"Betapa sempurnanya Islam. Betapa rinci ajarannya. Bukan hanya masalah-masalah akhlak yang bersifat umum yang diaturnya. Namun, Islam juga mengatur hingga ke masalah-masalah yang kecil, hingga urusan meletakkan sandal pun diatur olehnya."
Oleh: Mariyah Zawawi
NarasiPost.Com-Pernah melihat orang yang menata sepatu atau sandal di depan masjid atau musala? Atau menatanya di depan rumah saat ada pengajian atau arisan? Sepatu-sepatu dan sandal-sandal itu ditata dengan rapi, membentuk barisan seperti orang yang sedang salat. Bagian kanan dan kirinya dipasangkan, kemudian diletakkan menghadap ke depan, sehingga pemiliknya bisa langsung memakainya.
Sang pemilik sepatu atau sandal akan sangat terbantu dengan hal itu. Ia tidak perlu bersusah payah membalikkan sepatu atau sandalnya ke arah jalan, apalagi harus mencari pasangan sepatu atau sandal itu. Meskipun tampak remeh, tetapi hal ini benar-benar sangat membantu, terutama bagi mereka yang sudah sepuh. Dengan jalan yang mulai tertatih-tatih dan pandangan yang mulai kabur, tentu merupakan satu kesulitan tersendiri bagi mereka untuk menemukan sepatu atau sandal mereka di antara sepatu dan sandal lainnya.
Berbeda halnya jika sepatu-sepatu atau sandal-sandal itu dibiarkan berserakan. Ada yang terbalik, ada yang tertutup oleh sepatu atau sandal lainnya, bahkan banyak juga yang terpisah dari pasangannya. Yang kanan di dekat pintu rumah, yang kiri berada jauh di halaman, terseret kaki orang lain yang berebutan mencari sepatu atau sandal mereka. Hal ini membuat waktu untuk menemukan sepatu atau sandal menjadi lebih lama. Sepertinya, pemandangan semacam inilah yang paling sering kita saksikan.
Dulu, saat pertama kali melihat pemandangan seperti itu, saya hanya memuji dalam hati kepada orang-orang yang melakukannya.
"Alangkah baik hati orang ini. Ia mau bersusah payah memasangkan sepatu-sepatu atau sandal-sandal itu. Ia membiarkan jari-jemarinya kotor terkena debu atau tanah yang menempel pada sepatu atau sandal itu."
Saya berpikir, kalau orang itu hanya ingin mendapatkan pahala dari menolong orang lain. Atau mendapatkan pahala karena telah membuat tempat itu menjadi lebih rapi dan enak dipandang. Sebab, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Belakangan, saya baru tahu, ternyata ada hadis khusus yang berkaitan dengan ini. Hadis itu memerintahkan kepada kita untuk memasangkan sandal-sandal. Hadis itu sangat pendek. Dalam hadis itu Rasulullah saw. bersabda,
قَابِلُوا النِّعَالَ
"Pasangkanlah sandal-sandal." (HR. al-Baghawy)
Yang membuat hadis ini istimewa adalah bahwa hadis ini hanya diriwayatkan oleh al-Baghawy. Jadi, tidak ada perawi lain yang meriwayatkannya. Karena itu, ada yang memasukkan hadis ini ke dalam golongan hadis-hadis lemah dan palsu.
Namun, 'Abdullah Muhammad Ash-Shiddiq al-Ghumary al-Idrisy menghimpun hadis ini ke dalam kitabnya yang berjudul al-Ahaadiits al-Mukhtaarah fii al-Akhlaaq wa al-Aadaab (Hadis-hadis Pilihan dalam Akhlak dan Adab). Beliau adalah seorang haafidz hadits, yaitu orang yang hafal hingga setidaknya 200.000 hadis, lengkap dengan sanad dan matannya. Di dalam kitab ini, beliau mengumpulkan hadis-hadis gharib dan hadis ahad.
Beliau menyebutkan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh al-Baghawy di dalam mu'jam sahabat, Thabrany, Abu Nu'aim dari Ibrahim ath-Thaify, dan tidak diriwayatkan oleh yang lainnya. Kemudian, beliau juga menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan kepada kita tentang salah satu adab dari masyarakat Islam, yakni adab yang kita lakukan saat menghadiri undangan, baik itu undangan di masjid, rumah, atau walimah. Hendaknya kita melepaskan sandal kita di dekat pintu masuk, kemudian kita pasangkan sandal itu dengan cara menumpukkan antara yang kiri dan kanan. Setelah itu, kita letakkan sandal itu di tempat sandal. Urusan itu tampak sederhana, tetapi bernilai ibadah. Karena itu, siapa pun yang melakukannya dengan niat ikhlas karena Allah, akan mendapatkan pahala dari-Nya.
Dari sini, saya semakin memahami betapa sempurnanya Islam. Betapa rinci ajarannya. Bukan hanya masalah-masalah akhlak yang bersifat umum yang diaturnya. Namun, Islam juga mengatur hingga ke masalah-masalah yang kecil, hingga urusan meletakkan sandal pun diatur olehnya. Hal itu karena Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt., Zat yang telah menciptakan manusia beserta segala isinya. Karena itu, Allah mengetahui yang terbaik bagi manusia, makhluk yang diciptakan-Nya, termasuk dalam urusan adab dan akhlak.
Di sisi yang lain, saya semakin menyadari betapa sedikitnya ilmu saya. Betapa minimnya pemahaman saya terhadap Islam. Jika ilmu tentang Islam itu diibaratkan sebagai samudera, hanya sedikit sekali yang saya tahu. Mungkin hanya percikan yang bahkan tidak mencapai setetes. Padahal, saya lahir sebagai muslim dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga muslim. Namun, ternyata masih banyak sekali yang tidak saya ketahui dari Islam. Ini menjadi sebuah tamparan bagi saya.
Ini juga menjadi satu motivasi bagi saya untuk terus mengkaji Islam. Dengan mengkaji Islam, saya akan memiliki lebih banyak lagi bekal dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Dengan bekal ilmu itu, akan semakin mudah bagi saya untuk mengikuti jalan menuju rida-Nya.[]