Simulasi Kiamat

"Berbagai bencana alam bisa dikatakan sebagai simulasi kiamat sebelum datang kiamat kubra yang menghancurkan alam semesta dan kehidupan menuju alam keabadian yaitu akhirat."

Oleh. Wening Cahyani

NarasiPost.Com-Meletus! Ya, Gunung Semeru yang terletak antara kabupaten Malang dan Lumajang telah memuntahkan lahar panas. Perlahan tapi pasti, awan panas Semeru bergerak menyapu perkampungan di sekitarnya. Masyarakat berlari tunggang-langgang menyelamatkan diri dari bencana. Meskipun dari mereka ada yang tidak selamat. Mereka mengalami luka bakar bahkan ada yang meninggal.

Bencana memang sudah sering terjadi. Gempa bumi, banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, dan gunung meletus. Kejadian ini pun sejak dulu sudah terjadi bahkan di masa para nabi.

Banyak dari sebagian orang berpendapat, bencana merupakan kejadian alam yang bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Misalnya gempa bumi terjadi karena pergeseran lempeng bumi. Banjir bandang karena curah hujan yang tinggi dan pembuangan sampah di sungai. Cuaca ekstrem yang menimbulkan badai dan menyebabkan petani gagal panen.

Namun, apakah hanya berhenti sampai di sini? Penyikapan terhadap terjadinya bencana dipengaruhi oleh pemahaman orang tersebut terhadap kehidupan secara menyeluruh. Pemahaman yang dikaitkan dengan penciptaan, tujuan hidup, dan alam setelah kematian.

Bagi orang yang memiliki pemahaman kehidupan menyeluruh akan bisa menjawab lebih mendalam dan cemerlang. Bencana bukan hanya kejadian alam melainkan ada kaitannya dengan ulah manusia karena lalai terhadap Tuhannya. Bencana yang terjadi memungkinkan menjadi teguran bagi suatu negeri.

Sebaliknya, jika pemahaman mereka dangkal terhadap kehidupan dunia maka memandang bencana-bencana kejadian alam semata. Mereka pun bersikap pasrah karena sudah takdir tanpa bercermin terhadap perbuatan-perbuatan mereka selama ini.

Apabila kita amati, bencana-bencana yang terjadi ada yang murni kejadian alam. Akan tetapi, bisa jadi bencana alam terjadi karena perbuatan-perbuatan manusia. Hal ini sudah diberitakan dalam Al-Qur'an bahkan kisah umat nabi-nabi terdahulu termaktub di dalamnya. Misalnya gempa, terdapat dalam surah Al-A'raf ayat 78, 91. Ayat-ayat ini mengisahkan pembangkangan kaum Nabi Saleh as dan Nabi Syu'aib as yang ditimpakan gempa kepada mereka. Kejadian gempa ini tidak semata-mata kejadian alam tapi karena ketidakpatuhan manusia kepada Sang Maha Pencipta.

Demikian juga keberadaan gunung-gunung sebagai pasak bumi dan digunakan sebagai tempat tinggal. Selain itu gunung-gunung pun akan hancur kelak di kemudian hari. Periatiwa-peristiwa itu sudah dikabarkan dalam Al-Qur'an misalnya surah Al-Kahfi ayat 47, An-Naba ayat 7, Al-Ghasyiyah ayat 19, At-Takwir ayat 3 dan masih banyak lagi.

Kejadian tsunami terdapat dalam surah At-Takwir ayat 6, "dan apabila lautan dipanaskan." Surah Al-Infithar ayat 3 ,"dan apabila lautan dijadikan meluap." Kejadian angin kencang dalam surah Yunus ayat 22, "… tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru …"

Berbagai bencana alam bisa dikatakan sebagai simulasi kiamat sebelum datang kiamat kubra yang menghancurkan alam semesta dan kehidupan menuju alam keabadian yaitu akhirat.

Allah Swt. telah mengabarkan kepada kita tentang kiamat. Salah satu surah yang menggambarkan dahsyatnya hari kiamat yaitu surah Al-Qari'ah ayat 3-5 yang artinya, "Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan."

Mengerikan! Ya, tentu ini situasi yang sangat mendebarkan bagi jiwa-jiwa yang sadar akan kehidupan akhirat. Sungguh, kehidupan dunia bukan apa-apa kecuali sebagai lahan menanam amal kebaikan. Bencana-bencana yang terjadi menjadi ajang latihan menghadapi kiamat. Sejauh mana manusia menyiapkan diri menyongsong kiamat.

Dahsyatnya gunung meletus saat ini belum seberapa dibandingkan dengan meletus dan diterbangkannya gunung-gunung saat kiamat kubra datang. Kekacauan, kegemparan, dan kesakitan saat ini sudah sudah sangat dirasakan apalagi saat kiamat kubra. Kiamat pintu gerbang akhirat yang merupakan akhir dari segalanya di dunia dan manusia harus siap mempertanggungjawabkan semua amalnya. _MasyaAllah, luar biasa.

Allah Swt. juga telah memerintahkan kita untuk mengambil pelajaran atas peristiwa yang telah terjadi dalam firman-Nya di surah Al-Hasyr ayat 2 yang artinya "Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan."

Allah telah memberikan kelebihan kepada manusia berupa potensi berpikir. Kita mengambil pelajaran dari setiap peristiwa. Semua yang ada di dunia tidaklah kekal. Bencana-bencana ini kita jadikan cambuk untuk perbaiki dan perbanyak amal kebaikan segera bertobat dan kembali mendekat kepada Allah Swt. Terapkan kembali aturan-Nya untuk meraih rida-Nya. Wallahu a'lam bish shawab[]


Photo : Unplash

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Wening Cahyani Kontributor Tetap NarasiPost.Com
Previous
Agar Dapat Masuk Surga Bersama Keluarga
Next
Waspada Jebakan Metaverse, Proyek Ambisius Memanipulasi Peradaban Manusia
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram