Kabar gembira telah kaum muslimin ketahui hingga kemudian hari. Bangkitnya generasi muslim hari ini dan yang akan datang menjadi tanggung jawab umat muslim seluruhnya dalam membentuk generasi cemerlang layaknya Muhammad Al-Fatih yang menjadi visi misi umat muslim yang tidak boleh putus. Hingga tidak diragukan lagi bahwa realisasi pembebasan Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah umat muslim akan terwujud.
Oleh. Desi Wulan Sari, M.Si.
NarasiPost.Com-Setiap manusia memiliki asa dalam hidupnya. Sebagai manusia normal yang diciptakan Allah dengan berbagai kebutuhan, karena Allah menciptakan gharizah, maka Allah ciptakan pula manusia dengan akal yang ditemani syariat sebagai pendamping hidup manusia.
Manusia dilahirkan dari air mani dan sel telur yang dibuahi. Prosesnya sungguh satu keajaiban bagi kita jika kita berpikir. Hingga kita lahir di dunia, bertumbuh dan berkembang menjadi manusia yang bertakwa. Sejak dini pun kita dipelihara dan diasuh dalam pengasuhan orang tua muslim. Orang tua yang memberikan bekal ilmu agama berupa tsaqafah dan akidah yang ditanamkan sejak dini.
Namun, adakalanya sebagai manusia tidak akan luput dari kesalahan. Karena satu-satunya manusia yang terpelihara, dan ‘ismah (terhindar dari dosa) melalui pemeliharaan atau perlindungan dari Allah Swt. (maksum) hanyalah Nabi mulia Muhammad Rasulullah saw. Perbuatan dosa yang dilakukan manusia akibat kelalaian, ketidaktahuan, miskin ilmu agama, kekhilafan, bahkan kesengajaan yang dilakukan akibat dorongan hawa nafsu dan godaan setan, dengan tujuan menjerumuskan manusia pada pintu neraka menjadi tantangan hidup manusia dalam jalan menuju ketakwaan hakiki, naudzubillahimindzaalik.
Di kala manusia tengah dikelilingi pada sistem yang merusak pemikiran dan akidah saat ini, berbondong-bondong serangan para kafir Barat pada generasi kaum muslimin masif dilakukan, mengakibatkan melemahnya pemahaman yang kaffah, mundurnya kaum muslimin, bahkan umat semakin jauh dari syariat akibat rusaknya ukuwah yang disebarkan oleh sistem ini. Mereka adalah para pengusung sistem Kapitalisme, Libralisme dan Sekularisme (Sepilis Dunia).
Lantas ingin dibawa ke mana generasi muslim hari ini, jika mereka tidak punya lagi perlindungan dari penguasa muslim sejati?
Fase Senja Menuju Fajar
Fase kehidupan manusia layaknya perputaran waktu siang dan malam. Allah menciptakan alam semesta ini beserta tanda-tandanya, agar manusia berpikir dan menyadari satu-satunya Maha Pencipta Allah Swt.
Dalam surah Ali-Imran Ayat 190 Allah menunjukkan tanda-tanda pada penciptaan alam semesta dan pergantian siang dan malam, sbb:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
Sejak keruntuhan Daulah Khilafah Ustmaniyah di tahun 1924, generasi muslimin semakin jauh dari syariat Allah. Disebabkan para pemikir Barat yang memiliki agenda melenyapkan Daulah Islam di muka bumi ini. Bahkan hingga hari ini, serangan masif masih terus dilakukan hingga generasi muda muslimin semakin keluar dari koridor cara berpikir Islam kaffah.
Namun, sejatinya Islam adalah agama yang kuat dan yang diridai Allah Swt. hingga akhir zaman. Bahkan Rasulullah saw. memberikan pesan fenomenal yang diberikan kepada generasi muslimin yang bukan pada zamannya dalam sebuah fase-fase kemenangan dan kebangkitan umat. Rasulullah saw bersabda:
“Kota Konstatinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad)
Setelah puluhan khalifah negeri Islam silih berganti hendak menaklukan Konstatinopel, hingga 800 tahun kemudian, akhirnya janji itu menjadi kenyataan. Sosok Muhammad Al-Fatih yang sejak belia selalu diyakini oleh penasihat spiritualnya Syekh Aaq Syamsuddin, bahwa dirinyalah yang kelak menaklukan Konstatinopel, hingga menjelma menjadi sosok pemimpin muslim yang mampu mewujudkan kebenaran bisyarah nabi.
Setelah Konstatinopel jatuh ke tangan kaum muslimin, maka fase berikunya adalah penaklukan Kota Roma dan khalifah akhir zaman sesuai manhaj nubuwwah adalah generasi muslim selanjutnya, siapakah dia? apakah generasi kita? Bisa jadi! Apa pun mungkin jika Allah mengijinkan “kun fayakun”, apakah generasi itu diri kita sendiri (pejuang dakwah), atau mungkin generasi anak, cucu bahkan cicit kita kelak.
Sungguh, kabar gembira telah kaum muslimin ketahui hingga kemudian hari. Bangkitnya generasi muslim hari ini dan yang akan datang menjadi tanggung jawab umat muslim seluruhnya. Membentuk generasi cemerlang layaknya generasi Muhammad Al-Fatih adalah visi misi umat muslim yang tidak boleh putus. Hingga tidak diragukan lagi bahwa realisasi pembebasan Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah umat muslim akan terwujud.
Wahai generasi cerdas, saatnya belajar pada hari, di kala senja ia akan tenggelam pada kegelapan. Setelah segala upaya kerusakan kaum kafir di alam semsesta ini tengah digelontorkan, namun generasi muslim tetap menyakini sebuah asa yang pasti, bahwa Allah Swt. menciptakan Fajar, di kala terbit dan muncul kembali, di situlah kemenangan umat akan diraih, Allah Akbar!, Wallahu a’lam bishawab. []