Coba kau ceritakan padaku.
Tentang indahnya kehidupan yang lain.
Coba kautolong aku.
Agar aku lupa tangisan kemarin.
Oleh: Bedoon Essem
NarasiPost.Com-Diam dalam keputusasaan
Menangis mendekap dalam ratapan
Berulang kali tersayat di tempat yang sama
Tertipu, terperdaya manisnya mantra
Meronta dalam ketidakberdayaan
Salahkan diri meninggalkan aturan Tuhan
Mendewakan apa kata manusia
Beginilah sengsara dirasa
Dipaksa menenggak racun yang berbeda
Kapitalisme, sekulerisme, nasionalisme namanya
Hampir satu abad luka ini menganga
Lelah diri berharap pada dunia
Setiap harapan itu datang
Seketika itu musnah menghilang
Sebab ternyata mereka sekawanan
Hanya lain wajah, tetapi serupa tipuan
Semakin renta tubuh ini
Menahan nestapa tak terperi
Semakin memudar kewarasan diri
Namun, sungguh derita ini harus diakhiri
Maka, kupanggil engkau generasi pembela
Sungguh, ketika kesakitan menjatuhkanku
Jangan kau menangis terlena
Angkat aku dengan kedua tanganmu
Lindungi aku dari ketakutanku
Singkap tirai kematian dari wajahku
Rengkuh keputusasaan dengan harapan
Untuk mengakhiri segala kenestapaan
Coba kau ceritakan padaku
Tentang indahnya kehidupan yang lain
Coba kautolong aku
Agar aku lupa tangisan kemarin
Bawa aku ke dunia lain yang pernah kaukata
Dunia seindah bayangan surga
Dunia di mana diterapkannya aturan Ilahi
Dunia, di mana bakung tumbuh berbunga melati[]