Kanker Darah, Penyakit Langka yang Mematikan dan Menakutkan

"Kanker darah yang menyerang sistem kekebalan tubuh jelas sangat menghambat manusia dalam beraktivitas apa pun. Selain itu, sistem imun yang lemah pada akhirnya menyebabkan tubuh kian rentan terhadap bermacam penyakit."

Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Apa yang tebersit di benak Anda ketika mendengar kata ‘kanker’? Menakutkan, sekarat, parah? Wajar bila muncul pemikiran semacam itu karena penyakit ini memang mematikan. Kanker sendiri merupakan penyebab kematian tertinggi nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. (klikdokter.com)

Adapun salah satu jenis kanker yang langka namun mematikan adalah kanker darah. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi di Indonesia. Dilansir dari hellosehat.com (27/7/2021), data dari Globocan 2018 menunjukkan bahwa kanker limfoma non-Hodgkin menempati urutan ke-7 dengan jumlah 14.164 kasus, limfoma Hodgkin di urutan ke-29, leukimia berada di urutan ke-9 dan multiple myeloma di urutan ke-20.

Apa Itu Kanker Darah?

Kanker darah adalah kondisi dimana sel darah tumbuh abnormal, tidak terkontrol dan ganas. Abnormalitas pertumbuhan sel darah ini memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sel kanker biasanya muncul di sumsum tulang tempat sel darah diproduksi.

Perlu dipahami bahwa darah itu terdiri dari sejumlah komponen dengan fungsi yang berbeda-beda, yakni:

• Sel darah merah yang fungsinya mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

• Sel darah putih yang bertugas membentuk antibodi dan melawan infeksi.

• Sel keping darah (trombosit) yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.

• Plasma darah yang bertugas membawa sel-sel darah beserta protein dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh.

Pertumbuhan sel kanker yang tak normal dapat mengakibatkan jumlah komponen darah tersebut berlebihan atau justru di bawah normal. Inilah yang menyebabkan fungsi organ tubuh yang lain ikut mengalami gangguan.

Penyebab dan Gejala

Pertumbuhan sel darah merah yang tidak normal dan tidak terkendali menyebabkan gangguan pada fungsinya. Sel-sel darah biasanya mengikuti jalur pertumbuhan secara teratur, mengalami pembelahan dan mati. Namun, sel-sel penyebab kanker darah tersebut tidak bisa mati, melainkan tetap hidup dan malah menyebar ke area tubuh lainnya.

Belum diketahui secara pasti mengenai penyebab kanker darah. Namun, para ahli menduga bahwa adanya mutasi DNA bisa membuat sel sehat menjadi kanker. Mutasi DNA dapat diturunkan secara genetik atau terjadi selama masa hidup seseorang. Faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker darah adalah berusia lanjut, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut, kebiasaan merokok, berjenis kelamin pria, kelebihan berat badan, kurang olahraga, paparan radiasi atau bahan kimia, memiliki penyakit tertentu (autoimun atau HIV/AIDS), infeksi virus, mengonsumsi obat imunosupresan, dan pernah mengalami pengobatan kanker sebelumnya.

Gejala yang ada pada penderita kanker darah bisa berbeda-beda tergantung jenis kanker darahnya. Gejalanya bisa mirip dengan gejala flu sehingga agak sulit dikenali. Namun, secara umum penderita kanker darah mengalami gejala seperti demam, lelah yang berkelanjutan, mual dan muntah, sakit kepala, sesak napas, berkeringat berlebihan di malam hari, nyeri pada sendi dan tulang, gatal dan ruam di kulit, berat badan turun drastis, rentan terhadap infeksi, sakit tenggorokan, mudah memar dan berdarah (mimisan), gejala anemia, dan terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening (di leher, ketiak dan selangkangan).

Jenis Kanker Darah

Kanker darah ternyata bukan hanya leukimia saja, tetapi ada limfoma dan multiple myeloma. Lalu, apa perbedaan ketiganya?

Leukemia

Leukimia adalah kanker yang menyerang sel darah putih. Sel darah putih tumbuh abnormal dan berlebihan hingga menumpuk dan mengurangi sel-sel darah yang sehat. Sel abnormal ini menghambat kerja sel darah putih dalam melawan infeksi. Ia juga merusak kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit, sehingga mengganggu kerja organ tubuh lainnya.

Leukimia ada beberapa macam tergantung pada kecepatan perkembangannya dan jenis sel darah putih yang diserangnya. Berdasarkan kecepatan perkembangannya, leukimia ada dua jenis, yakni akut dan kronis. Leukimia akut adalah bila sel kanker berkembang secara cepat. Sedangkan leukimia kronis adalah bila sel kanker berkembang secara lambat. Leukimia akut lebih sulit diobati dibandingkan dengan leukimia kronis karena lebih ganas dan berbahaya.

Berdasarkan sel darah putih yang diserangnya, leukimia ada empat jenis sebagai berikut:

• Leukimia limfoblastik akut. Ini terjadi ketika sel darah putih limfosit abnomal yang belum matang diproduksi terlampau banyak pada sumsum tulang.

• Limfosit mieloid akut. Ini terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan sel darah putih mieloid abnormal yang belum matang dalam jumlah yang berlebihan.

• Leukimia limfostik kronis. Sel kanker yang berhubungan dengan limfosit yang sudah matang.

• Leukimia mieloid kronis. Kanker yang berkaitan dengan sel mieloid yang sudah matang.

Leukimia kronis yang berkembang bisa menentukan tahapan stadium kanker yang diderita pasien kanker. Berikut adalah beberapa stadium leukimia:

• Stadium 0; ketika pasien memiliki tingkat sel darah putih yang tinggi, tidak mempunyai gejala fisik tertentu.

• Stadium 1; ketika kadar sel darah putih tinggi dan terjadi pembesaran kelenjar getah bening.

• Stadium 2; ketika sel darah putih kadarnya tinggi dan ada gejala anemia. Pasien mungkin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

• Stadium 3; ketika kadar sel darah putih tinggi, terjadi gejala anemia, pembengkakan kelenjar getah bening dan/atau pembesaran hati/limpa.

• Stadium 4; ketika kadar sel darah putih dan trombosit rendah, terdapat gejala anemia. Pembengkakan kelenjar getah bening dan hati.

Limfoma

Limfoma (lymphoma) atau kanker getah bening adalah jenis kanker darah yang berkembang pada sel limfosit. Perbedaannya dengan leukimia adalah bila leukimia menyerang di sumsum tulang belakang, maka limfoma menyerang di sel darah putih atau limfosit. Sel darah putih (limfosit) berperan untuk melindungi tubuh dari penyakit atau infeksi. Limfosit tersebar dalam sistem limfatik pada tubuh, seperti kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar timus.

Sel limfosit yang berkembang secara abnormal akan mengakibatkan penumpukan di daerah kelenjar getah bening, seperti ketiak, leher atau selangkangan. Maka, tak heran bila pada penderita kanker ini terdapat pembengkakan di kelenjar getah beningnya.

Limfoma terdiri dari dua jenis berdasarkan sel yang diserangnya, yakni limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin biasanya bermula di sel limfosit B. Sedangkan limfoma non-Hodgkin bisa terjadi di sel limfosit T dan B.

Perlu diketahui bahwa sel limfosit B berperan untuk melindungi tubuh dari kuman (virus, bakteri) dengan menghasilkan protein yang disebut antibodi. Sementara sel limfosit T berfungsi untuk menghancurkan kuman atau sel abnormal dalam tubuh.

Kanker kelenjar getah bening memiliki empat tahapan, yaitu:

• Stadium I; ini tahap awal penyakit limfoma di mana sel kanker hanya ditemukan di satu kelenjar getah bening atau organ limfoid.

• Stadium IE; sel kanker bermula di satu organ yang berada di luar sistem limfoid dan hanya berada di organ tersebut.

• Stadium II; sel kanker menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening.

• Stadium IIE; sel kanker limfoma bermula di satu organ tubuh di luar sistem limfatik dan juga terdapat di satu atau lebih kelompok kelenjar getah bening terdekat.

Multiple Myeloma

Multiple myeloma adalah bila sel kanker menyerang sel plasma yang berada di sumsum tulang. Sel plasma ini merupakan bagian penting dari sistem imun tubuh karena menghasilkan antibodi yang berperan melawan kuman.

Sel plasma yang tumbuh abnormal terlalu banyak dan berkembang cepat akan mengganggu sel-sel sehat di sekitarnya. Jumlah antibodi yang dihasilkan secera berlebihan oleh sel tersebut akan menyebabkan terjadinya penumpukan dan merusak organ tubuh, seperti ginjal dan tulang.

Pengobatan Kanker

Pengobatan penderita kanker darah bisa melalui beberapa cara. Dokter akan menyarankan jenis pengobatan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, jenis kanker dan tingkat penyebarannya. Ada pun pengobatan kanker darah secara umum adalah sebagai berikut;

• Kemoterapi
Pengobatan melalui obat-obatan kimia untuk membunuh sel kanker. Jenis pengobatan ini yang paling umum dilakukan.

Terapi radiasi
Pengobatan ini menggunakan sinar X atau radiasi tingkat tinggi lainnya untuk menghancurkan dan membunuh sel kanker.

Terapi biologis
Pengobatan ini dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker.

• Terapi target
Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk menyerang sel kanker secara spesifik, misalnya dengan menghentikan kerja protein tertentu pada sel kanker yang bisa menghambat perkembangannya.

Transplantasi stem cell
Pengobatan kanker ini melalui prosedur penggantian sumsum tulang yang sudah rusak dengan yang sehat. Sel induk bisa berasal dari sel tubuh yang sehat atau dari orang lain.

Komplikasi Kanker Darah
Penyakit kanker darah bisa menyebabkan komplikasi bila tidak segera ditangani. Komplikasi bisa berupa perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru-paru. Tubuh menjadi rentan terhadap infeksi, munculnya kanker darah yang lain, dan risiko terkena penyakit lainnya adalah komplikasi yang juga sangat mungkin terjadi akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Komplikasi juga muncul akibat dari pengobatan yang dilakukan, seperti gangguan ginjal, kemandulan, berkembangnya kanker baru setelah beberapa waktu pengobatan. Gangguan pada sistem saraf pusat, gangguan tumbuh kembang pada anak, dan katarak juga merupakan komplikasi yang bisa muncul dari pengobatan kanker darah.

Pencegahan

Beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk mencegah terkena kanker darah antara lain: rutin berolahraga, disiplin menjalani pola hidup sehat, tidak merokok, menghindari paparan radiasi dan bahan kimia secara langsung, menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang, dan rutin memeriksakan kesehatan.

Mencegah kanker darah bisa juga dilakukan sejak dini dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang baik, seperti telur, daging ayam, gandum, susu dan makanan berbahan kedelai. Sayuran juga sangat baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, seperti wortel, tomat, kembang kol, lobak, kubis merah, brokoli, bayam, dan sayuran berdaun hijau lainnya. Buah-buahan yang ada di sekitar kita juga bermanfaat sebagai anti kanker, seperti alpukat, buah beri, jeruk, pisang, buah beri, anggur, dan apel.

Pentingnya Kesehatan dalam Islam

Kesehatan merupakan hal yang berharga. Dengan tubuh yang sehat, manusia bisa melakukan aktivitas apa pun. Bekerja, belajar, berdakwah dan juga beribadah semuanya membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Bukan hanya kesehatan raga saja yang perlu diperhatikan, namun juga kesehatan jiwa. Banyak orang yang fisiknya sehat, segar bugar, namun dari sisi nonfisiknya tidak mendukung. Gangguan pada pikiran bisa memengaruhi imun tubuh hingga mengundang penyakit datang.

Sangat penting juga menjaga ‘kesehatan’ iman karena bisa menyelamatkan manusia dari berbagai bahaya dan kerusakan. Sebab ternyata kanker darah sangat berisiko bagi mereka yang menderita HIV/AIDS. Seperti yang diketahui bahwa HIV/AIDS ini bisa diderita karena melakukan hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik narkoba. Hal-hal yang sangat bertentangan dengan aturan agama.

Kanker darah yang menyerang sistem kekebalan tubuh jelas sangat menghambat manusia dalam beraktivitas apa pun. Selain itu, sistem imun yang lemah pada akhirnya menyebabkan tubuh kian rentan terhadap bermacam penyakit.

Setiap penyakit pasti ada obatnya. Demikian juga kanker darah yang mematikan, tentu ada obatnya. Tak mungkin Allah menurunkan penyakit tanpa ada penyembuhnya. Sebagai muslim wajib meyakini bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik. Maka dengan mengusahakan yang terbaik menurut aturan-Nya adalah suatu keharusan. Sahabat pernah bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita berobat? Nabi berkata: “Berobatlah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali pasti menurunkan obatnya, kecuali satu penyakit (yang tidak ada obatnya)” Sahabat bertanya kembali: “Apa itu?” Nabi lalu menjawab: “Penyakit tua.” (HR.Tirmidzi)

Kanker darah merupakan penyakit mematikan yang menakutkan bagi banyak orang. Bukan hanya karena beratnya kondisi sakit yang diderita, namun juga mahalnya biaya pengobatan. Berbagai jenis pengobatan kanker darah yang banyak dan mahal sayangnya harus diupayakan sendiri oleh pasien dan keluarganya. Kalau pun ada bantuan, itu pun tak semuanya mendapatkan.

Lebih menyakitkan lagi bagi rakyat adalah di kala sakit tetapi tak bisa berobat karena ketiadaan biaya. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Bukan hanya kanker darah yang mengerikan, tetapi juga ‘kan-ker’ alias kantong kering. Tak ada uang, pelayanan kesehatan pun hanya angan-angan. Sakit pun akhirnya dibiarkan atau berusaha untuk tidak dirasakan hingga berakibat fatal.

Inilah fakta yang lazim dalam sistem kapitalisme sekuler dengan sudut pandang materialistisnya. Kesehatan telah dijadikan ajang bisnis untuk mengeruk keuntungan. Rakyat pun harus membayar mahal bila ingin mendapatkan pelayanan. Sungguh penting peran negara sebagai penyedia jaminan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat. Fasilitas kesehatan terbaik harus bisa dimanfaatkan oleh semuanya. Kanker darah memang menakutkan, namun setidaknya dengan kepastian jaminan pelayanan kesehatan dari negara, para penderitanya tak akan lebih terbebani.

Penjagaan negara secara paripurna pada setiap aspek kehidupan akan ‘menyehatkan’ manusia lahir dan batinnya. Bukan hanya harapan dan kehidupan meningkat, tetapi ketakwaan akan terus terjaga. Masyarakat yang sehat dan bertakwa akan mampu berkarya dalam bingkai keimanan yang mantap. Dan ini hanya bisa terwujud dalam negara yang totalitas menerapkan aturan Islam, bukan sistem yang lain.
Wallahu a’lam bish-shawwab[]


Photo : Medical Source

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Bisnis Hoaks Aktual TV, Inikah Tanda Rezim Gagal Kelola Informasi?
Next
Menunaikan Hak-Hak Nabi saw.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram