Kopi Ternoda Bahan Kimia, Islam Hadir untuk Menjaga

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah:168)

Oleh. Misnawati
(Pegiat Literasi)

NarasiPost.Com-Beberapa tahun terakhir kopi menjadi primadona di kalangan kawula muda. Tak mengherankan seiring itu pula menjamurnya kedai-kedai kopi atau kafe untuk memenuhi hasrat mereka meminum kopi. 

Tak mau ketinggalan dalam meraup untung, para produsen mengambil peluang usaha perkopian dengan mengemas kopi saset agar mudah dihidangkan dan lebih praktis dalam penyajiannya. 

Namun, apa jadinya bila kopi saset itu ternyata mengandung bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan? Tentu berisiko bagi keselamatan jiwa.

Sistem Sekuler Suburkan Kecurangan

Dilansir dari media tempo.co, (6/3/2022), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta, telah menarik sejumlah merek kopi Jantan, Cleng dan Bapak. Karena mengandung bahan kimia obat parasetamol dan sildenafil. Juga sejumlah merek jamu semisal Spider, Urat Madu dan Jakarta Bandung. 

Kepala BPOM Penny K Lukito, mengatakan penggunaan parasetamol bila digunakan secara tidak tepat, akan menimbulkan efek samping seperti mual, alergi, tekanan darah, kelainan darah hingga kerusakan hati dan ginjal bila digunakan secara terus menerus.  

Sementara, sildenafil memberikan efek samping mual, diare kemerahan pada kulit, denyut jantung tak stabil, penglihatan kabur bahkan buta mendadak, dan yang lebih fatal dari kesemuanya berisiko mengalami kematian. 

Dari kasus ini pihak kepolisian telah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku produksi dan peredaran pangan dan obat tradisional ilegal. Keduanya dijerat dengan hukuman pidana sesuai ketentuan pasal 136 Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang telah mengalami perubahan dengan Pasal 64 Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling besar Rp4 miliar. 

Sedangkan untuk pelaku yang memproduksi dan mengedarkan obat tradisional ilegal yang mengandung bahan kimia bisa dikenai pidana dengan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun dan denda sebanyak RP1 miliar. Dan Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang telah mengalami perubahan dengan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan RP1,5 miliar.

Di tengah karut marutnya perekonomian, saat kondisi masyarakat sedang kesusahan. Ada saja produsen nakal mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Tanpa peduli produk yang mereka jual bisa merugikan kesehatan orang lain, atau mempertimbangkan lagi halal-haram perbuatannya. 

Begitulah ciri watak sekuler kapitalistik. Perilaku ini akan terus tumbuh subur di dalam sistem kapitalisme. Di mana orientasinya keuntungan dan menghasilkan kekayaan berlimpah. Tanpa memperhatikan peran agama dalam bermuamalah. Bagi sistem ini cara apa pun yang ditempuh sah-sah saja.

Islam Menjaga Makanan Halal dan Thayyib

Islam sangat memperhatikan makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh. Tidak saja thayyib, halal-haram pun diatur begitu rinci dalam Al-Qur'an dan As-Sunah. Dengan harapan mendapatkan tubuh yang sehat, prima dan jiwa yang bersih.

Selain itu, dengan tubuh yang sehat dan kuat, maka makin baik pula dalam menjalankan segala aktivitas. Semisal ibadah, belajar, bekerja, dakwah dan perannya sebagai individu, serta keaktifan perannya di tengah sosial masyarakat.

Makanan yang buruk otomatis akan melemahkan tubuh dan membuat sakit-sakitan. Maka kualitas hidup pun akan menurun, tentu kita semua tidak menginginkannya.  

Islam, bukan hanya mengajarkan pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman halal dan thayyib, serta menghindari yang syubhat tetapi lebih kepada orientasi hukum syarak. Dalam artian terjaga kebersihan, kesehatan, kandungan gizi dan sebagainya. 

Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur'an, sebagaimana terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 168:

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Selain dapat menganggu kesehatan, makanan/minuman atau segala sesuatu yang tidak halal dan thayyib ketika  masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh pada tidak diijabahnya do'a-do'a. Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk lebih teliti dan waspada sebelum memakannya.

Diriwayatkan dari Al-Bukhari. Suatu ketika, karena saking laparnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq segera melahap makanan yang dihidangkan oleh pembantunya. Hal ini tentu saja di luar kebiasaan beliau yang selalu bersikap wara' terhadap makanan. Setelah memakannya beberapa suap masuk hingga ke perut, beliau tersadar. Abu Bakar lalu menanyakan perihal makanan itu berasal dari mana? Pembantu itu dengan jujur menjawab, bahwa makanan itu hadiah dari seorang dukun untuknya, sebelum ia masuk Islam.

Seketika, Abu Bakar ash-Shiddiq terperanjat. Lalu memasukkan jari-jemarinya ke tenggorokannya. Beliau berusaha memuntahkan kembali makanan yang baru saja beliau lahap, akhirnya seluruh isi perutnya keluar tak bersisa sedikit pun.

Demikian pula, Umar bin Khaththab ra. memuntahkan susu yang telah diminumnya. Setelah mengetahui susu itu berasal dari unta sedekah milik Baitul Mal.

Sungguh cerminan sikap takwa. Sahabat Rasulullah saw. yang dijamin masuk surga, kekhawatirannya sangat besar, terhadap yang syubhat pun dihindari apalagi yang haram. Sebab memahami walau hanya sesuap, akan menjadi bahan bakar api neraka yang membakar seluruh tubuh di akhirat kelak. 

Sebagai muslim yang bertakwa hendaklah kita selalu terikat hukum syarak dalam melakukan perbuatan. Menghadirkan kepekaan setiap yang hendak dilakukan. Bila makanan atau minuman itu mengandung dharar, ada unsur babi, alkohol dan zat-zat haram lainnya, maka sebaiknya ditinggalkan.

Menjadi tantangan tersendiri bagi seorang muslim hari ini, ketika aturan kehidupan yang menaunginya bukan berasal dari Islam. Namun, dengan keimanan yang kokoh, insyaallah seorang muslim akan mampu menjaga perutnya dari makanan/minuman yang tidak halal dan thayyib.

Tentu, kita berharap negara memberikan jaminan perlindungan dan penjagaannya terhadap kesehatan dan nyawa rakyatnya. Dengan melakukan pengawasan ketat terhadap makanan dan minuman yang beredar di tengah masyarakat. Menindak tegas para pelaku kecurangan dalam bermuamalah.

Namun, berharap dalam sistem kapitalisme sekarang ini, "Bagai mimpi disiang bolong".  Meskipun ada payung hukum buatan manusia, seakan mandul tak memberi rasa takut sedikit pun bagi pelaku. 

Maka, yang wajib kita lakukan sekarang adalah memperjuangkan kembali kehidupan islami tegak dengan penerapan hukum syariat di semua aspek. Insyaallah hukum Allah Swt. akan memberikan efek jera dan adil. Maka, kecurangan dan penipuan dalam bermuamalah akan dapat ditanggulangi.

Wallahu a'lam bishshawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Budaya Liberal Sebabkan Dekadensi Moral, Islam Solusi Real
Next
Resah sang Jelata
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
salima nur ‘Aisyah Al-Mustanir
salima nur ‘Aisyah Al-Mustanir
2 years ago

masyaallah

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram