Dari Sindiran Donald Trump hingga Paniknya Pemimpin Dunia (Barat)

"Taliban dan Afghanistan adalah satu kesatuan yang utuh. Mereka tidak bisa dipisahkan atas nama konflik apa pun. Mereka justru membutuhkan tameng agar senantiasa berdiri di atas koridor yang benar tanpa ada intervensi dari negara-negara yang notabene ingin memisahkan Taliban dan Afghanistan dari Islam yang hakiki."

Oleh: Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Saat ini dunia Islam tengah tertuju kepada para penguasa negara-negara besar di seluruh penjuru dunia. Perbincanganya mengerucut pada satu hal yakni terkait kisruh yang terjadi di Afghanistan. Sebuah kewajaran jika akhirnya sebagian pemimpin dunia mempertanyakan aksi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang menarik mundur pasukan AS dari Afghanistan. Tak ketinggalan mantan presiden AS Donald Trump mengkritik penanganan Joe Biden atas Afghanistan.

Menurut Biden, keamanan Afghanistan adalah tanggung jawab pemerintah Afghanistan, bukan tanggung jawab AS. Presiden asal Delaware itu bahkan kembali menyalahkan pihak militer negara Asia Tengah sebab menyerah dan melarikan diri dari negara itu. Menurutnya, militer Afghanistan menyerah, tanpa berusaha untuk melawan. Biden mengkritik militer Afghanistan menolak untuk berperang sebab mewarisi perjanjian penarikan yang buruk dari Trump pada periode sebelumnya (www.dunia.tempo.co, 23/08/2021).

Melihat situasi ini, Donald Trump menilai kebijakan Joe Biden adalah sebuah aib kebijakan luar negeri terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Donald Trump bahkan berkali-kali menyalahkan Biden atas keberhasilan militan Taliban menjatuhkan Afghanistan ke tangannya. Selain itu, Trump menyindir Biden yang telah gagal sebagai seorang pemimpin negara atas ketidakmampuannya menangani Afghanistan.

Reaksi Pemimpin Dunia

Dinamika pergerakan Taliban di Afghanistan telah memicu reaksi cepat dunia, bahkan sejak kelompok ekstremis bersenjata mulai mengepung ibu kota Kabul dan memukul mundur serta menghancurkan pasukan pimpinan Amerika Serikat. Pergerakan Taliban yang begitu cepat sontak mengejutkan negara-negara Barat tatkala runtuhnya pertahanan militer Afghanistan.

Dilansir dari Kompas.com pada Senin (16/08/2021), beberapa negara Barat termasuk negara tetangga Afghanistan mengaku belum mengetahui langkah apa yang akan diambil ketika Taliban sepenuhnya berkuasa. Bahkan, keberadaan militer Amerika Serikat dinilai tidak akan memberi perubahan signifikan jika militer Afghanistan tidak mampu mempertahankan negaranya sendiri dari serangan Taliban.

Sinyal kepanikan dari negara-negara di kawasan Eropa meminta para perwakilan negaranya bekerja sama dengan negara lain untuk mengadakan pertemuan darurat bersama dengan Dewan Keamanan PBB terkait kisruh Afghanistan. Rusia bersama dengan empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan China akan membicarakan krisis yang tengah berkembang di Afghanistan.

Selain itu, Sumber Downing Street kepada Sky News dan AP mengatakan, kemungkinan akan memanggil kembali anggota parlemen untuk debat mendesak tentang apa yang harus dilakukan Inggris yang telah kehilangan 457 tentara dalam perang dua dekade Afghanistan. Mereka khawatir ketidakstabilan wilayah Afghanistan akan merambah ke wilayah Eropa.

Merespons situasi di Afganistan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan permusuhan dan mulai pembentukan pemerintahan Afganistan, yang bersatu. Mereka menginstruksikan agar seluruh negara anggota berdiri atas satu kesatuan yang utuh. Mereka juga memastikan agar HAM (Hak Asasi Manusia) ditegakkan, melanjutkan bantuan kemanusiaan, dan agar negara tidak menjadi platform teroris.

Barat Terguncang Hebat

Dunia sedang menonton perjuangan gerakan Taliban yang berhasil menduduki wilayah Afghnistan hingga membuat negara-negara Barat berada dalam keresahan. Beragam spekulasi bermunculan di tengah dunia Barat yang menganggap Afganistan akan menjadi sarang teroris. Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara dengan mengatakan bahwa Afganistan tidak boleh menjadi tempat perlindungan bagi para teroris.

Senada dengan Prancis, Boris Johnson yang merupakan Perdana Menteri Inggris meminta agar tidak ada negara yang mengakui Taliban serta mencegah Afganistan menjadi tempat berkembangnya teroris. Berbagai platform media sosial yaitu Whatsapp, Instagram, Facebook, Youtube, hingga TikTok pun menegaskan akan terus melarang konten-konten yang berkaitan dengan Taliban. Dengan alasan, Taliban telah dikenai sanksi sebagai organisasi teroris di bawah hukum Amerika Serikat.

Taliban dianggap sebagai organisasi berbahaya sebab menciptakan kekacauan di Afghanistan. Beberapa pihak tentu saja memanfaatkan momen ini agar semakin kuat mengembuskan ide islamofobia di kalangan umat Islam yang ada di Afghanistan. Islamofobia yang melanda dunia Islam memang telah meningkat tajam. Hal ini disebabkan oleh kuatnya cengkeraman ide kapitalis-sekuler yang senantiasa menyudutkan Islam dan kaum muslim.

Barat sesungguhnya tidak takut pada kelompok Taliban, akan tetapi Barat khawatir kelompok Taliban menjadi cikal bakal bangkitnya kebangkitan Islam ideologi. Barat takut Islam akan kembali memimpin dunia sebagaimana yang pernah terjadi di masa kekhilafahan berabad-abad lalu. Barat didera ketakutan yang berlebihan terhadap kehadiran Islam sebagai pengatur kehidupan di alam semesta.

Gerakan Taliban yang menginginkan syariat Islam telah mengguncang negara-negara besar Eropa serta semakin menampakkan wujud ketakutan dan kebencian yang nyata dari mereka terhadap Islam. Barat begitu menyadari peradaban mereka perlahan mati tenggelam di tengah derasnya arus seruan kebangkitan Islam. Maka, segala cara dan metode ditempuh untuk membendung kebangkitan Islam dan kaum muslimin.

Dunia Butuh Junnah

Islam adalah agama yang diridai di sisi Allah Swt. sekaligus sebagai agama yang sempurna lagi paripurna. Islam, sebagaimana yang telah diaplikasikan oleh Rasulullah Saw. mampu mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya masalah kepemimpinan negara serta mampu menyatukan negeri-negeri Islam. Sistem inilah yang disebut Imamah atau Khilafah, yang berasal dari Allah Swt. melalui bisyarah mulia.

Seberapa keras upaya negara adidaya beserta Dewan Keamanan PBB menyelesaikan kisruh Taliban-Afghanistan tidak akan mampu menyelesaikan akar masalah yang terjadi. Taliban dan Afghanistan adalah satu kesatuan yang utuh. Mereka tidak bisa dipisahkan atas nama konflik apa pun. Mereka justru membutuhkan tameng agar senantiasa berdiri di atas koridor yang benar tanpa ada intervensi dari negara-negara yang notabene ingin memisahkan Taliban dan Afghanistan dari Islam yang hakiki.

Perjuangan Taliban tidak hanya dalam skup teritorial Afghanistan, melainkan harus sampai pada dibaiatnya sosok khalifah sebagai pemimpin tunggal kaum muslim. Maka, semestinya umat Islam di seluruh dunia sadar akan sinyal-sinyal kebangkitan dari saudara muslim di belaham dunia yang lain untuk semakin gigih memperjuangkan kebenaran. Umat Islam sejatinya butuh sosok pemimpin yang memiliki tanggung jawab yang begitu besar dalam mengurusi urusan umat. Dialah Imam yang disampaikan oleh Rasulullah dalam riwayat Bukhari yang berbunyi: “Imam/Khalifah adalah raa’in pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.”

Krisis yang terjadi di Afghanistan sejatinya adalah konflik atas agama dan ideologi. Jadi, bukan hanya pada persoalan hak asasi manusia semata. Menyelesaikan konflik Taliban-Afghanistan tidak cukup dengan perjanjian damai atau menggalang dukungan negara-negara besar. Mengakhiri kekacauan di antara umat Islam harus dengan menjadikan Islam satu-satunya sistem yang berdiri tegak melawan kezaliman yang notabene adalah agenda busuk Barat dalam menghentikan laju kebangkitan Islam.

Oleh karena itu, kaum muslim di seluruh dunia butuh pelindung hakiki, yakni junnah. Yang dengannya kaum muslim akan bersatu di bawah naungan Daulah Islam hingga tak ada yang mampu menghalangi kaum muslim yang satu membela kaum muslim yang lain. Hanya junnah Khilafah Islamiyah yang akan menjamin kesejahteraan dan kedamaian hidup umat Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam hadis riwayat Bukhari, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, dan Ahmad, bahwa “Sesungguhnya al-imam atau khalifah itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya serta berlindung (dari musuh) dengan kekuasaannya. Jika seorang imam/Khalifah memerintahkan supaya bertakwa kepada Allah azza wajalla dan berlaku adil, maka Khalifah mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.”

Khatimah

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Swt. Atas izin Allah, umat Islam akan segera mendapatkan kembali kesadaran hakiki dengan atau tanpa Taliban-Afghanistan. Atas izin Allah, umat Islam akan bangkit lalu menghapuskan intervensi dan pengaruh kekuatan kafir asing, serta menegakkan kembali negara Khilafah Islam yang benar berdasarkan metode Rasulullah Muhammad Saw.

Semoga junnah umat Islam yang dirindukan segera tegak kembali dan membebaskan semua wilayah yang dikuasai oleh kafir asing-aseng serta menyatukan semua tanah dan wilayah kaum muslim dengan menerapkan syariat Islam, mengembalikan cara hidup sesuai tatanah kehidupan Islam, serta membawa an-nur al-Islam ke seluruh penjuru dunia. Takbir! Wallahu a'lam bi ash-shawab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Baju Wakil Rakyat dan Derita Rakyat Jelata
Next
Pernikahan Dini, Akibat Kebebasan Berekspresi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram