"Kalaulah manusia mau memahami agamanya, mengkaji, dan mendalami agama Islam yang dipegang, tentu manusia akan menjaga agamanya dengan cara melaksanakan aturan yang Allah perintahkan tanpa ada paksaan tapi dengan kesadaran."
Oleh. Teti Rostika
NarasiPost.Com-Sahabat, pernahkah terpikir di benak kita, apa alasan yang paling kuat sehingga kita bahagia menjadi seorang manusia yang beragama Islam? Sudahkah kita mendalami agama yang sedang kita pegang itu? Sehingga saat kita sudah mengenal agama yang kita pegang, kita akan berjuang dan berkorban agar agama dalam dada ini tidak rusak dan roboh oleh perilaku yang kita buat.
Menafakuri hal itu tentu sangat penting. Mencoba mengajak pikiran bertanya pada diri sendiri.
"Kenapa saya beragama Islam?
"Apa Agama Islam itu?
"Pentingkah kita beragama?
Jika kita merenung sejenak, mencoba berpikir dan belajar untuk mengenali agama yang kita pegang. Tentu kita akan bisa menjaga agama.
Layaknya saat pertama kali memegang HP. Jika kita hanya tahu fungsi HP untuk telepon dan SMS saja tapi tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan HP, tidak membaca buku panduan HP, sehingga tidak tahu hal apa saja yang akan membuat Hp rusak dan hal apa saja yang akan menjaga keutuhan HP. Dijamin HP akan mudah rusak
Sama halnya dengan agama Islam. Jika kita hanya tahu bahwa agama Islam itu fungsinya untuk beribadah kepada Allah melalui salat, zakat, puasa, dan naik haji saja tanpa mengetahui hal hal yang diwajibkan Allah di luar rukun Islam tersebut, dijamin agamanya akan rusak.
Tidak sedikit seorang muslim meninggalkan salat bukan karena tidak tahu wajibnya salat. Sesungguhnya dia tahu dan sadar bahwa salat wajib tapi tetap ditinggalkan. Terasa berat mengerjakan salat. Padahal, perkara salat tidak membutuhkan waktu banyak dan tidak membuat badan lari maraton. Tapi tetap enggan untuk mendirikan salat.
Masih banyak muslim yang berani meninggalkan puasa di bulan Ramadan. Bahkan secara terang-terangan makan dan minum di tempat umum tanpa rasa malu dan merasa berdosa. Padahal, mereka tahu puasa itu wajib. Tapi enggan melaksanakan.
Masih banyak muslim tidak menutup aurat. Terasa gerah dan ribet jika memakai kerudung. Kalaupun kerudungan hanya mengikuti tren saja. Tanpa diikuti dengan ilmu. Akhirnya kerudung lepas lagi. Berkerudung pun hanya sebatas keluar rumah saat berpergian saja. Saat di teras dan halaman rumah tidak perlu memakai kerudung. Padahal, mereka tahu bahwa kerudung itu wajib saat bertemu dengan laki laki asing bukan mahram. Tapi tetap tidak berkerudung.
Masih banyak lagi aturan agama yang dilanggar karena tidak mengenali dan tidak menggali ilmu agama. Mengkaji ilmu agama seolah cukup selesai sampai tamat iqra' bisa membaca Al-Qur'an. Cukup bisa hafal bacaan dalam salat saja. Sehingga orang tua fokus menamatkan sekolah tinggi dan cari kerja. Mengkaji ilmu agama seolah tidak penting setelah usia remaja, dewasa dan lanjut usia.
Padahal ilmu agama itu luas. Saking luasnya, belum tentu usia ini mampu setara dengan ilmu yang Allah berikan.
Padahal, agama Islam yang akan menyelamatkan dunia akhirat. Tapi ilmu agama Islam itu ditinggalkan. Sehingga banyak aturan agama yang dilanggar, baik tahu hukumnya ataupun tidak. Karena awam tidak mengenal agama, semua perbuatan yang dilakukan tidak menjadikan Islam sebagai standar halal dan haram. Tapi akal manusia yang menjadi patokan. Akibatnya agama rusak bukan oleh orang lain. Tapi oleh tangan sendiri.
Termasuk saat mengambil aturan hidup. Baik dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negara akhirnya jauh dari Islam. Beragama Islam, tapi melakukan transaksi ekonomi tidak sesuai hukum Islam. Sumber daya alam yang dikuasai asing, padahal sumber daya alam adalah milik umat yang harus dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyatnya. Imbasnya BBM mahal, listrik mahal, air pun mahal. Belum lagi ekonomi negara yang berbasis ribawi.
Melakukan proses pernikahan pun di tempat umum disaksikan anak-anak kecil yang menonton. Padahal, dalam Islam proses walimah atau pernikahan itu ada aturannya. Salah satunya adalah pengantin tidak tabaruj dan tamu undangan dipisah antara laki laki dan perempuan.
Adalagi kasus kerusakan sosial. Karena tidak memahami agama Islam, akhirnya banyak remaja melakukan perzinahan atau seks bebas, berpacaran bahkan mendapat izin orang tua. Padahal pacaran itu pintu pada perzinahan. Aktifitasnya haram karena melakukan khalwat atau berdua-duaan, bahkan sampai berpegangan tangan, berpelukan dan ciuman. Terjadinya kasus hamil tidak diinginkan, sehingga banyak aborsi bahkan membuang bayi. Banyaknya perceraian dan perselingkuhan.
Banyak lagi kasus yang terjadi berupa pelanggaran agama yang seolah tidak ada hentinya karena solusi yang diberikan bukan berasal dari Islam.
Kalaulah manusia mau memahami agamanya, mengkaji, dan mendalami agama Islam yang dipegang, tentu manusia akan menjaga agamanya dengan cara melaksanakan aturan yang Allah perintahkan tanpa ada paksaan tapi dengan kesadaran. Akan meninggalkan semua larangan-Nya tak berani melakukan dosa.
Yuk, kita segera mengejar ilmu agama Islam yang kita pegang. Karena agama Islam lah yang akan memberikan petunjuk jalan keselamatan baik di dunia ataupun di akhirat. Dengan agama Islam, kita akan mendapatkan cahaya. Mengetahui hal yang diharamkan dan diwajibkan. Keluar dari kegelapan menuju cahaya kebenaran.
Alif Lam Ra ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang- benderang dengan izin Tuhan mereka yaitu menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa Maha Terpuji
(TQS. Ibrahim: 1)
Walohualam[]