Militer China Disebut Punya Sistem Rudal Anti-Radar Baru

SEAD merupakan taktik berbahaya untuk membuka jalan bagi pesawat yang lebih rentan seperti pesawat bomber untuk terbang ke wilayah musuh tanpa berisiko tertembak.


NarasiPost.com -- Pasukan bersenjata China yang dikenal dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) merilis video yang memperlihatkan jet tempur yang dilengkapi sistem rudal anti-radar baru.

Sejumlah analis militer mengatakan jet tempur J-11 BS itu memiliki sistem senjata baru di bagian sayapnya yang kemungkinan merupakan rudal anti-radar.

Senjata baru itu disebut dapat melumpuhkan radar musuh.

Dilansir Sputnik, penulis dan ahli penerbangan Jerman, Andreas Rupprecht, mengatakan teknologi rudal baru itu sampai saat ini belum diketahui secara pasti.

Namun, ia mengatakan teknologi rudal itu kemungkinan besar merupakan peluru kendali anti-radiasi yang digunakan untuk menargetkan sistem radar musuh sebagai bagian dari misi yang disebut Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD).

SEAD merupakan salah satu taktik untuk menekan sistem pertahanan udara musuh. SEAD merupakan taktik berbahaya untuk membuka jalan bagi pesawat yang lebih rentan seperti pesawat bomber untuk terbang ke wilayah musuh tanpa berisiko tertembak.

Selama ini, rudal udara sangat bergantung pada stasiun radar untuk melacak target sehingga radar mereka harus tetap menyala. Ketika menyala, radar tersebut secara aktif menyiarkan gelombang.

Sementara itu, rudal anti-radar akan melacak gelombang itu sehingga dapat menghancurkan situs rudal sebelum musuh menembakkannya.

Teknologi rudal anti-radar ini tidak hanya membantu pesawat untuk bersembunyi dari penglihatan musuh secara visual, tetapi juga mereda gelombang radar yang dikembalikan. Teknologi tersebut dinilai sangat berharga bagi pesawat pemburu radar.

The Drive's The War Zone mencatat rudal anti-radar itu memiliki kemiripan dengan taktik SEAD dari senjata utama angkatan udara AS, Rudal anti-radar berkecepatan tinggi AGM-88 (HARM).

Terlepas dari kecanggihan fungsi rudal tersebut, Rupprecht mencatat bahwa teknologi itu masih memiliki visibilitas rendah yang masih sedikit diterapkan oleh PLA.[] CNN Indonesia

Ilustrasi: Google

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Islam, Sistem Komprehensif Solusi Problem Ekonomi Bangsa
Next
Pemenang yang Diharapkan?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

tulisan yang informatif..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram