Lebih sakit hati lagi, masih saja di temukan orang yang notabene mengaku Muslim, berpendidikan tinggi , malah membela penghina Nabi. Bukankah dalam agama Islam, siapapun yang menodai kesucian Nabi, dia layak mati.
seperti halnya Samuel Paty yang layak mati.
By : Kokom Komariah (Tangerang)
NarasiPost.com-Masih dalam rangka acara Maulid Nabi Muhammad Saw, kita sebagai umat Muslim seharusnya bukan hanya mengingat bulan dan tahun kelahiran Nabi akan tetapi juga dengan mengikuti semua ajarannya dengan cara berislam kaffah dalam seluruh sendi-sandi kehidupan.
Namun kini, manusia paling mulia, paling baik akhlaknya, lembut hatinya, teladan dalam segala kehidupan malah dihinakan, direndahkan, dilecehkan kehormatan oleh Samuel Paty dan Presiden Prancis Emanuel Marcon. Tentu sakit hati kita menyaksikan pelecehan itu. Lebih sakit hati lagi, masih saja di temukan orang yang notabene mengaku Muslim, berpendidikan tinggi , malah membela penghina Nabi. Bukankah dalam agama Islam, siapapun yang menodai kesucian Nabi, dia layak mati.
seperti halnya Samuel Paty yang layak mati.
Sebenarnya bukan hanya kali ini, pelecehan dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw telah dilakukan oleh orang-orang kafir.
Dari dulu saat khilafah Islam masih berdiri, penghinaan dan pelecehan itu sudah coba mereka lakukan, tapi saat itu Khalifah Abdul Hamid ll mengancam akan mengerahkan segenap pasukan untuk menggempur Perancis dan Inggris, dua negara yang akan menampilkan teater penghinaan terhadap Rasulullah. Dengan adanya ancaman Khalifah, Inggris dan Prancis pun terpaksa membatalkan pementasan teater itu.
Begitulah seharusnya seorang penguasa Muslim, akan dapat mengayomi dan melindungi kehormatan Islam dan kaum Muslimin.
Sungguh sangat bertolak belakang dengan yang terjadi saat ini dimana penguasa di negeri muslim terbesar di dunia ini bahkan tidak berani sekedar menyerukan pemboikotan atau penghentian kerja sama apapun dengan Prancis. Sangat ironis.
Wallahua'lam.[]
Photo: Google Source
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]