Sahabat Berkah

"Sungguh doa seorang muslim untuk saudaranya sedang saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab. Dan bagi orang yang akan mendoakan saudaranya ini, akan ada malaikat yang bertugas mengamini doanya. Apabila dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, maka malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya."
(HR. Muslim: 2733 )

Oleh: Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap Narasipost.Com)

NarasiPost.Com-Ali bin Abi Thalib, Khalifah yang begitu luar biasa, sahabat sekaligus menantu Rasulullah, pernah mengatakan, "Janganlah kalian bersahabat dengan orang fajir lagi fasik, yang lisannya buruk, karena ia pasti akan memperindah perbuatan-perbuatannya, yang ingin agar kalian menirunya, mengikutinya meninggalkan ibadah, yang meninggalkan salat, makan uang haram, menggibah, dan lainnya."

Para ulama ketika ditanya siapa orang yang kau dekati dan kau duduk bersamanya? Mereka menjawab: "Saya akan bersahabat dengan orang yang apabila saya melihatnya, akan mengingatkan saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan apabila dia berbicara, maka akan menambah amal ibadah saya, ibadah mereka membuat saya semakin mencintai akhirat "
Sungguh sahabat yang baik, yang saleh adalah keberkahan. Mereka yang sikapnya dapat menginspirasi kita untuk berbuat baik. Tindakannya membuat kita ingin belajar. Amalannya yang memotivasi kita untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Begitu pentingnya sahabat dalam kehidupan kita. Mereka dapat memengaruhi karakter dan gaya hidup kita. Meskipun terkadang memang kita akan sulit dan bahkan tidak sadar mengenali siapa orang-orang yang berada di sekeliling kita. Sehingga kita ikut terpengaruh dalam kebiasaan mereka, yang tak jarang adalah perbuatan yang buruk dan keji. Maka ketika kita melakukan kesalahan, coba lihat siapa yang berada di tengah-tengah kita? Siapa teman-teman kita? Orang yang bertakwa ataukah yang bermaksiat kepada Allah? Orang-orang yang berhati bersih dan berilmu ataukah para penggibah? Jika mereka adalah orang-orang yang jauh dari ketaatan, apakah kita bisa tenang dengan mereka? Bukankah itu sudah cukup sebagai indikasi besar? Bahwa kita sedang tidak berada di tempat yang benar?

Maka, ini adalah pelajaran besar bahwa manusia bisa melakukan kesalahan dalam menentukan tempat dan lingkungan. Akan tetapi, kita harus punya kesadaran dan kepekaan untuk memperbaiki kesalahan. Apakah keberadaan kita sudah di tempat yang tepat ataukah belum? Jika ternyata mereka yang kita jadikan sahabat adalah orang-orang yang diam dan tidak mengingatkan kita kepada Allah, yang selalu memprovokasi kita untuk selalu membahas dan mencintai dunia sehingga melupakan akhirat, bagaimana mungkin kita sudah berada di tempat yang tepat?

Amirul Mukminin Umar bin Khattab, beliau adalah salah satu yang nabi perintahkan untuk kita ikuti setelah ketiadaannya: "Ikutilah dua sosok setelah aku wafat Abu Bakar dan Umar."
Telah meriwayatkan dalam Quutul Qulub 2/17, "Tidakkah seorang hamba diberikan kenikmatan, yang lebih baik setelah hidayah Islam, hidayah hijrah, melebihi nikmat memiliki saudara atau sahabat yang saleh. Jadi setelah kita mendapat hidayah, setelah kita berhijrah dan bertaubat, nikmat yang paling besar bukanlah harta dunia, melainkan sahabat yang saleh."

Tiada nikmat yang lebih indah setelah mendapat hidayah, kecuali mempunyai sahabat yang saleh. Kemudian Umar melanjutkan, "Oleh karena itu, apabila salah seorang dari kalian mendapatkan cinta yang tulus dari sahabat dan saudaranya yang saleh, maka peganglah erat-erat."
Genggam erat cintanya jangan kita lepaskan. Jangan kita abaikan, apalagi kita remehkan, karena ia adalah nikmat terbesar untuk kita.

Imam Asy-Syafi'i pernah mengatakan, jika Anda memiliki sahabat atau teman yang membantu Anda, dan men-support Anda untuk taat kepada Allah, maka pegang erat orang tersebut. Tidak sekadar kita dekati, namun harus kita pegang. Alasannya, karena mendapatkan sosok sahabat saleh yang seperti itu luar biasa susah, sedang lepas darinya adalah perkara mudah. Tatkala kita melakukan blunder, maka hubungan sudah beda tidak lagi dekat. Ini adalah suatu kerugian bagi kita.

Abdullah bin Abbas radhiyallahu menjelaskan tentang waliyullah, bahwa mereka adalah orang yang jika kita melihatnya, maka kita akan ingat Allah. Jika kita sampai berpisah dengannya, maka termasuk kufur nikmat, karena kita telah menyia-nyiakan nikmat-Nya. Dan orang-orang yang mempunyai value, atau selevel dengan itu, mereka akan lebih mudah dekat dengan yang lain, sedang kita masih tidak jelas, babak belur, jatuh bangun, terpuruk, dan seterusnya.

Manfaat Mempunyai Sahabat Taat

Mempunyai sahabat yang saleh tentu akan banyak keuntungan dan manfaat yang kita peroleh, di antaranya:

Pertama, sahabat saleh akan senantiasa memperbaiki dan menasehati apabila kita salah. Sahabat sejati, tidak hanya akan bersahabat dalam kesenangan atau mereka yang memuji karena basa-basi semata. Dengan membersamai mereka, maka harapan kita adalah mendapatkan cinta mereka berupa nasihat dan peringatan untuk senantiasa berada di jalan Allah. Dikatakan dalam sebuah ungkapan arab: "Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka. Sahabat sejatimu ialah mereka yang selalu jujur (jika kau salah, mereka akan mengingatkan), bukan mereka yang selalu membenarkanmu."

Kedua, sahabat saleh juga akan senantiasa mendoakan kita, karena tatkala ia mendoakan sahabatnya dalam keadaan sahabatnya tidak mengetaui, maka akan ada malaikat yang mengamini serta mendoakan bagi orang yang berdoa tadi, ini berarti orang yang mendoakan akan memperoleh apa yang ia doakan untuk saudaranya. Dan inilah bentuk ketulusan dan keikhlasan yang sejati. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Muslim: 2733, berikut:

"Sungguh doa seorang muslim untuk saudaranya sedang saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab. Dan bagi orang yang akan mendoakan saudaranya ini, akan ada malaikat yang bertugas mengamini doanya. Apabila dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, maka malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya."

Ketiga, sesungguhnya sifat saleh itu menular. Jika kita bergaul membersamai orang saleh, maka kita juga berharap akan menjadi saleh biidznillah. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan sebuah hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk adalah laksana seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi, barangkali dia akan memberikan hadiah padamu, atau engkau membeli darinya atau engkau memperoleh aroma wanginya. Sedang pandai besi, bisa jadi dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang tak sedap darinya."

Ketika kita bersahabat dengan orang saleh, sesungguhnya kita sudah berada di jalur yang benar. Maka, tinggal kita teguhkan hati untuk meningkatkan kualitas keimanan kita agar ikut menjadi pribadi saleh dan kita tingkatkan lagi agar menjadi seorang muslih dengan menyeru manusia kepada Allah. Maka genggam erat sahabat saleh kita, jangan pernah lepaskan, ambil nasihat dan ilmu dari mereka sebanyak mungkin.
Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Sudahkah Bersahabat dengan Pasangan?
Next
Menyoroti Polemik Pembukaan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram