Pesan untuk Seseorang di Perantauan

"Bukankah dalam usia muda, asam garam kehidupan telah kautelan? Kau mampu bertahan dan tak ada yang meragukan. Maka untuk saat ini, bersabarlah sekali lagi. Jangan terlalu keras dengan diri sendiri. Bersabarlah dalam menghadapi situasi yang terjadi. Yakinlah bahwa di balik semua ini, kebahagiaan terbesarmu sedang menanti."

Oleh: Dila Retta

NarasiPost.Com-"Berkelanalah, agar kau mengerti arti sebuah kerinduan. Pergilah, agar kau paham indahnya kepulangan." (Fiersa Besari)

Teruntuk kamu yang sedang merindukan suasana rumah dan perbincangan dengan keluarga. Meski perjuanganmu tak mudah, percayalah, jika kelak akan indah pada akhirnya.

Mungkin sekarang kepulanganmu harus tertunda, karena tuntutan pekerjaan dan keadaan yang tidak memungkinkan. Sabar, yakinlah jika sebentar lagi kerinduanmu pasti terbayarkan.

Mungkin sekarang, kau hanya mampu berbincang secara virtual, melihat paras cantik Ibunda tanpa bisa memeluknya. Tak apa, sekali lagi bersabarlah. Meski jarak menjadi pemisah antara engkau dengan keluarga, bukankah doa mereka senantiasa mengalir dalam darah? Jadilah kuat untuk mereka, sebagaimana mereka menjadi kuat untukmu.

Mungkin sekarang, dalam kesunyiaan malam, pikiranmu sering merasa runyam, berpikir tentang rumah, orang tua, dan saudara tercinta. Kaurindu akan kebersamaan dengan mereka, tetapi masih tak bisa berbuat apa-apa. Sekali lagi, bersabarlah.

Kegelisahan saja takkan mampu mengubah keadaan. Maka doakan mereka dalam sujud panjang. Mintakan kepada Tuhan, agar Ia segera berikan kau jalan untuk pulang melepaskan kerinduan, agar Ia senantiasa berikan kau ketabahan dan kemudahan, dalam melalui hari yang silih berganti tanpa ditemani keluarga tercinta di sisi.

Engkau harapan mereka, jangan menyerah. Jangan lemah!

Saat ini, mungkin cobaanmu terasa lebih berat. Akan tetapi, percayalah jika engkau lebih kuat. Jangan putus harap, jangan patah semangat karena kau manusia hebat.

Sabarlah! Sebentar lagi, setiap peristiwa yang saat ini sedang kau lalui, pasti memberikan pelajaran berarti. Bukan tanpa alasan Tuhan menempamu dengan berbagai cobaan di negeri orang. Fokuslah pada tujuan awal, jangan kalah dengan keadaan.

Memang, bukan perkara mudah jika harus jauh dari keluarga dalam jangka waktu yang lama. Karenanya, Ibunda senantiasa berpesan, agar engkau selalu dekat dengan Tuhan. Ia paham, jika hanya Tuhanlah yang mampu menjagamu, saat ragamu jauh dari dekapan Ibu. Sekali lagi, tak apa, doa Ibu masih berada dekat dalam nadi. Jangan bersedih.

Bukankah dalam usia muda, asam garam kehidupan telah kautelan? Kau mampu bertahan dan tak ada yang meragukan. Maka untuk saat ini, bersabarlah sekali lagi. Jangan terlalu keras dengan diri sendiri. Bersabarlah dalam menghadapi situasi yang terjadi. Yakinlah bahwa di balik semua ini, kebahagiaan terbesarmu sedang menanti.

Dan pesan ini teruntuk engkau, seseorang yang sedang dalam perantauan.
Dalam situasi seperti ini, jangan pernah engkau merasa sendiri.
Jangan berkecil hati, karena Allah senantiasa membersamai.
Jangan merasa lemah, karena tujuanmu mulia.
Bersabarlah, karena buah dari kesabaran itu selalu indah.

Seperti halnya kata Fiersa Besari yang kutuliskan di awal tadi, indahnya kepulangan pasti akan segera kau rasakan. Saat ini kau hanya butuh menunggu waktu, agar dapat kembali bertemu dan berkumpul dengan keluarga terkasih, kembali merasakan hangatnya suasana rumah dan semerbak aroma masakan Ibunda.

Tenanglah ….
Tuhan sudah melihat setiap hal yang sedang kau usahakan.
Tuhan sudah mendengar setiap doa yang senantiasa kau panjatkan.
Tuhan sudah paham terhadap apa yang kau inginkan.

Namun, untuk saat ini ….
Tuhan masih ingin agar kau sedikit menanti. Bukan karena Tuhan tidak peduli.
Tapi karena Tuhan lebih paham, apa yang sedang kau butuhkan.
Bukan karena Tuhan tidak mengabulkan apa yang engkau panjatkan.
Akan tetapi, karena Tuhan sedang mempersiapkan kejutan besar, lebih dari yang kau harapkan.

Percayalah ….
Rangkaian doa untukmu tak pernah alpa
.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Dila Retta Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Permata yang Terbuang
Next
Kanker Bukan Penyebab Kematian
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram