Si Budak di Negeri Bangsawan

Si Budak tetap berharap
Tapi bukan kepada para bangsawan
Walau meronta semakin kerap
Tetapi tidak dengan meminta imbalan

Oleh : Reni Adelina

NarasiPost.Com-Sedang terkungkung dalam kebijakan
Serasa terkurung dalam aturan
Meraup laba bidang kesehatan
Dalam bayangan dan permainan

Sandiwara sampai kapan
Ingin bebas tanpa angan
Para bangsawan berebutan
Sedangkan Si Budak bersimbah peluh bercucuran

Hidup seakan seperti kelam
Tanpa junnah yang menghujam
Hampa pilu seram mencekam
Sebab rancu menuju jahanam

Banyak retorika membela Si Budak
Dari oleh dan untuknya bertindak
Namun kata-katanya tumpah membeludak
Berbuat semaunya berturut hendak

Nafsu serakah membanjiri singgasana
Si Budak turut lapar dalam sengsara
Malang nian jauh kata sempurna
Kapitalis kokoh di pusara

Si Budak yang malang
Ingin segera berpulang
Menatap senja dalam malam
Bercengkrama bersama alam

Ingin sekali derita si Budak usai
Tanpa harus lelah terkulai
Melepas derita yang sedang dirantai
Tanpa tersekat dan segera terbingkai

Ingin segera hidup dalam Islam
Aturan sempurna dari Sang Paripurna
Dakwah dengan kuat azam
Mencapai satu tujuan bersama

Lelah menjadi Lillah
Ada puing pahala menghapus dosa
Niat karena Lillah
Ada dakwah karena Sang Maha Esa

Si Budak tetap berharap
Tapi bukan kepada para bangsawan
Walau meronta semakin kerap
Tetapi tidak dengan meminta imbalan

Gunung-gunung emas hilang
Minyak alam kian kandas
Daratan serasa di lelang
Kepunyaan menjadi semakin bebas

Merintih bukan solusi
Mengeluh hanya ilusi
Tak akan bertepuk dalam kubangan sistem
Sungguh menusuk namun terlihat adem ayem

Si Budak mencari junnah
Untuk berharap kehidupan mulia
Si Budak ingin mencari jannah
Bergegas mendidik sedari belia

Sungguh sedikit malang nasib Si Budak
Terlunta-lunta dalam alunan kebijakan
Sungguh sakit hati Si Budak
Tercabik-cabik dalam aturan

Si Budak tak ingin pasrah
Berjuang bersama dakwah
Walau letih tertimpa lelah
Namun semua wajib karena Lillah

Si Budak Merindukan Junnah,
16 Desember 2021[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Reni Adelina Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Menantu Idaman
Next
Liberalisasi Merusak Tata Pergaulan Generasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram