Marilah kita instrospeksi diri.
Mengapa Covid datang silih berganti.
Vaksin tak mampu membendung lagi.
Kematian di sana sini masih tetap terjadi.
Oleh : Abdullah Suko
NarasiPost.Com-Mataku sudah kabur
Entah penyakit apa yang menghalangi
Aku sangat takut akan segera dikubur
Hatiku masih mengajak untuk selalu bermimpi.
Aku mencoba memakai kaca mata hitam
Semua terlihat penuh kelam
Aku ganti warna merah
Semua berubah menjadi lautan darah
Kini aku sadar, bukan mataku yang rusak
Kini aku memahami, bukan kaca mataku yang harus diganti.
Renungan suci pada Sang Ilahi,
Membuka hati pergi mengerti hikmah yang terjadi.
Kematian terjadi bukan karena pandemi
Refleksi diri dan cerminan hati membuka untuk mawas diri
Wahai penduduk negeri
Jangan saling menyakiti
Wahai penghuni ibu pertiwi
Jangan mengusir Corona pergi
Marilah kita instrospeksi diri
Mengapa Covid datang silih berganti.
Vaksin tak mampu membendung lagi
Kematian di sana sini masih tetap terjadi
Kekuatan alam adalah jawaban kepastian
Masyarakat Baduy adalah bukti kenyataan.
Cinta kedamaian membawa hidup kebahagiaan
Kesederhanaan akan kebersihan membawa ketentraman jiwa pengembaraan.
Ya Allah … Ya Robbi,
Ampuni dosa-dosa kami
Ya Allah … Yang Mahasuci,
Kami ikrar menjaga Ibu Pertiwi.
Alam adalah sahabat kami,
Penduduk negeri adalah penjaga tanah suci
Penyakit apa pun adalah kehendak Ilahi
Mensyukuri peristiwa hari ini adalah rida Ilahi tidak terganti.[]