Aku Tenggelam

Ku tenggelamkan diriku pada dunia.
Kuhirup busuknya laksana aroma bunga.
Kutipu diri sendiri tak terkira.
Berlagak bahagia dalam kubangan dosa

Oleh. Bedoon Essem

NarasiPost.Com-Di banyak malam aku datang pada-Mu
Dalam simpuh sujudku
Namun aku mengadu tanpa kalbu
Juga tanpa air mata pilu

Aku memang menghadap pada-Mu
Aku jua menemui-Mu
Namun tanpa rindu
Hanya jasadku

Dalam setiap saat
Aku merasa taat
Aku mengaku tobat
Namun aku tetap maksiat

Hatiku kian berkabut
Dalam langkah yang kian kalut
Dua sisi hatiku berkemelut
Dengan rasa takut yang kian tercerabut

Amalan ku lakukan tanpa ruh
Kerasnya hati tak terpengaruh
Kerak yang berkarat kian melepuh
Hatiku kian hari kian keruh

Aku tertipu dunia
Yang tampak indah namun hina
Menjadikannya sumber bahagia
Terus mengaisnya tanpa jeda

Ibadahku hanya rutinitas
Ku lakukan tanpa kualitas
Tanpa disertai rasa cemas
Tak terasa imanku kian menipis laksana kapas

Aku tenggelam
Hatiku kian kelam
Hidupku kian suram
Tanpa cahaya, semua padam

Lumpur-lumpur itu masih ada
Menutupi hati yang kian gulita
Menolak setiap cahaya
Merasa pongah tak perlu nasihat sesama

Ku tenggelamkan diriku pada dunia
Kuhirup busuknya laksana aroma bunga
Kutipu diri sendiri tak terkira
Berlagak bahagia dalam kubangan dosa

Ku tinggalkan jalan Tuhan
Ibadah hanya kuanggap kebiasaan
Tak ku maknai aku sebagai hamba
Yang harus mengabdi jiwa raga

Legam hatiku kian terbakar
Dalam api istidraj yang kian berkobar
Ujian kukira nikmat
Azab kuanggap rahmat

Wahai diri, tak sadarkah kau kian terjerembap?
Dalam jurang kehancuran nan gelap
Tak inginkah kau kembali?
Dan berhenti dari menipu diri sendiri

Aku ingin bisa menangis lagi
Dalam kenikmatan berserah diri
Kembali mengais cinta Ilahi
Sebelum berhenti napas ini

Wahai hamba, dunia itu fana
Genggamlah di tangan, jangan didamba
Bila hati telah tergoda
Hilang iman pun tak akan terasa[]


Photo : Unsplash

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tarik Ulur Membersamai Anak dalam Berproses
Next
Ketika Mudik Itu Bersyarat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram