"Menulis ternyata tidak hanya memberikan efek baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memberikan efek baik untuk kesehatan mental dan kinerja Otak."
Oleh. dr. Nisa Utami, Sp.PD.
( Tim Redaksi NarasiPost.Com )
NarasiPost.Com-Menulis tidak hanya sekedar menggerakan tangan dalam menuangkan buah pikiran namun ternyata banyak manfaatnya jika di tinjau dari segi segi medis.
- Menulis dapat meningkatkan kesehatan mental.
Pennebaker, J.W. (2004) dalam penelitiannya berjudul “Writing to Heal: A Guided Journal for Recovering from Trauma and Upheaval” melakukan percobaan kepada orang-orang yang memiliki peristiwa trauma dalam kehidupannya untuk menulis selama 20 menit mengenai hal tersebut dan dilakukan selama 4 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa para partisipan merasa lebih bahagia, berkurangnya pikiran negatif, dan menunjukkan gejala depresi atau kecemasan lebih rendah dibandingkan sebelum melakukan aktivitas menulis tadi.
- Masih menurut jurnal yang sama, menulis dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, lebih sedikit kunjungan ke dokter, dan prestasi akademik yang lebih baik.
MasyaAllah… dari satu penelitian saja sudah mengungkapkan manfaat banyak dari menulis. Tapi tunggu, masih ada manfaat lainnya. - Kegiatan menulis bahkan bisa membuat penderita penyakit menahun seperti Asma dan Radang Sendi (Arthritis) mengalami gejala penyakit yang lebih stabil. Hal ini berdasarkan penelitian Smyth, Stone, Hurewitz, and Kaell (1999) yang meneliti pasien Asma dan Arthritis dengan tugas untuk menulis tentang peristiwa traumatic yang mereka alami dibandingkan (Kelompok Treatment) dengan pasien pada Kelompok Kontrol yang menulis tentang hal-hal biasa (tanpa mengundang tema emosional). Setelah 4 bulan, pasien asma pada Kelompok Treatment tersebut menunjukkan perbaikan Fungsi Paru dan pasien radang sendi mengalami lebih sedikit kekambuhan, dibandingkan dengan Kelompok Kontrol.
- Menulis dapat menyembuhkan luka lebih cepat. Ya, luka tubuh dalam arti sebenarnya. Berdasarkan penelitian di New Zealand yang kemudian diterbitkan di majalah TIMES, partisipan dilakukan skin biopsy atau dilukai sedikit pada bagian kulitnya. Kelompok pertama diminta menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran atau perasaan mendalam, sementara kelompok kedua diminta menulis topik yang datar. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa luka pada kulit partisipan di kelompok pertama, sembuh lebih cepat dibandingkan kelompok kedua.
- Tidak hanya mengutarakan tentang peristiwa traumatic, menulis hal yang menyenangkan juga ternyata dapat memperbaiki mood menjadi positif (Chad M Burton, 2004).
Sangat pas dengan adanya rubrik Travelling dan Motivasi yang ada di NarasiPost.Com, ya? - Menulis dapat membuat OTAK ‘AWET MUDA’. Seperti cerita tentang dosen saya tadi. Beberapa penelitian menunjukkan manfaat menulis terkait dengan kerja otak. Menulis dapat membuat kita berpikir lebih jernih (Walter Ong, 1982), meningkatkan daya ingat (Klein and Boals, 2001), bermanfaat untuk vitalitas intelektual, kreativitas, dan kemampuan berpikir (National Commission on Writing in America’s Schools and Colleges, 2003)
Itulah 6 poin penting dari manfaat menulis dari segi medis.
Kesimpulannya, menulis ternyata tidak hanya memberikan efek baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memberikan efek baik untuk kesehatan mental dan kinerja otak.
Kalau skincare hanya membuat ‘awet muda’ kulit luar, maka menulis bisa membuat kita awet muda luar dalam.
Jika yang kita tulis berkaitan dengan dakwah Islam, berarti semua manfaat tadi ditambah dengan bonus pahala. Insyaa Allah…
Semangat menulis, Ibu-ibu![]