Skandal Aktor Kim Seon Ho: Hempaskan Inspirasi Fatamorgana, Kembali Pada Idola Sesungguhnya

"Jika membaca buku 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, maka kita akan temui sosok yang memberikan perubahan besar pada sepanjang peradaban manusia. Dia adalah sosok yang awalnya pengikutnya hanya 4 orang, namun sekarang berjumlah miliaran manusia. Para pengikutnya tidak mengenalnya langsung, namun meyakini ajaran yang dibawanya. Dialah Rasulullah saw. Sosok yang memilki daya tarik di hadapan sahabat bahkan musuh-musuhnya."

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kim Seon Ho, salah satu artis asal negeri ginseng yang tengah naik daun dikabarkan memiliki skandal kasus aborsi yang beberapa waktu lalu heboh di hadapan publik.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Dispatch, salah satu media asal Korea Selatan membongkar kronologi skandal kasus aborsi yang menyeret aktor terkenal Kim Seon Ho. Media Dispatch mengatakan, kesalahan atas skandal kasus aborsi tidak sepenuhnya kesalahan Kim Seon Ho. Skandal aborsi itu merupakan kesepakatan bersama antara Kim Seon Ho dengan mantan pacarnya yang diduga bernama 'Chong Young Ah'.

Media tidak akan tinggal diam dengan skandal yang menimpa artis yang tengah mendapatkan banyak dukungan hampir di seluruh dunia demi menaikkan rating semata. Diketahui Dispatch sampai membuat rilis perjalanan hubungan asmara antara Kim Seon Ho dengan mantan pacarnya Chong Young Ah. Dari sinilah Dispatch memperoleh infomasi dan percakapan, Dispatch mendapatkan pesan 'Choi Young Ah' selaku mantan pacar pernah meminta maaf karena berbohong kepada Kim Seon Ho.

Tidak dimungkiri para penggemar aktor utama dalam film Start Up ini mengungkapkan kekecewaan usai mengakui perbuatannya di masa lalu yang telah memaksa kekasihnya aborsi dan kemudian meninggalkannya. Media sosial pun mulai bekerja merespon ekspresi kekecewaan para fans, termasuk fans club Indonesia. Bahkan di Twitter, keyword "kecewa" memuncaki trending topic.

Sekitar lebih dari 18 ribu cuitan ekspresi kekecewaan ramai di jagat Twitter. Salah satunya cuitan dari fans asal Indonesia @AnitataRahayu yang berbunyi, "Sesuka apa pun gue sama dia. Secinta apa pun gue sama dia. Dan sesayang apa pun gue sama dia. Gue gak buta dan sangat kecewa. Dia salah. Dia harus terima semua konsekuensi atas perbuatannya. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi Kim Seon Ho," cuit Rabu(20/10/2021).

Skandal aborsi yang menyeret nama artis top Korea Selatan ternyata bukan atas keinginan bersama. Lebih parahnya, Kim Seon Ho justru mengakui dialah aktor yang disebut perempuan berinisial A yang mengaku dipaksa aborsi lantaran mengaku tak punya uang untuk membesarkan anak yang dikandungnya itu. Hingga akhirnya Kim Seon Ho memberikan uang untuk aborsi. Nahas, setelah kejadian itu, Kim Seon Ho menghilang dan kemudian memutuskan hubungan melalui telepon (seleb.tempo.co, 20/10/2021).

Fanatisme Kaum Oriental

Kim Seon Ho mulai terkenal saat membintangi serial drama Start Up. Memiliki paras tampan nan gagah rupawan membuat para pecinta drakor jatuh cinta dengannya. Industri hiburan Korea Selatan telah lama menyasar kaum muda menjadi konsumen utama dalam menjalankan bisnisnya di dunia entertain. Geliat respon remaja yang over fanatik terhadap drakor berhasil membangkitkan fanatisme terhadap kaum oriental yang berasal dari Korea Selatan.

Kaum muda atau remaja tiada henti diarusderaskan aroma film-film Korea yang kuat, ditambah lagi dengan budaya Korea yang kental dengan operasi plastik. Hal itu tidak lantas membuat remaja ilfeel atau risih, mereka justru dibuat halu dengan menanamkan mindset bahwa cowok atau cewek yang keren dan cantik itu adalah orang Korea. Gaya hidup ala Korea Selatan seolah menghipnotis kehidupan remaja. Masih ingatkah fenomena BTS dianggap sebagai religion?

Dunia digital akan memainkan peran. Dari sanalah lahir golongan haters dan lovers. Para haters yang menghujat tindakan aborsi yang dilakukan oleh Kim Seon Ho akan dibela oleh tim lovers, bahkan menjadi pejuang di garda depan menyerang kaum haters. Padahal mereka adalah notabene muslim. Perlakuan ini tentu berbeda ketika nabi dan simbol-simbol Islam dinistakan. Para remaja justru tidak ingin tahu-menahu soal agamanya. Mereka beranggapan itu urusan para tetua.

Fenomena fanatisme terhadap kaum oriental telah berhasil merenggut tujuan hidup kaum remaja yang sesungguhnya. Mereka seolah dibuat tidak peduli dengan apa-apa yang dihalalkan dan diharamkan di dalam Islam. Kebahagiaan mereka hanya diorbitkan pada sekadar terpenuhinya keinginan semu meski melanggar syariat, seperti tasyabbuh lil kuffar atau menjadikan orang-orang kafir idola dan panutan dalam menjalani aktivitas kehidupannya.

Mereka lupa bahwa sikap fanatisme terhadap suatu golongan akan dipertanggungjawabkan di alam akhirat. Allah mengingatkan kita, “Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (TQS. Al-An’am: 32).

Militansi yang Tersembunyi

Melihat perilaku remaja begitu rela berkorban mengikuti idolanya, bahkan tak sedikit dari mereka turut terjun melakukan penggalangan dana untuk Palestina atas nama BTS ARMY Team Indonesia pada beberapa waktu silam. Demikian juga oleh para K-Popers yang bergerak menolak UU Ciptaker. Terakhir adalah mendoakan Kim Seon Ho tobat dan menjadi pribadi lebih baik lagi. Ini merupakan sisi lain dari potensi yang dimiliki oleh generasi muda.

Hanya saja, mereka bergerak atas nama komunitas dan solidaritas. Jika potensi mereka diarahkan untuk membela Islam dan kaum muslimin tentu akan berdampak besar bagi kehidupan. Karakter remaja mereka yang aktif, produktif, adaptif, serta bergerak cepat, akan membuat mereka berkiprah untuk agamanya. Kaum remaja memang perlu diarahkan dan digerakkan ke arah misi dan visi jangka panjang, bukan visi-misi semu nan parsial.

Para remaja telah memiliki sifat-sifat unggul di mana dalam diri mereka terkumpul kekuatan dan kreativitas. Bahkan Allah Swt. memberikan perhatian pada masa remaja di dalam Al-Qur’an Al-Karim, “Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (QS Ar-Ruum: 54)

Jika flashback ke masa Rasulullah saw., ada golongan remaja yang membuat Rasulullah saw. takjub. Usia remaja di masa Rasul saw. mampu mengantarkan remaja pada pilihan menuju rida Rabb-nya atau pilihan yang menjerumuskan pada murka Rabb-nya. Golongan remaja ini digambarkan di dalam sebuah hadis dari Ibnu Mas’ud ra. berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasulullah, padahal saat itu kami masih muda” (HR Ahmad).
Banyak dari sahabat yang usianya masih terbilang muda namun memberikan dedikasi terbaik mereka dengan turut andil dalam beberapa peristiwa peperangan membela kehormatan kaum muslimin.

Inspirasi fatamorgana

Disadari atau tidak, Korea Selatan sedang berjalan menuju jurang kehancurannya. Lihatlah fenomena kelam dunia selebritas Korea yang banyak mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, operasi plastik yang telah membudaya di tengah masyarakat, bahkan disinyalisasi orang tua mendukung anaknya melakukan operasi plastik ketika menginjak usia remaja demi terlihat cantik dan seksi. Juga rendahnya angka pernikahan disebabkan karir dan kontrak kerja, hingga mengubur keinginan para wanita hendak menikah dan memiliki keturunan.

Hal ini semakin menunjukkan betapa rapuhnya mereka hidup di bawah peradaban yang menjadikan hedonistik sebagai tujuan keberlangsungan hidup. Tidak ada lagi arti dari sebuah kebenaran hakiki sebab kehidupan didominasi oleh kepalsuan, baik fisik maupun dalam menjalani kehidupan nyata. Mereka tak paham hakikat tujuan hidup. Maka, salah besar jika kaum remaja yang hidup di wilayah mayoritas muslim terbesar menjadikan kaum oriental adalah sosok inspirasi. Jelas, ini merupakan fatamorgana.

Kaum remaja harus diarahkan pada tujuan hidup yang bervisi akhirat dan memiliki misi melanjutkan kehidupan Islam. Sebab kehidupan Islam telah dijanjikan Allah Swt. menjadi mercusuar peradaban. Inspirasi hidup sejatinya adalah yang mampu mengantarkan pada kehidupan abadi dengan selamat. Betapa sia-sianya kehidupan di dunia jika budaya Korea menjadi inspirasi hidup generasi muda muslim.

Fenomena ini semestinya membuat kaum muslimin sadar bahwa kehidupan dunia selayaknya bersandar pada kemahakuasaan Allah yang mencipta dan mengatur seluruh alam semesta dan isinya. Sesuai dengan firman Allah Swt. dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Jelaslah, sebuah peradaban yang secara nyata bertentangan dengan fitrah manusia, tidak layak menjadi inspirasi hidup sebab aspek spiritual tak sedikit pun dipandang dalam menjalani kehidupan.

Idola yang Sesungguhnya

Mengidolakan figur tertentu adalah hal yang sudah biasa terjadi di kalangan remaja. Sosok idola yang diidolakan oleh anak remaja tentu mereka yang memberikan feed back bagi kehidupannya atau bahkan mengubah orientasi dan arah hidupnya. Sosok idola tersebut bisa saja dari orang-orang terdekat mereka seperti orang tua atau kakak, dari kalangan ulama, artis hingga super hero.

Usia remaja adalah puncak mengagumi secara berlebihan bahkan bersifat fanatik terhadap idolanya. Anak remaja tidak segan meniru gaya hidup idolanya dari A-Z, dari warna rambut, outfit, hobby, hingga yang paling fatal adalah seolah-olah menuhankan idola tersebut. Sebuah kondisi yang sangat fatal, apalagi yang diidolakan adalah sosok yang tidak pantas. Artis Korea sama sekali tidak memberi inspirasi kebaikan, melainkan memberi inspirasi negatif pada gaya hidup generasi muslim yang jauh dari sosok remaja muslim yang loyal dan tunduk pada syariat Islam.

Jika membaca buku 100 tokoh paling berpengaruh di dunia, maka kita akan temui sosok yang memberikan perubahan besar pada sepanjang peradaban manusia. Dia adalah sosok yang awalnya pengikutnya hanya 4 orang, namun sekarang berjumlah miliaran manusia. Para pengikutnya tidak mengenalnya langsung, namun meyakini ajaran yang dibawanya, bahkan senantiasa bersalawat dan memohon syafaat di hari akhir kelak padanya. Dialah Rasulullah saw. Sosok yang memilki daya tarik di hadapan sahabat bahkan musuh-musuhnya.

Dengan tegas Allah terangkan dalam firman-Nya, "Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS.Al-Ahzab: 21). Suri teladan inilah yang menginspirasi banyak manusia di dunia. Dari ujung Timur hingga Barat Eropa, beliau menjadi sumber kekuatan serta motivasi dalam hidup manusia. Para sahabat generasi awal menjadikan Rasulullah saw. teladan di segala aspek kehidupan. Selain sebagai sahabat, beliau juga panutan dalam memimpin negara, rumah tangga, memimpin perang, salat, dan lain sebagainya.

Menceritakan sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw. adalah langkah awal mengenalkan anak remaja kepada sosok idola yang pantas diidolakan. Akhlak serta kepribadian nabi akan mampu menjadi magnet kuat dalam membentuk kepribadian remaja muslim. Bahkan sahabat nabi atau para pengikut Nabi juga pantas menjadi idola remaja masa kini. Sebab mereka semua adalah sosok yang membawa cahaya Islam ke tengah-tengah umat sepeninggal nabi saw. Mereka memperjuangkan agama Islam hingga musuh lari ketar-ketir menghadapi umat Islam.

Dialah sosok Khalid bin Walid yang diberi gelar saifullah, sebab siapa pun musuh yang berduel dengannya, maka musuh tersebut akan terbunuh melalui pedangnya. Ada pula Usamah bin Zaid, seorang pemuda di usia 18 tahun sanggup menjadi jenderal tentara pasukan Rasulullah saw. yang gagah berani serta memiliki akhlak yang sangat mulia dan lemah lembut. Ada pula Muhammad Al-Fatih pada usia 21 tahun berhasil memimpin pasukan menaklukkan kota Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baik pasukan.

Merekalah yang layak menjadi inspirasi dalam hidup dan menjadi idola yang sebenarnya. Bukan sosok kafir seperti artis Korea yang memiliki skandal bahkan track record yang buruk. Jika Idola Korea produktif dan totalitas dalam bekerja, mengumpulkan harta, dan melesatkan karir, maka sosok idola Islam adalah mereka yang produktif serta totalitas mengambil peran dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.

Generasi muda muslim wajib memahami perannya sebagai bibit unggul dalam memajukan sebuah peradaban, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Raslullah saw. dan para sahabat dalam menegakkan dan meninggikan peradaban Islam. Teringat ucapan Hasan Al-Banna yang menuturkan, “Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia mana pun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya.” Maka, saatnya generasi muda muslim mengerahkan seluruh potensi mereka sebagai pelopor perubahan dalam membangun sebuah peradaban emas. Di tangan merekalah perubahan itu akan terwujud. Bukankah masa telah terganti oleh generasi muslim akhir zaman yang akan merumuskan kembali hakikat membangun masa depan yang gemilang?
Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Klaim Keberhasilan Pemerintah Atasi Deforestasi, Jauh Panggang dari Api!
Next
Stand Up Comedy, Medium Baru Menistakan Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram