Masjid dan Pesantren Dikaitkan Isu Radikalisme, Ciptakan Kegaduhan?

"Isu radikalisme menyerang umat Islam manakala gelora kebangkitan cahaya Islam muncul di suatu negeri muslim. Framing negatif tentang Islam kaffah pun mereka buat sedemikian rupa, sehingga umat akan menjauhi agamanya sendiri. Mereka menginginkan umat merasa ketakutan, khawatir dan membenci agamanya, karena hal itulah yang menjadi kunci keberhasilan mereka."

Oleh. Wiji Lestari
(Aktivis Muslimah)

NarasiPost.Com-Direktur keamanan negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri, Brigjen Umar Effendi, mengaku bakal melakukan pemetaan terhadap masjid-masjid untuk mencegah penyebaran paham terorisme. Hal itu ia sampaikan dalam agenda Halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar MUI dan disiarkan di kanal YouTube MUI, Rabu (26/1). (HarianAceh, 26/01/2022)

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, mengatakan masih menemukan adanya pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris. Jumlahnya mencapai ratusan pondok pesantren di berbagai wilayah. Ia memaparkan, ada 11 pondok pesantren yang menjadi afiliasi Jamaah Anshorut Khalifah, 68 pondok pesantren afiliasi Jamaah Islamiyah dan 119 pondok pesantren afiliasi Anshorut Daulah atau simpatisan ISIS.

Pemetaan masjid dan pesantren yang dikaitkan dengan isu radikalisme, menunjukkan bagaimana Islam dipandang seolah sebagai agama yang membahayakan. Pemetaan masjid yang dilakukan tentu saja enyudutkan keberadaan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam, sekaligus dinilai sarang berkembangnya para teroris yang menentang kebijakan penguasa saat ini. Pesantren sebagai tempat generasi muda menimba ilmu pun keberadaannya dianggap akan mendoktrin para santrinya dengan paham radikalisme.

Isu radikalisme dan terorisme begitu melekat erat menyerang umat Islam. Isu yang diangkat membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Bagaimana bisa hidup damai dan tenang jika masyarakat dibuat gaduh dengan narasi yang ada? Rasa gerah muncul manakala berita yang berseliweran di tengah masyarakat dengan isu yang berbeda, namun tetap satu tujuan.

Lonceng Kematian

Begitu derasnya pengarusan isu radikalisme dan terorisme menyerang umat Islam, sejatinya ada posisi yang dibahayakan jika umat ini bangkit. Sistem kapitalisme-sekularisme yang menguasai dunia saat ini akan runtuh jika umat Islam bersatu padu untuk menegakkan kembali aturan Sang Pencipta. Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang menguasai dunia dengan sistem tersebut, sudah dapat memprediksi bahwa ketika umat Islam bangkit dari tidur panjangnya, maka lonceng kematian bagi sistem mereka.

Sebab sistem kapitalisme-sekularisme telah berhasil menjadi sebuah sistem yang mampu menjajah negara yang ada dalam lingkup kekuasaannya. Jika hal ini lenyap dalam genggamannya, maka kemiskinan akan melanda. Oleh karena itu, mereka dengan daya dan upaya menghalau kebangkitan Islam kaffah yang akan menjadi lonceng kematian itu. Melalui tangan antek-anteknya mereka menyerang umat Islam dengan berbagai cara di belahan dunia, termasuk Indonesia.

Berbagai cara dilakukan untuk mampu menekan kebangkitan umat Islam. Sejatinya aroma kebangkitan umat Islam mulai mereka rasakan semakin meningkat tajam. Gelora semangat yang membawa kebangkitan mulai terlihat pergerakannya. Hal ini menjadi alasan utama untuk mereka berperang memadamkan cahaya Islam.

Islam Kaffah

Isu radikalisme menyerang umat Islam manakala gelora kebangkitan cahaya Islam muncul di suatu negeri muslim. Framing negatif tentang Islam kaffah pun mereka buat sedemikian rupa, sehingga umat akan menjauhi agamanya sendiri. Mereka menginginkan umat merasa ketakutan, khawatir dan membenci agamanya, karena hal itulah yang menjadi kunci keberhasilan mereka.

Sudah seharusnya umat sadar dan paham betul persoalan apa yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Persoalan yang kian rumit hendaknya mulai bersama mencari solusi yang tuntas agar kesejahteraan dapat dirasakan. Islam sebagai agama yang sempurna tentu mempunyai solusi yang dapat menuntaskan. Hanya saja, saat ini umat Islam dibuat tertidur pulas dengan kondisi yang ada. Seharusnya umat bangkit dan melawan isu-isu yang menyerang umat.

Perlu adanya pembinaan di tengah masyarakat guna menyadarkan dan memahamkan persoalan negara yang kian rumit ini. Semua elemen yang ada harus bersatu padu untuk terjun ke tengah umat menyampaikan dan mengajak umat untuk bangkit. Ulama, ormas Islam hingga adanya parpol Islam menjadi garda terdepan untuk memahamkan masyarakat. Ketika masyarakat sadar dan berjuang bersama melawan mereka yang menebarkan islamofobia, tentu persoalan negeri ini akan mudah terselesaikan dan keberkahan akan dapat dirasakan.

Oleh karena itu, aturan yang berasal dari Sang Pencipta mampu menuntaskan persoalan yang ada, manakala diterapkannya sistem tersebut dalam bingkai khilafah ala minhajin nubuwwah.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Wiji Lestari Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kisruh JHT, Kapitalisme Menggantung Nasib Buruh
Next
Diabetes, Penyakit Manis Mematikan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram