Mendidik Anak Lelaki

"Baik ayah ataupun ibu harus mampu bersinergi dan bekerja sama dalam mendidik anak laki-laki, terutama perkara akhlaknya. Ada beberapa hal yang harus ditanamkan orang tua pada anak laki-laki agar mampu memuliakan dan menghargai kaum hawa."

Oleh. Afiyah Rasyad
( Kontributor NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-Duhai, amanah anak bukan sebatas sebuah eksistensi sebuah keluarga. Terlahir atau tidaknya anak dalam rumah tangga bukanlah ukuran bahwa keluarga itu adalah keluarga sejati atau bukan. Ada tidaknya anak kandung dalam rumah tangga, bukanlah penentu sepasang suami istri adalah seorang lelaki atau perempuan seutuhnya. Memiliki anak bukanlah kewajiban pasangan suami istri, karena itu mutlak hak prerogative Allah untuk menghadirkannya atau tidak dalam biduk rumah tangga. Memiliki anak adalah bagian dari qodho Allah atas setiap insan yang terikat perjanjian agung mitsaqon gholidzon.

Anak adalah amanah yang wajib dijaga tiap orang tua agar bermuara surga di keabadian kelak. Kewajiban orang tua atas anak adalah hadlonah atau mengasuh dan mendidiknya. Tentu saja cara mendidik anak laki-laki dan anak perempuan berbeda. Ada hal yang mendasar secara kodrat dan fitrah memang berbeda. Setiap orang tua pasti memiliki resolusi jitu dalam mendidik anak.

Adapun mendidik anak laki-laki agar ia bisa menghargai dan memuliakan perempuan harus ditanamkan sejak dini, mendidiknya agar juga bersabar atas godaan kaum hawa kelak. Mengingat, fenomena liar kerusakan pergaulan laki-laki dan perempuan saat ini sedang di ujung tanduk, maka alarm atau kewaspadaan harus dilakukan, salah satunya memperkokoh benteng dengan mendidik anak laki-laki agar tak terjerumus dalam lembah maksiat.

Mendidik anak lelaki dan perempuan dengan balutan adab sama pentingnya, terlebih bagi anak laki-laki. Anak laki-laki wajib dididik untuk memiliki adab terhadap perempuan. Mereka harus diajarkan cara memuliakan dan menghormati para perempuan. Itu hal yang sangat penting, karena anak laki-laki yang kelak akan memimpin generasi dan kaum perempuan.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat An-Nisa ayat 34, yang artinya:

"Laki-laki itu adalah pelindung bagi perempuan, karena Allah telah melebihkan mereka atas sebagian yang lain. Dan karena mereka telah memberikan mafkah dari hartanya."

Pendidikan adab pada anak, terutama pada anak laki-laki harus bermula dari rumah. Orang tualah yang harus ambil peran penting pendidikan adab pada anak, tak bisa hanya dilimpahkan pada sekolah saja. Anak masih lebih sering di rumah waktunya daripada di sekolah.

Di rumahlah, anak akan langsung mengihsas atau mengindera pergaulan antara ibu dan ayah. Mereka akan menjumpai keteladanan bagaimana ayah memperlakukan ibu, mengormati dan memuliakan ibu. Hal itu sesuai dengan perintah Baginda Nabi shollallahu 'alayhi wasallam pada para bapak dalam sabda beliau, yang artinya:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” (HR.Tirmidzi)

MasyaAllah, peran ayah tak kalah pentingnya dari peran ibu. Baik ayah ataupun ibu harus mampu bersinergi dan bekerja sama dalam mendidik anak laki-laki, terutama perkara akhlaknya. Ada beberapa hal yang harus ditanamkan orang tua pada anak laki-laki agar mampu memuliakan dan menghargai kaum hawa, antara lain:

  1. Perlu adanya keteladanan dari orang tua.

Untuk mendidik anak laki-laki yang menghargai perempuan, maka hendaklah ayah mencontohkannya. Ayah memiliki kewajiban memuliakan ibunya, istri, anak perempuan, atau saudara perempuannya. Cara memperlakukan perempuan dengan akhlak terbaik langsung diihsas oleh anak, bukan hanya teori lisan semata. Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, yang artinya:

"Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya."

  1. Menanamkan penghormatan dan perlakuaan mulia pada perempuan sejak dini.

Siapa saja perempuan itu juga harus disampaikan pada anak laki-laki. Ma'lumah tsabiqoh yang sahih akan memunculkan akhlak yang baik pada mereka. Para perempuan itu adalah ibu, saudara perempuan, dan kelak adalah istri dan anak-anak perempuan mereka. Bahkan, kelak di akhirat para lelaki akan bertanggung jawab atas para perempuan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan begitu, anak laki-laki akan menghargai dan menghormati perempuan.

  1. Menanamkan dan mengajarkan anak laki-laki bagaimana sistem pergaulan dalam Islam.

Orang tua wajib mendidik anak laki-laki tumbuh maskulin dan memperhatikan pergaulannya. Mereka wajib dididik dan diajarkan perkara menutup aurat dan waktu aurat. Mereka juga harus dididik agar memiliki rasa malu yang terhias dalam jiwa mereka. Sehingga, mereka akan menjaga pandangannya (ghadlul bashar). Menjaga pandangan di sini bukan sebatas menunduk terus-menerus, namun anak diajarkan untuk tidak memandang wanita dengan syahwat, apalagi auratnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad saw:

"Pandangan merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Maka barang siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan rasa manis dalam hatinya sampai hari pertemuan dengan-Nya." (HR.Al-Hakim)

Dalam Hadis lain, Rasulullah saw. bersabda:

"Sesungguhnya memandang (wanita) adalah salah satu panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita karena takut pada-Ku, maka Allah mewariskan kelezatan iman di dalam hatinya.” (HR.Thabrani)

Harapannya saat mendidik anak laki-laki sesuai fitrahnya, akan muncul rasa tanggung jawab pada dirinya untuk memuliakan perempuan. Mereka bisa menjaga pergaulannya. Mereka akan bergaul dengan perempuan yang halal saja baginya. Di tangan laki-lakilah, penjagaan atas para tiang negeri itu akan terwujud.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Aku Adalah Perempuan yang Ingin Dilindungi
Next
Sultan Mah Bebas!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram