“Dia menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”(TQS.Az-Zumar:6)
Oleh. Rery Kurniawati Danu Iswanto
(Praktisi Pendidikan)
NarasiPost.Com-Menstruasi adalah kondisi yang secara normal di alami setiap wanita. Secara alamiah ketika seorang wanita memasuki masa baligh maka ia akan mengalami menstruasi. Nah, bagaimana proses fisiologi terjadinya menstruasi ini?
Proses fisiologi yang sebenarnya sangatlah kompleks. Prosesnya melibatkan kerja berbagai sistem organ dan hormonal. Dengan mempelajari dan memahami siklus menstruasi akan membuat para wanita mengerti apa yang sedang terjadi pada tubuhnya ketika periode siklus berlangsung.
Menstruasi adalah proses pelepasan lapisan endometrium di dalam uterus (rahim) pada akhir siklus menstruasi. Pelepasan lapisan endometrium ini menyebabkan pembuluh darah di uterus terbuka sehingga terjadi perdarahan yang keluar melewati vagina bersama dengan keluarnya jaringan-jaringan lapisan endometrium. Seiring dengan terjadinya kontraksi uterus, terjadi penutupan pembuluh darah dan pertumbuhan kembali lapisan basal di uterus. Maka, lambat laun pengeluaran darah pun berhenti. Bagaimana kemudian siklus ini berulang?
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa siklus menstruasi melibatkan kerja berbagai organ dan peristiwa hormonal yang kompleks. Setidaknya ada 4 organ yang bekerja yaitu hypothalamus, hypofisis, ovarium, dan uterus. Hypothalamus adalah organ tempat di produksinya hormon releasing factor(RF). Hormon ini yang akan memengaruhi hypofisis untuk mengeluarkan follicle stimulating hormone(FSH) dan luteinizing hormone (LH). Selanjutnya, FSH dan LH akan memengaruhi perubahan di ovarium dan uterus.
Secara sederhana keterkaitan kinerja organ dan hormon tersebut adalah sebagai berikut. Ketika tubuh sedang mengalami menstruasi, maka melalui sistem saraf akan dikirim informasi ke hypothalamus bahwa siklus sudah berakhir. Oleh karenanya, siklus baru akan di mulai. Untuk memulai siklus yang baru, hypothalamus akan mengeluarkan RF untuk memengaruhi hypofisis agar mengeluarkan FSH. Selanjutnya, pengeluaran FSH ini akan memengaruhi ovarium sehingga folikel-folikel muda atau disebut juga dengan folikel primordial terstimulasi dan bertumbuh. Folikel ini berisi sel telur atau ovum yaitu sel reproduksi wanita yang menjadi bagian penting dari proses pembuahan dan pembentukan janin. Folikel primordial tumbuh dan menjadi folikel yang matang yang kemudian disebut sebagai folikel de Graff.
Dalam pertumbuhannya, bagian dari folikel ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone. Pengaruh hormon ini terutama adalah perubahan lapisan endometrium di uterus. Pada paruh pertama siklus menstruasi, estrogen yang lebih berperan. Estrogen akan menyebabkan lapisan endometrium uterus mengalami pertumbuhan dan penebalan.
Paruh pertama siklus menstruasi terjadi sekitar 14 hari di hitung sejak hari pertama keluarnya darah menstruasi. Selama fase ini, di ovarium terjadi pematangan folikel primordial menjadi folikel de Graff. Pada sekitar hari ke 14, melalui sistem syaraf, informasi disampaikan ke hypothalamus bahwa folikel sudah matang dan ovum siap untuk di keluarkan dari folikel. Hypothalamus kemudian merespons dengan memengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan LH. LH akan berpengaruh secara langsung pada ovarium dan menyebabkan pecahnya folikel de Graff. Peristiwa ini disebut dengan ovulasi. Maka, keluarlah ovum yang siap di buahi dari dalam folikel. Ovum kemudian ditangkap oleh fimbriae tuba falopi, yaitu semacam rumbai-rumbai di ujung saluran yang akan mengantarkan ovum masuk ke uterus. Ovum akan berada beberapa saat di dalam tuba falopi sampai ada fertilisasi. Jika tidak ada fertilisasi atau pertemuan ovum dengan sperma, maka dimulailah separuh siklus berikutnya.
Folikel yang telah pecah karena proses ovulasi berubah menjadi corpus luteum. Sebagaimana tugas sebelumnya, corpus ini akan terus menghasilkan estrogen dan progesterone. Pada paruh kedua siklus mentruasi, kerja hormon progesterone yang lebih dominan memengaruhi tubuh wanita. Pada uterus, pengaruhnya adalah lapisan endometrium menjadi semakin tebal, dan pembuluh-pembuluh darahnya mengalami vasodilatasi. Dengan adanya vasodilatasi menjadi lebih banyak nutrisi yang disalurkan ke uterus. Hal ini secara fisiologis terjadi sebagai manifestasi persiapan uterus jika terjadi kehamilan. Jika tidak ada fertilisasi, maka siklus menstruasi tidak akan berlanjut ke fase kehamilan. Lama waktu paruh kedua siklus menstruasi ini juga sekitar 14 hari. Hal ini karena corpus luteum dapat bertahan selama waktu tersebut sebelum akhirnya mengalami nekrosis dan mati. Sebaliknya, jika terjadi fertilisasi maka corpus luteum akan berubah menjadi corpus graviditatum yang bertugas menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesterone untuk mempertahankan kehamilan.
Setidaknya sampai dengan plasenta terbentuk sempurna dan kemudian fungsinya digantikan oleh plasenta.
Kurang lebih menjelang akhir siklus, corpus luteum akan mengalami nekrosis. Dengan demikian, tidak ada lagi hormon estrogen dan progesterone yang diproduksi. Sedangkan kedua hormon inilah yang bertanggungjawab mempertahankan lapisan endometrium uterus. Maka ketika produksinya menurun di akhir siklus tersebut, terjadilah pelepasan lapisan endometrium uterus disertai perdarahan dan keluarnya jaringan-jaringan endometrium. Inilah fase menstruasi. Selanjutnya, kembali melalui sistem saraf, informasi akan disampaikan ke hypothalamus bahwa siklus menstruasi telah berakhir.
Bersamaan dengan proses menstruasi, atas pengaruh hypothalamus, dimulai lagi perputaran siklus menstruasi yang baru. Inilah mengapa satu siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama keluarnya darah menstruasi.
Total lama satu siklus menstruasi yang normal kurang lebih adalah 28 hari. Siklus ini terus berulang selama seorang wanita berada dalam usia subur. Gangguan menstruasi sendiri sangat beragam dan dipengaruhi berbagai faktor. Jika ada masalah dengan siklus menstruasi sebaiknya berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting agar dilakukan pemeriksaan dengan seksama dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Tidakkah kita menyadari bahwa siklus menstruasi terus berulang setiap bulannya tanpa kita sadari? Siapa yang mengaturnya jika bukan karena Allah Swt Yang Maha Mengatur. Allah Swt berfirman dalam surat Az Zumar ayat 6, “Dia menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.[]
Photo : Medical Source