com-"Seorang imam (kepala negara) adalah pengatur dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas kepengurusannya tersebut".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Menjadi seorang pemimpin merupakan sebuah amanah yang berat. Dia memiliki tanggung jawab untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya. Maka, apabila hal tersebut tidak terpenuhi, akan muncul rasa tidak puas dari rakyat kepada pemimpinnya.

Ketidakpuasan tersebut menyebabkan para mahasiswa yang bernaung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4/2022 Kompas.com).

Poin Penting

Dalam aksi tersebut para mahasiswa menyampaikan enam poin tuntutan.
Dari enam poin tuntutan itu ada dua poin yang berhubungan langsung dengan hajat hidup masyarakat. Poin tersebut adalah meminta stabilnya harga dan tersedianya bahan-bahan pokok untuk memudahkan kebutuhan masyarakat. Poin berikutnya adalah diusutnya mafia minyak goreng yang menyebabkan langkanya minyak goreng di pasaran, sehingga harganya melambung tinggi.

Dua tuntutan tersebut memang sudah seharusnya disuarakan karena kebutuhan bahan pokok termasuk minyak goreng menjadi barang penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan minyak goreng juga berperan dalam roda perekonomian masyarakat.

Kelangkaan Minyak Goreng

Pasalnya banyak sekali usaha-usaha kecil maupun menengah yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama yaitu untuk pabrik kerupuk, pedagang gorengan, dan warung makan. Langkanya minyak goreng membuat usaha-usaha tersebut terhenti. Para pelaku usaha akhirnya harus gulung tikar karena tidak bisa beroperasi. Tentu saja hal tersebut membuat para pemilik usaha terpaksa melakukan PHK terhadap para pekerjanya.

Imbasnya, para pekerja harus kehilangan mata pencaharian yang menjadi penopang nafkah keluarga. Padahal mereka masih dalam kondisi terpuruk sebagai dampak pandemi yang masih menghantui negeri ini.

Kelangkaan minyak goreng berikut tidak stabilnya harga ternyata membawa dampak buruk yang luar biasa di masyarakat. Lagi-lagi rakyat harus menelan sendiri pil pahit kebijakan pemerintah yang selalu saja menimbulkan masalah

Aspirasi Anak Negeri

Berbagai persoalan di atas akhirnya membangkitkan para mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mewakili suara hati rakyat yang hidup dalam situasi dan kondisi perekonomian yang semakin berat. Para mahasiswa juga merasakan beragam kesulitan hidup karena mereka menjadi bagian dari masyarakat.

Aksi demonstrasi yang diprakarsai oleh para mahasiswa tersebut patut mendapatkan apresiasi positif. Itu adalah bentuk kepedulian dan empati dari mahasiswa dalam menyalurkan aspirasinya dalam mengoreksi penguasa. Namun, aspirasi dari para mahasiswa tersebut seringkali hanya berujung kekecewaan bahkan meninggalkan rasa duka karena selalu saja memakan korban. Ditambah lagi aspirasi yang mereka sampaikan ternyata hanya mendapat tanggapan sekadarnya dan janji-janji palsu tanpa penyelesaian dari pemerintah. Aspirasi mahasiswa akhirnya seperti angin lalu yang datang, setelah itu menghilang.

Demontrasi yang dikerahkan oleh para mahasiswa jelas tidak memberikan pengaruh yang berarti. Apalagi mereka hanya meminta penyelesaian masalah secara parsial. Solusi yang diberikan tentu saja hanya sebagian dan tidak sampai kepada akar permasalahan. Maka, tidak heran jika aspirasi melalui aksi demonstrasi selalu terulang saat kebijakan pemerintah dikeluarkan.

Aksi demonstrasi memang diberi tempat oleh negara yang mengusung asas demokrasi. Sebab hal itu dilindungi oleh undang-undang di negeri ini. Demonstrasi merupakan kebebasan dalam menyalurkan aspirasi rakyat saat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan amanah undang-undang.

Solusi Semu

Semua permasalahan yang terjadi di negeri tidak akan pernah mendapatkan titik temu karena lahir dari solusi yang semu. Solusi tersebut datang dari sistem yang juga penuh tipu daya kebahagian dunia.
Tipu daya sistem ini membuat manusia lupa diri dan kehilangan hati nurani. Semua itu terjadi karena sistem ini datang dari manusia yang hanya mengedepankan hawa nafsu dan rasa serakah kepada kekuasaan.

Dalam sistem ini keuntungan materi menjadi tujuan utama dalam kehidupan. Mereka dengan rakusnya mengambil keuntungan di atas kesulitan dan penderitaan rakyat banyak. Salah satu contohnya salah kelangkaan minyak goreng, padahal negeri ini kaya akan kelapa sawit. Begitu juga dengan harga minyak goreng yang begitu melambung dengan alasan tidak mampu mengatasi lingkaran setan mafia minyak goreng.

Begitulah wajah buruk sistem sistem kapitalisme liberal. Sistem ini yang membuat permasalahan kehidupan semakin ruwet. Dalam sistem ini, para pemangku jabatan boleh berbuat apa saja termasuk mengendalikan barang dan mempermainkan harga- harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat.

Islam Solusi Hakiki

Kelangkaan barang dan melambungnya harga kebutuhan pokok tidak akan terjadi jika Islam diterapkan. Sebab Islam melarang menaikkan harga barang ataupun memahalkan harganya dengan berlipat ganda. Pelakunya juga akan mendapat siksaan yang pedih di neraka. Hal itu telah Rasul saw sampaikan dalam sabda yang artinya: "Barang siapa melakukan intervensi mengenai harga pasar umat muslim, kemudian dia memahalkan harga atas umat muslim maka pasti Allah melemparkan orang itu ke neraka jahanam dengan kepala di bawah. "

Negara dalam Islam juga akan membentuk karakter seorang pemimpin yang peka terhadap semua permasalahan dan kritik rakyatnya. Hal itu bisa diperoleh sikap Umar bin Khaththab r.a saat beliau diangkat sebagai seorang pemimpin.

Umar bin Khaththab r.a adalah seorang pemimpin yang rendah hati dan memiliki ketakwaan yang luar biasa. Umar juga menyampaikan bahwa jabatan itu merupakan ujian. Umar berkata: "Allah telah menguji kalian dengan saya dan menguji saya dengan kalian. Sepeninggal sahabatku (Abu Bakar Ash Shiddiq), sekarang saya yang berada di tengah-tengah kalian. Tak ada persoalan kalian yang harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain saya, dan tidak ada yang tak hadir di sini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat baik akan saya balas dengan kebaikan, tetapi kalau melakukan kejahatan terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka."

Umar juga meminta rakyatnya untuk tidak segan menegurnya apabila dia perbuatannya keliru. Umar bahkan meminta rakyatnya untuk tidak ragu menuntutnya jika rakyat tidak terhindar dari bencana, pasukan terperangkap oleh musuh. Umar berkata:"Bantulah saya dalam tugas menjalankan amar makruf nahi mungkar dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat saudara-saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya demi kepentingan saudara- saudara sekalian."
(Sumber: Detik News)

Begitulah sosok pemimpin (imam) dalam sistem Islam. Dia akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah dari Allah Swt yang dipercayakan kepadanya. Ketaqwaan seorang pemimpin memang telah diatur oleh sistem Islam. Sistem yang datang dari Allah Swt ini memang berisi aturan kehidupan termasuk aturan menjadi seorang pemimpin negara.

Pemimpin dalam Islam juga terbuka terhadap masukan dan kritik dari rakyatnya dan berusaha untuk menyelesaikan masalah rakyatnya tanpa harus didemo lebih dahulu. Pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan saat rakyat dalam kesulitan. Pemimpin yang mengambil Islam sebagai solusi dalam mengurusi dan memperhatikan rakyatnya hanya akan didapatkan apabila seluruh aturan Islam diterapkan.

Tanpa penerapan Islam secara keseluruhan, jangan harap ada kesejahteraan apalagi solusi. Sebab solusi sesungguhnya adalah Islam itu sendiri. Tanpa solusi dari Islam, harapan dan perjuangan para mahasiswa untuk negeri ini tidak akan terwujud. Sekali lagi hanya Islam solusi hakiki bagi kehidupan umat manusia untuk mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Solusi Islam Mujarab Atasi Kasus Klitih
Next
Maraknya Investasi Bodong, Kapitalisme Biang Kerusakan Mental Generasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram