Meramu tipu muslihat.
Licik bersiasat.
Demi korporat.
Tega merampok rakyat.
Oleh: Deena Noor
( Kontributor Tetap NarasiPost.Com )
NarasiPost.Com-Virus mematikan mewabah
Menjangkiti jiwa lemah
Menggerogoti akidah
Meluruhkan kulit marwah
Hidup bagaikan benalu
Berhias moral palsu
Melenggang tanpa malu
Menabrak semua tabu
Mengisap darah kehidupan
Membunuh secara perlahan
Korban bergelimpangan
Setiap jalan menuju kehancuran
Cela merundung seluruh perangkat
Amanah menjadi khianat
Melumpuhkan akal sehat
Hasrat bejat menggeliat
Kala iman melengah
Titah-Nya tak lagi bertuah
Melanggar fitrah, mudah
Dengan segala kilah
Materi dipuja bagai Sang Agung
Pesonanya tak terbendung
Bersenandung menyanjung
Hati yang limbung
Kewajiban terabaikan
Mereka yang menjadi tanggungan
Ditinggalkan
Dimanfaatkan, demi keuntungan
Nurani kecil menjerit
Atas derita menghimpit
Hidup terasa pahit
Mati pun sakit
Manusia-manusia di bawah sana
Menangis mengeja derita
Mengais-ngais, mengemis, percuma
Tak menggubris, para punggawa larut dalam tawa
Mereka yang dulu berjanji manis
Kini berubah egois nan bengis
Mengejar hidup hedonis liberalis
Menahbiskan diri menjadi loyalis kapitalis
Meramu tipu muslihat
Licik bersiasat
Demi korporat
Tega merampok rakyat
Di atas singgasana
Dengan segala kuasa
Mengatur rekayasa
Melindungi kejahatan dan kroninya
Virus itu kian merajalela
Merebak dan menggurita
Melemahkan sendi negara
Abaikan tugasnya
Komitmen hanya di ucapan
Menjadi sekadar harapan
Fatamorgana melenakan
Tak jua mewujud kenyataan
Lembaga anti rasuah dibuat
Niat jahat agar dicegat
Pelanggaran habis dibabat
Sayang, hukum terlampau berkarat
Kekuasaan telah menjadi budak
Kapitalisme yang tamak
Menanggalkan akhlak
Akidah tercampak
Madiun, 13 Agustus 2021[]