Konflik Panjang Israel-Palestina, Hanya Islam yang Mampu Mengakhirinya

”Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah [5]: 14)

Oleh. Sarah Mulyani

NarasiPost.Com-Pengadilan Israel memutuskan umat Yahudi untuk berdoa di kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal itu memicu ketakutan warga Palestina bahwa Yahudi akan mengambil alih situs paling suci umat Islam di Yerusalem. Warga Palestina mengecam keputusan Pengadilan Magistrat Israel tersebut dan mendesak agar Yahudi kembali ke kesepakatan lama ketika umat Islam beribadah di Al-Aqsa sementara orang Yahudi beribadah di Tembok Barat di dekatnya. (bisnis.com, 09/10/2021)

Menyikapi hal demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikap terkait keputusan pengadilan Israel yang mengizinkan umat Yahudi untuk melakukan ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsha. Organisasi yang menaungi seluruh ormas Islam dalam negeri ini menegaskan bahwa tidak akan pernah berhenti membela rakyat dan bangsa Palestina. (republika.co.id, 10/10/21)

Konflik Tak Berujung

Harapan hidup tenang, aman, tenteram dan damai, rasanya mustahil dirasakan oleh warga Palestina yang terus saja dijajah Israel. Mereka diusik, diganggu, dan diprovokasi, termasuk dalam aktivitas beribadah.

Pergolakan panjang antar Palestina-Israel ini bermula dari dokumen Deklarasi Balfour yang dikeluarkan Perang Dunia I, lebih tepatnya pada 2 November 1917. Selama Perang Dunia I (1914-1918), zionisme politik semakin dominan dan para zionis meminta Inggris dan Amerika untuk memberi mereka jaminan bahwa setelah Utsmaniyah yang masih menguasai Palestina kalah, Yerusalem akan diubah menjadi negara Yahudi. Usaha para zionis membuahkan hasil, mereka mendapatkan dukungan dari pemerintahan Lioyd George di Inggris dan tokoh-tokoh berpengaruh di Amerika. (kompas.com, 28/6/2021)

Nafsu Israel untuk menguasai tanah Palestina kian memuncak, bahkan hingga hari ini. Populasi warga Yahudi bertambah pesat di Palestina, pemukiman-pemukiman Yahudi terus dibangun di tanah Palestina secara ilegal, bentrokan fisik sampai peperangan tak bisa dihindari lagi. Media pun tidak pernah sepi dari pemberitaan ulah-ulah Israel yang mengusik warga Palestina.

Solusi Dua Negara Hanya Menguntungkan Israel

Konflik berkepanjangan ini sudah pasti menjadi perhatian seluruh dunia, disebutkan Perjanjian Oslo sebagai upaya menjembatani perdamaian Israel-Palestina, yaitu dengan mewujudkan dua negara di tanah Al-Aqsa. Harapannya dengan solusi ini mampu menjadikan Yahudi dan muslim Palestina hidup berdampingan.

Namun, dilihat dari sisi mana pun, ini sama sekali tidak menguntungkan umat muslim Palestina. Buktinya, sampai hari ini wilayah kekuasaan Palestina semakin menyempit akibat wilayah yang diduduki Israel terus bertambah. Diperkuat lagi dengan keputusan Pengadilan Israel mengizinkan umat Yahudi berdoa di kompleks Al-Aqsa. Hal ini sudah cukup memperjelas bahwa mereka tidak akan merasa cukup dengan solusi dua negara, tapi mereka akan terus berusaha meraih tujuannya yaitu menguasai seluruh tanah Palestina. Menjadikan kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai milik dua bangsa justru akan mengintensifkan provokasi Israel atas Palestina.

Palestina Tanah Kaum Muslim

Tanah Palestina adalah tanah kaum muslim, kota suci ketiga setelah Makkah dan Madinah, kiblat pertama umat muslim. Sehingga, seluruh umat muslim wajib mempertahankannya tetap berada dalam pangkuan umat muslim.

Allah Swt., berfirman:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

(Nabi Musa AS, berkata) Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi. (Al-Maidah [5]: 21)

Hapus Eksistensi Israel di Palestina

Konflik Israel-Palestina tidak akan pernah berakhir kecuali dengan dihapuskannya eksistensi Israel di Palestina. Hanya saja, hal ini tidak bisa terlaksana apabila mengandalkan organisasi dunia seperti OKI atau PBB. Karena dengan organisasi tersebut, solusi yang ditawarkan hanyalah resolusi, gencatan senjata, solusi dua negara, dan lain sebagainya. Ahasil, Israel akan kembali berulah mengusik ketenangan warga Palestina hingga membunuh mereka untuk meraih tujuannya dalam menduduki tanah Palestina.

Oleh karena itu, untuk mengakhiri konflik ini sama sekali tidak bisa mengandalkan organisasi dunia. Satu-satunya instansi yang mampu mengakhiri konflik ini adalah pemerintahan Islam yang akan menyatukan umat muslim seluruh dunia dan akan membantu umat muslim di mana pun yang tertindas. Hanya dengan pemerintahan Islam yang disebut dengan Khilafah, umat muslim memiliki pemimpin yang menggerakkan tentaranya untuk mengusir Israel. Dengan demikian, tidak akan ada lagi yang berani mengusik umat muslim.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid II dan Panglima Salahuddin. Kisah yang sangat terkenal saat Sultan Abdul Hamid II diminta oleh negara kafir untuk menyerahkan sejengkal saja tanah Palestina, maka dengan tegas Sultan Abdul Hamid II menolaknya dan lebih memilih memerangi orang-orang yang hendak mengambil tanah Palestina dari kaum muslim.

Imam atau pemimpin adalah junnah, yaitu perisai bagi umatnya. Artinya, pemimpin menjadi bagian terdepan untuk melindungi dan memenuhi segala kebutuhan kaumnya secara berkelanjutan. Sebagai perisai, khalifah akan mengambil sikap tegas terhadap Israel yaitu dengan memerangi dan mengusirnya, sebagaimana yang telah Allah perintahkan dalam Al-Qur’an:

قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ

”Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah [5]: 14)

Hanya dengan menghapuskan eksistensi Israel, konflik ini akan berhasil diatasi. Hanya dalam kepemimpinan Islam, Israel secara tegas diperangi dan diusir dari tanah Palestina. Oleh karena itu, satu-satunya solusi untuk mengakhiri konflik ini adalah dengan menerapkan Islam sebagai sistem kehidupan. wallahu’alam[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Sarah Mulyani Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Balada Libur Maulid dan Covid-19
Next
Hilangnya Muruah Islam di Negeri Mayoritas Muslim
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram