Islam Solusi Ampuh yang Tidak Akan Rapuh

Dengan menerapkan Islam, pertolongan Allah pasti datang. Dengan Islam, kehidupan umat akan penuh berkah. Islam akan kembali berjaya dan tegak kembali. Persatuan umat untuk tegaknya Islam akan kembali utuh.

Oleh. Atien

NarasiPost.Com-Tidak terasa tahun 2021 telah berlalu. Akankah hari-hari kemarin membawa kita kepada sebuah renungan? Apa yang sudah kita capai selama satu tahun kemarin? Semoga kita mampu untuk menjawabnya. Untuk ke depan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Akal untuk Berpikir

Tekad untuk memperbaiki diri adalah sebuah keniscayaan. Hanya saja sesuatu kebaikan itu menurut siapa. Apakah hal yang baik itu penilaian dari diri sendiri, masyarakat atau menurut aturan agama. Sebagai orang beriman tentu kebaikan tersebut haruslah sesuai dengan aturan Islam. Mengapa demikian? Karena Islam yang datang dari Sang Khaliq yakni Allah Swt pastilah sesuatu yang terbaik untuk manusia. Manusia hanya diperintahkan untuk tunduk dan patuh kepada aturan Allah Swt.
Tanpa harus didebat, tanpa tapi, tanpa nanti.

Dengan akalnya manusia akan bisa berpikir dan mengambil keputusan sesuai dengan aturan Allah. Manusia akan senantiasa menjalani kehidupan dengan aturan tersebut. Namun, masih banyak manusia yang tidak mau berpikir karena lebih mengedepankan hawa nafsu. Aturan Islam banyak dikritisi, dimanipulasi bahkan dikebiri sekehendak hati.

Stigma Negatif

Apa yang terjadi kepada Islam saat ini bukannya tanpa sebab. Ada upaya sistematis yang terus digencarkan di tengah-tengah umat muslim. Berbagai upaya tersembunyi penuh tipuan harus segera disadari. Upaya licik yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam dikemas dengan bungkus yang begitu cantik. Upaya tersebut adalah propaganda moderasi beragama.

Moderasi beragama yang dikampanyekan oleh para pendukungnya adalah sesuatu yang menyesatkan. Bagaimana tidak, Islam sebagai sebuah aturan kehidupan yang begitu sempurna harus tunduk kepada aturan buatan manusia yang lemah, terbatas dan tidak berdaya.

Aturan Islam yang begitu terperinci dikebiri sana-sini. Islam dikatakan sebagai belenggu atas alasan hawa nafsu. Islam digambarkan sebagai aturan masa lalu yang sudah tidak berlaku di zaman yang sudah maju. Islam selalu saja disalahkan dan dipojokkan. Aturannya dianggap biang kekacauan dan pemecah belah persatuan. Oleh karena itu, Islam harus dikoreksi ulang. Aturan Islam yang sudah tidak sesuai dengan kehendak manusia harus dibuang. Aturannya tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri. Jangan menganggap agama Islam paling benar, karena agama lain juga benar. Mungkin mereka-mereka yang mengatakan hal itu tidak tahu atau justru pura- pura tidak tahu. Bukankah Allah sudah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam." ( TQS. Ali Imran [3]: 19).

Di sisi lain, orang-orang yang belajar Islam juga dikritisi, disuruh untuk hati-hati. Jangan belajar Islam terlalu dalam, belajar Islam yang biasa-biasa saja agar tidak menimbulkan bahaya. Itu semua adalah pikir sesat moderasi Islam. Pemikiran rusak yang sengaja digaungkan di tengah-tengah kaum muslim. Hal itu dilakukan agar umat Islam alergi dengan agamanya sendiri. Menjadikan aturan Islam akhirnya terasing. Kondisi tersebut ternyata sesuai dengan sabda Rasul Saw yang artinya: "Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut. Para sahabat berkata; " Wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini?" Rasul Saw, bersabda; " Mereka adalah orang-orang yang melakukan perbaikan ketika manusia sudah rusak." (HR. ath-Thabrani)./

Hadis tersebut membuktikan bahwa ada orang-orang yang berbuat kerusakan sehingga Islam mendapat stigma buruk di mata umatnya sendiri.

Peran Perempuan

Kini seluruh lini kehidupan sudah dijangkiti virus Islam moderasi. Dari ranah keluarga hingga tatanan bernegara. Dari peran perempuan hingga pemangku kebijakan. Semua ikut dilibatkan agar pemikiran rusak ini semakin melekat erat dalam benak umat Islam. Peran perempuan juga menjadi sasaran inti Islam moderat. Perannya yang strategis begitu memikat dan menjanjikan. Perempuan dalam moderasi Islam akan memberikan banyak keuntungan. Oleh karena itu, upaya memoderasikan perempuan pun begitu masif. Berbagai isu tentang perempuan yang mandiri terus disuarakan.

Perempuan tidak lagi bergantung kepada laki- laki. Perempuan juga berhak untuk tidak menikah. Menikah dianggap merepotkan dan menghambat pekerjaan. Pemikiran tersebut terus menerus ditancapkan dalam benak perempuan. Jalan yang dipakai untuk mengubah perempuan dari peran mulianya sebagai pengatur rumah tangga dan pendidik utama bagi anaknya juga sangat halus. Perempuan diberdayakan agar bisa mencari nafkah untuk menambah pemasukan ekonomi keluarga. Perempuan bebas menjadi pemimpin agar tidak kalah dengan laki-laki. Perempuan dibebaskan untuk berkarya, menjadi wanita karier dan bebas untuk bekerja di semua bidang pekerjaan yang selama ini hanya untuk laki-laki.

Remaja Menjadi Korban

Maka, saat perempuan sudah dipengaruhi pemikiran rusak moderasi Islam, peran utama perempuan akan pudar hingga akhirnya menghilang. Tidak ada lagi sosok tangguh para ibu pendidik generasi muda yang memperjuangkan Islam. Anak-anak kehilangan figur yang menjadi panutan dan teladan dalam keluarga. Tidak ada lagi kasih sayang, perhatian dan pendidikan Islam yang menjadi panduan bagi anak untuk memahami Islam yang benar. Pemikiran anak akhirnya terjangkiti racun mematikan moderasi Islam.

Dampak dari hilangnya peran ibu ternyata sangat membahayakan masa depan generasi muda. Anak-anak dan remaja muslim yang sudah terpapar moderasi Islam akan kehilangan jati diri seorang muslim. Anak-anak dan remaja tidak kenal dengan agamanya sendiri. Bagaimana mereka akan tunduk dan patuh, jika sikapnya acuh tak acuh. Bagaimana mau mengkaji Islam lebih dalam, saat Islam dianggap mengajarkan rasa dendam dan suka berperang. Itu sebabnya aturan Islam tentang kewajiban berjihad ditentang habis-habisan.

Puncaknya, saat pemikiran Islam moderasi berbanding terbalik dengan pemikiran Islam yang lurus, para remaja seperti mendapatkan pembenaran. Saat moderasi Islam membolehkan pergaulan bebas sebagai ajang eksistensi diri, tingkah remaja semakin tidak terkendali. Kebebasan yang didambakan menjadi kenyataan. Pergaulan remaja yang mengedepankan hawa nafsu, hura-hura, miras, narkoba dan pacaran menjadi gaya hidup yang memprihatinkan. Pergaulan bebas remaja semakin merajalela. Pacaran berbuntut perbuatan zina sudah tidak terhitung jumlahnya. Kasus-kasus aborsi seiring sejalan dengan korban bunuh diri. Rasa miris dan pilu di dalam hati sudah tak tertahankan lagi. Moderasi Islam ternyata begitu sukses mengotori pemikiran generasi negeri ini.

Moderasi Islam juga berhasil mengadu domba kaum muslim. Kaum muslim terpecah-belah tanpa bisa dicegah. Kaum muslim saling curiga satu sama lain. Orang yang mengkaji Islam dengan istikamah kena fitnah. Orang yang berusaha menerapkan Islam terkena masalah. Islam dikenal dengan ajaran radikal dan fundamental. Tuduhan teroris dan ektremis tidak pernah habis. Semua ditujukan kepada Islam, ajarannya dan para pengembannya.

Segala tuduhan keji, negatif dan tidak berdasar adalah wajah asli Islam moderat. Upaya masif para musuh Islam pasti tidak akan pernah berhenti sampai umat muslim mau tunduk kepada para penjajah kafir Barat. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa musuh-musuh Islam tidak ingin Islam bangkit lagi. Bila hal itu terjadi, kekuasaan mereka akan hilang. Maka tidak ada jalan lain kecuali dengan mengajak umat muslim mengikuti kemauan para musuh-musuh Islam. Tidak perlu membuat umat muslim keluar dari agamanya. Sudah cukup dengan membuat umat takut dengan ajaran Islam. Dengan sendirinya umat muslim akan jauh dari Islam dan pelan-pelan akan meninggalan Islam dengan sukarela.

Upaya dan tipu daya orang-orang kafir sudah diberitakan oleh Rasul Saw kepada para sahabatnya. Rasul saw bersabda:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ فَمَنْ؟

“Sungguh, kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta. Kalaupun mereka menempuh jalur lubang dhabb (binatang sejenis biawak), niscaya kalian akan menempuhnya.” Kami mengatakan, “Ya Rasulullah, apakah jalan orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. al-Bukhari).

Sabda Rasul saw tersebut sudah seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh kaum muslim untuk waspada dan hati-hati dengan segala bentuk pemikiran rusak yang akan menjerumuskan kaum muslim ke dalam jurang kehancuran. Jangan sampai ada celah sedikit pun sebagai pintu masuk pemikiran rusak di tengah-tengah kaum muslim.

Islam Sebagai Solusi

Oleh karena itu, hanya ada satu solusi agar berbagai pemikiran rusak Islam moderasi bisa dihentikan dan bisa diatasi.
Solusi ini juga solusi yang jitu bukan tipu-tipu. Solusi tersebut adalah dengan menerapkan aturan Islam secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Harus ada usaha yang maksimal agar kondisi umat Islam berubah. Umat tidak boleh berdiam diri dengan kondisi yang rusak. Allah Swt telah berfirman yang artinya: "Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri." (TQS. ar-Ra'du [13]: 11).

Dengan kesungguhan dalam upaya perubahan, kondisi umat menjadi lebih baik, lebih paham Islam sehingga umat memiliki kesadaran yang benar tentang agamanya. Umat akan berusaha mengkaji, memahami, menerapkan dan mendakwahkan Islam dengan semangat perjuangan yang tinggi. Umat akan berusaha membela Islam dengan segenap jiwa raga dan sepenuh hati karena umat sudah paham bahwa Islam satu- satunya solusi.

Dengan menerapkan Islam, pertolongan Allah pasti datang. Dengan Islam, kehidupan umat akan penuh berkah. Islam akan kembali berjaya dan tegak kembali. Persatuan umat untuk tegaknya Islam akan kembali utuh. Islam menjadi solusi ampuh yang tidak akan pernah rapuh.

Wallahu a'lam bi ash- shawwab.[]


Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ketika
Next
Doa itu Obat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram