"Ujian terbesar bagi para penderita keluhan lambung adalah kekambuhan yang terjadi berulang dalam waktu yang lama. Terkadang keluhan sudah membaik, namun ketika terdapat faktor pencetus, maka akan kambuh kembali. Karena sudahsering kambuh, mulai muncul pikiran negatif sehingga timbul kekhawatiran berlebih. Kekhawatiran berlebih ini justru dapat membuat keluhan lambung semakin berat. Akibatnya terjadi siklus berulang yang tiada henti. Maka untuk memutus rantai siklus ini, perlu dilakukan upaya yang menyeluruh. Bagaimana caranya?
Ngobrol Bareng Dokter : dr. Nisa Utami Sp.PD
(Tim Redaksi NarasiPost.Com )
NarasiPost.Com-Pertanyaan pertama:
Bu, mau ikut bertanya di rubrik konsultasi kesehatan.
Keluhan yang ingin ditanyakan tentang lambung, jika musim dingin perut kemeng, agak perih, sendawa bahkan beberapa waktu lalu susah buang angin. Obat yang dikonsumsi saat ini Hufamag. Minta solusinya.
Pertanyaan kedua:
Assalamualaikum dokter,
Mohon penjelasan dan apa yang harus dilakukan saat seseorang memiliki penyakit GERD (maag /asam lambung) dan bagaimana cara pencegahannya?
Jazakillah Khairan
Jawaban dr. Nisa Utami, Sp,PD
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Terima kasih pembaca setia Narasipost yang bersedia mampir dan memberikan pertanyaan untuk kita bahas bersama. Saya minta maaf baru bisa menjawab sekarang, namun semoga tetap bisa memberikan manfaat bagi siapapun yang menyimak.
Saya izin menjawab dua pertanyaan ini sekaligus, karena memang topiknya sama. Pertanyaan pertama menanyakan solusi dari keluhan seputar lambung dan pertanyaan kedua menanyakan tentang apa yang harus dilakukan untuk penderita GERD. Saya coba jawab, ya?
Definisi
Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh penanya pertama, masuk ke dalam Sindroma Dispepsia atau lebih dikenal dengan ‘Maag’ di masyarakat pada umumnya. Sindroma itu artinya kumpulan gejala saja namun belum mengarah ke penyakit tertentu. Gejala-gejala yang masuk ke dalam Sindroma Dispepsia adalah sebagai berikut:
- Nyeri atau tidak nyaman di ulu hati.
- Kembung, perut terasa penuh, atau begah.
- Mual dan muntah.
- Sendawa atau banyak keluar angin.
Jadi maag itu sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan‘kumpulan’ gejala-gejala saja. Gejala-gejala ini perlu ditelusuri lagi, karena bagi setiap individu bisa bervariasi keluhan yang dominannya.
Jika sudah ditelusuri dan ternyata memenuhi kriteria diagnosis penyakit, baru disebut sebagai suatu ‘penyakit’. Penyakit pada lambung dengan gejala sindroma dispepsia, misalnya seperti Gastritis, GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease), atau berbagai penyakit lainnya.
Sementara pengertian dari GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease) pada pertanyaan kedua, adalah suatu penyakit yang terjadi akibat arus balik (refluks) atau naiknya cairan lambung ke saluran makan atas (kerongkongan dan mulut). Hal ini terjadi karena terjadi gangguan tekanan otot kerongkongan yang mengunci saluran dari lambung. Ketika tekanan otot ini melemah akibat tekanan lambung yang meningkat atau gangguan tekanan otot itu sendiri, maka isi lambung akan naik dan menyebabkab gangguan-gangguan tadi.
Pada penderita GERD terdapat keluhan-keluhan seperti:
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati (tengah bawah tulang dada)
- Rasa terbakar atau perih di dada bagian tengah
- Lidah terasa pahit atau asam
- Mual
- Sendawa sampai makanan terasa naik
- Menelan terasa sakit atau perih
Kriteria diagnosis ini ditentukan dari konsultasi dengan dokter, ya? Karena ada beberapa penyakit di luar organ lambung yang gejalanya mirip sindroma dispepsia. Misalnya untuk keluhan nyeri ulu hati saja bisa juga gejala sakit jantung koroner, radang usus buntu, batu empedu, radang kandung empedu, pankreatitis dan lainnya.
Tanda Bahaya
Karena bisa berupa gejala penyakit lain yang lebih serius, maka perlu dikelatahui terlebih dahulu alarm symptoms atau tanda-tanda bahaya, yaitu:• Kurang sel darah merah atau disebut Anemia, yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin darah, terdapat keluhan pusing berkunang, lemah, letih, lesu, dan lunglai(5L).• Terdapat keluhan muntah darah atau disebut hematemesis.• Terdapat buang air besar darah kehitaman atau disebut melena, jadi kotoran BAB berbentuk lembek sampai cair dengan warna hitam seperti cairan aspal.
Jadi bagi yang memiliki keluhan seputar lambung dan sudah minum obat lambung belum ada perbaikan, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri secara langsung ke dokter. Karena untuk menentukan penyakit lambung perlu dilakukan tanya-jawab lebih mendalam, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang misalnya ultrasonografi, rontgen, atau Endoskopi.
Endoskopi ini adalah pemeriksaan penunjang utama untuk keluhan seputar lambung yang sudah berlangsung lama, apalagi jika didapatkan salah satu alarm symptom dan usia pasien sudah lebih dari 45 tahun, maka sangat dianjurkan untuk melakukan endoskopi.
Endoskopi dilakukan dalam kondisi pasien dibius total atau lokal, kemudian dimasukkan selang kecil dengan kamera di ujungnya, kondisi saluran cerna akan dapat dilihat secara langsung di layar monitor. Alat ini juga dapat sekaligus mengambil sampel jaringan lambung untuk diperiksa jika ada kecurigaan tumor, dan juga bisa berfungsi untuk tindakan terapi(pengobatan) jika ada obat-obatan yang disemprotkan. Berikut gambaran pemeriksaan Endoskopi saluran cerna bagian atas:
Penyebab Keluhan Lambung
Keluhan lambung terjadi karena meningkatnya produksi asam lambung, berkurangnya zat pelapis lambung, dan menurunnya kekuatan otot kerongkongan bagian bawah. Asam lambung merupakan senyawa asam yang sangan kuat (HCl) yang berfungsi untuk menghaluskan makanan dan membunuh kuman atau bakteri yang masuk. Karena begitu kuatnya, kayu, tulang, ataupun jaringan daging dapat hancur jika terkena asam lambung. Namun Allah memberikan keseimbangan dalam setiap ciptaan-Nya. Senyawa asam kuat ini tidak akan merusak lapisan dalam lambung, karena ada lendir pelindung yang melapisinya. Berikut gambar lapisan-lapisan lambung dan asam lambung:
Keseimbangan itu bisa berantakan jika kita tidak menjaga pola makan yang baik, mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, atau gampang stress. Karena jika sudah terjadi peradangan pada lapisan lambung, penyembuhannya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Mengapa? Karena asam lambung terus dihasilkan setiap hari, lebih terutama saat kita makan. Jadi bayangkan saja kalau di lutut kita ada luka tergores, namun setiap hari tersiram cairan, tentu akan lama sembuhnya. Demikian juga dengan luka pada lambung, bahkan lebih parah karena cairannya berupa asam kuat, sehingga mrmbutuhkan waktu lama untuk penanganannya. Sehingga perlu benar-benar diperhatikan hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan keluhan itu muncul.
Perlu juga diperhatikan, apakah keluhan-keluhan lambung tadi memburuk saat terlambat makan, atau malah kambuh setelah makan. Selain itu coba tolong diingat-ingat lagi, sebelum keluhan-keluhan ini timbul, apakah ada:
- Konsumsi makanan pedas, asam, santan, berlemak, atau mentah?
- Terlambat makan atau makan ketika sudah sangat lapar sekali
- Konsumsi minuman mengandung Kaffein, Soda atau berkarbonasi?
- Apakah ada aktifitas yang cukup melelahkan?
- Apakah ada kejadian yang membuat sedih?
- Apakah ada beban pikiran yang membuat khawatir?
Hal-hal tersebut di atas adalah faktor-faktor pencetus keluhan lambung yang harus berusaha dihindari.
Apa yang dapat saya lakukan?
Menjawab pertanyaan kedua, bagi para penderita keluhan lambung disarankan untuk melakukan perbaikan gaya hidup. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Makanlah dalam porsi kecil namun sering
- Jangan berbaring setelah makan, beri jarak sekitar 2 jam antara makan malam dengan tidur.
- Hindari dulu makanan berlemak, asam dan pedas.
- Kurangi minum kopi, merokok, hindari minuman softdrink (soda) atau alkohol (jika mengkonsumsi)
- Kamu juga perlu menjaga pola tidur, pola pikir dan manajemen stress, karena kedua hal tersebut juga bisa memicu keluhan.
- Bersabar
Poin terakhir itu merupakan hal terpenting yang harus dilakukan. Ujian terbesar bagi para penderita keluhan lambung adalah kekambuhan yang terjadi berulang dalam waktu yang lama. Terkadang keluhan sudah membaik, namun ketika terdapat faktor pencetus, maka akan kambuh kembali. Karena sudah sering kambuh, mulai muncul pikiran negative sehingga timbul kekhawatiran berlebih. Kekhawatiran berlebih ini justru dapat membuat keluhan lambung semakin berat. Akibatnya terjadi siklus berulang yang tiada henti. Maka untuk memutus rantai siklus ini, perlu dilakukan upaya yang menyeluruh. Bagaimana caranya?
Selain berikhtiar dengan mencari informasi yang tepat dan menjalankan perubahan pola hidup, perlu juga diperkuat aspek rohani dalam menghadapi sakit ini.
Sakit lambung adalah qadha dari Allah yang terjadi di luar kuasa kita, apakah kita pernah meminta sakit? Tentu tidak. Namun respon kita terhadap ujian sakit ini, berada pada kuasa kita. Apakah kita akan bersabar, atau menggugat Allah atas ujian sakit yang diberikan. Tentu sikap kita inilah yang akan dihisab oleh Allah. Oleh karena itu, selain berikhtiar maksimal melalui pengobatan kepada ahlinya, hendaknya kita selalu memohon diberikan kesabaran dan kekuatan kepada Allah.
"Tidaklah menimpa seorang mukmin satu kepayahan pun, tidak pula sakit yang terus-menerus, tidak pula kecemasan, kesedihan, gangguan, dan tidak pula kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (HR Bukhari dan Muslim)[]
Photo : free3d