Tawuran Marak, Potret Generasi Rusak

"Negara dalam sistem kapitalisme tidak menjalankan perannya dalam membina ketakwaan generasi dan menjaga akidah umat. Sistem kapitalisme juga membentuk masyarakat yang individualis, sehingga hilanglah aktivitas amar makruf nahi munkar. Bahkan keluarga sebagai benteng terakhir perlindungan generasi juga telah hancur."

Oleh. Rosmita

NarasiPost.Com-Pemuda adalah agen perubahan yang akan menentukan masa depan bangsa. Generasi cemerlang akan membentuk peradaban yang gemilang. Namun, bila generasi itu rusak, maka rusak pula peradaban manusia.

Saat ini para pemuda seolah kehilangan arah, tidak memiliki jati diri, dan mudah terbawa arus. Minimnya pemahaman agama ditambah dengan gempuran budaya Barat semakin memperparah kerusakan generasi muda. Mulai dari tawuran, seks bebas, hingga narkoba semakin merajalela.

Tawuran yang marak terjadi, pelakunya bukan hanya dari kalangan pelajar saja bahkan para mahasiswa di perguruan tinggi ikut tawuran juga. Seperti yang terjadi di Makassar, pada hari Minggu (28/11/2021). Pertikaian antara mahasiswa dari Palopo (Luwu) dan Bone berujung pada pembakaran dan penganiayaan di asrama masing-masing. Akibatnya, seorang mahasiswa taruna pelayaran yang tidak bersalah dan sedang berada dalam asrama mengalami luka berat, pergelangan tangan kirinya terputus terkena sabetan parang. (Liputan6.com, 29/11/2021)

Sebelumnya tawuran juga terjadi antara dua kelompok pemuda di wilayah Kampung Rawa Badung, RT 11 RW 07 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Minggu pagi (14/11/2021). Akibat tawuran itu, dua pemuda terkena bacok, satu di antaranya tewas. (Kompas.com, 22/11/2021)

Miris, para pemuda yang memiliki semangat yang tinggi seharusnya sibuk mengukir prestasi. Bukan malah menodai sejarah dengan aksi tawuran dan perilaku menyimpang lainnya. Bagaimana negara ini mau maju kalau generasinya rusak akhlaknya?

Penyebab Rusaknya Generasi

Sistem kapitalisme adalah penyebab utama lahirnya generasi rusak. Ide dasar dari sistem kapitalisme adalah sekularisme yaitu paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Hal ini yang menyebabkan generasi muda jauh dari nilai-nilai Islam. Ditambah dengan paham liberalisme yang juga terus disusupkan hingga meracuni pemikiran generasi.

Negara dalam sistem kapitalisme tidak menjalankan perannya dalam membina ketakwaan generasi dan menjaga akidah umat. Sistem kapitalisme juga membentuk masyarakat yang individualis, sehingga hilanglah aktivitas amar makruf nahi munkar. Bahkan keluarga sebagai benteng terakhir perlindungan generasi juga telah hancur. Banyak orang tua, terutama ibu yang disibukkan dengan bekerja mencari materi sehingga melalaikan tugasnya dalam mendidik generasi.

Selain itu, sistem pendidikan dalam negara kapitalis hanya berorientasi pada keuntungan materi semata, tetapi tidak mampu mencetak generasi berkepribadian Islam. Alhasil, generasi rusak semakin marak.

Sistem Islam Melahirkan Generasi Cemerlang

Islam adalah sistem hidup yang sempurna meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga bangun negara. Sistem pendidikan dalam Islam telah berhasil melahirkan generasi khairu ummah yang tidak hanya mahir dalam ilmu dunia saja, tetapi juga faqih fiddin dan berakhlak mulia.

Dalam sistem Islam, negara harus memastikan setiap individu terikat dengan hukum syara' dengan melakukan pembinaan dan memberikan sanksi bagi yang melanggar hukum syara'. Hal ini bertujuan menimbulkan efek jera bagi pelaku agar tidak mengulanginya dan bagi yang lain agar tidak melakukan hal yang sama.

Masyarakat dalam sistem Islam memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan amar makruf nahi munkar, maka tidak akan membiarkan kemaksiatan terjadi tanpa berupaya mencegahnya. Keluarga juga memiliki peran penting dalam mendidik generasi, terutama seorang ibu yang bertugas sebagai madrasatul 'ula bagi anak-anaknya. Bila semua elemen menjalankan perannya masing-masing, maka generasi yang cemerlang akan terwujud.

Terbukti selama lebih dari 13 abad lamanya Islam memimpin dunia, telah banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim yang mahir dalam berbagai bidang keilmuan, ulama-ulama hanif yang sampai saat ini masih menjadi rujukan umat Islam, dan pejuang-pejuang tangguh yang patut menjadi teladan. Oleh karena itu, tidak ada cara lain bila ingin melahirkan generasi yang cemerlang, kembalilah kepada sistem Islam. Sistem buatan Sang Pencipta yang pasti akan membawa kemaslahatan bagi seluruh alam. Wallahu a'lam bishshawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rosmita Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Aturan Baru Penerbangan, Waspadai Covid-19 Gelombang Ketiga?
Next
Islam Agama Damai
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram