Metamorfosis Kebatilan

Laksana jentayu menantikan hujan.
Berharap lenyapnya metamorfosa kebatilan.
Sangat membuncah kebencian pada sikap arogan.
Hiruk-pikuk kebatilan akan dicampak
kan.

Oleh. Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)

NarasiPost.Com-Duhai hati yang sepi tak berpenghuni
Gejolak rasa bergelut dengan jutaan simfoni
Dalam ruas jahatnya jari-jemari
Tanda tangan kebatilan dengan penuh sadar diri

Gemerlap jemawa tertambat pada kursi kuasa
Metamorfosa kebatilan kian terbang lepas ke angkasa
Terbahak dengan sejumput dunia menihilkan baiknya rasa
Bangga menyaingi kehebatan Sang Mahakuasa

Matamorfosa kebatilan tumbuh dalam tiap jelaga
Memorak-porandakan tingginya suatu harga
Rasa welas asih tercerabut dari kokohnya raga
Pada sejumlah finansial terus bersiaga

Wajah manis terpoles dalam dengkinya hati
Menatap penderitaan bukanlah hal yang berarti
Riasan kata terus membubung tinggi
Tak ada realisasi hadirkan tarian elegi

Kemilau rasa menanggung perih
Bergelung kezaliman menabur pedih
Jumlah banyak hanyalah laksana buih
Lisan terbahak-bahak kala hati berselimut sedih

Metamorfosa kebatilan bak suara bulbul
Rajutan kuasa mengantar pada pikiran cabul
Danda-danda terikat dalam kuatnya buhul
Memupuk jemawa dan terus memukul

Ratapan penderitaan tak bisa menggugah
Kemanusiaan tertelan lautan pongah
Merawat ribuan rasa jengah
Menyiram luka dengan garam menambah gelabah

Hancurnya kebatilan adalah sesuatu yang pasti
Sama halnya dengan perkara mati
Datang gugusan keengganan tuk menaati
Kemilau kebenaran tentulah hadir laksana cemeti

Laksana jentayu menantikan hujan
Berharap lenyapnya metamorfosa kebatilan
Sangat membuncah kebencian pada sikap arogan
Hiruk-pikuk kebatilan akan dicampakkan

Ada satu masa terpagut dalam sadar
Kebangkitan pemikiran kian berpendar
Dalam ruas-ruas harapan yang tetap dikejar
Tuk halau kebatilan yang beredar

Masa itu kian hari kian nyata
Satu visi misi tak sekadar kata-kata
Kesadaran kembali pada Sang Maha Pencipta
Hempaskan metamorfosa kebatilan yang telah mengundang derita[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Menyisir Jalan Setapak ke Surga
Next
Fatamorgana Layanan Kesehatan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram