Alih Fungsi Taman Solusi Tawuran?

"Bukan tanpa sebab, hal ini karena ketidakhadiran pembinaan mental dan spiritual generasi kini yang sesuai dengan syariat. Sehingga, taman-taman yang sedianya dibangun untuk kemaslahatan malah disalahgunakan untuk kemudaratan."

Oleh. Desi Wulan Sari, M.Si.
(Pegiat Literasi dan Pengamat Sosial)

NarasiPost.Com-Akhir-akhir ini Kota Bogor kembali dibuat ramai oleh aksi tawuran para pelajar. Usai pengumuman level PPKM turun menjadi level dua, banyak sekolah yang mulai melakukan pembelajaran PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas). Termasuk para pelajar tingkat SMA yang ikut dalam kegiatan ini. Banyaknya pelajar yang mulai pembelajaran tatap muka menandakan dimulainya juga interaksi pertemuan dan berkumpulnya sesama pelajar di taman-taman kota, yang justru hanya memicu kembali tawuran pelajar yang marak di kota ini.

Diberitakan dalam media metropolitan.id (14/10/2021) terjadi tawuran di sebuah taman bernama Taman Palupuh, di Kota Bogor. Tewasnya RMP (17), yang tewas dihabisi sesama pelajar, RA (18) menggunakan celurit pada Rabu (6/10) lalu. Diinformasikan bahwa kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi di taman ini.

Masih teringat peristiwa lalu berupa duel gladiator antarsiswa SMA di Kota Bogor yang menewaskan Hilarius Christian Event Raharjo, di akhir Januari 2016. Hilarius tewas akibat berduel satu lawan satu dengan pelajar sekolah lain dan disaksikan puluhan pelajar lainnya di lapangan Taman Palupuh.

Dari kejadian itu pemerintah Kota Bogor hendak melakukan alih fungsi taman tersebut, guna menghindari kerumunan pelajar yang sering terjadi. Taman akan dialihfungsikan menjadi area kebun pembibitan atau nursery ke depannya. Menurut Pemkot Bogor tidak hanya Taman Palupuh saja yang akan dievaluasi, juga keberadaan taman lainnya yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Awalnya, program pengadaan taman bertujuan untuk pemanfaatan PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas) umum yang bermanfaat, tetapi justru faktanya, pemanfaatan taman di Kota Bogor banyak disalahgunakan hingga menimbulkan tindak kriminalitas.

Dalam konteks tawuran yang tengah viral ini, faktanya tawuran pelajar selalu ada di mana pun. Tidak hanya di taman, bahkan di pasar, di jalan-jalan umum, terkadang di area perumahan warga sering kali terjadi. Tak ayal, hal tersebut menimbulkan keresahan masyarakat.

Dalam sebuah negeri yang tengah berada dalam jeratan sistem kapitalis, pergaulan dan pemikiran generasi pelajar ini akan selalu berada dalam posisi yang tidak stabil. Bahkan, cenderung keras dan mengacu pada kriminalitas. Bukan tanpa sebab, hal ini karena ketidakhadiran pembinaan mental dan spiritual generasi kini yang sesuai dengan syariat. Sehingga, taman-taman yang sedianya dibangun untuk kemaslahatan malah disalahgunakan untuk kemudaratan.

Luapan emosi dibalut amarah dan ambisi ingin menguasai menjadi sesuatu yang menggebu-gebu pada diri pelajar. Padahal, jika diarahkan dengan benar sesuai syariat Islam, akan terbentuk generasi yang tangguh dan berani. Mereka akan senantiasa melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi umat.

Hanya saja, sistem kapitalis menyebabkan pemikiran dan solusi yang dikeluarkan melalui kebijakan hanya sebatas pada solusi “sementara” sifatnya, yaitu mengatasi masalah sesaat, bukan mengatasi masalah hingga akarnya. Perubahan alih fungsi taman ini pun, dianggap memiliki harapan besar bagi pemerintah, karena disinyalir akan mampu mengubah dan meredam perilaku sadis para pelajar Kota Bogor, yaitu dengan menghilangkan tempat-tempat nongkrong yang berujung maut tersebut.

Tawuran dan tindakan kemaksiatan dapat terjadi di mana pun, tergantung para pelakunya. Sehingga, dalam permasalahan di atas bukan tamannya yang perlu diubah tetapi kadar ketakwaan individu, kondisi masyarakat, dan sistem negara yang harus dikondusifkan. Sehingga, permasalahan akan mampu diselesaikan hingga akarnya.

Berbeda halnya dengan sistem Islam, yang mampu menerapkan hukum Allah tanpa keraguan dan tanpa tebang pilih. Aturan syariat yang lengkap dan paripurna berfungsi untuk mengatur individu, masyarakat, hingga negara. Sehingga, pembinaan yang dilakukan sejak dini akan membentuk generasi bertakwa yang mampu membawa keharmonisan dalam masyarakatnya.

Pemikiran anak-anak muda yang matang dalam pemikiran dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan tercermin pada generasi Islam di masa kekhilafahan seperti Ali bin Abi Thalib, Muhammad Al Fatih, Usamah bin Zaid, Sa’ad bin Abi Waqas dan banyak lagi pemuda hebat lainnya, menunjukkan keberanian mereka dalam jalan kemaslahatan. Bermanfaat bagi kehidupan, masyarakat, dan negaranya.

Maka, solusi terbaik dari tawuran yang ada kini bukan pada penataan ulang taman-taman yang ada, tetapi melihat kembali akar masalah yang sebenarnya, yaitu sistem kapitalisme yang telah banyak menyumbangkan kerusakan bagi generasi muda, dengan pemikiran kufur yang terbukti selalu membawa masalah di tengah masyarakat. Kini, saatnya umat kembali kepada aturan Allah, aturan terbaik yang pernah ada dan terbukti selama berabad-abad telah sukses membawa kegemilangan. Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Desi Wulan Sari Seorang penggiat dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ketika Jalan Kami Terenggut Mobilmu
Next
Mafia Karantina: Jasa Ilegal di Masa Pandemi untuk Keuntungan Pribadi
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram